Dahulu kala tokoh penemu teori evolusi ternama yaitu Charles Darwin menyatakan bahwa usus buntu tidak memiliki fungsi dan hanya merupakan jejak evolusi yang tersisa dari spesies manusia. Jadi proses evolusi panjang yang terjadi dahulu kala sanpai saat ini menghasilkan spesies manusia bernama Homo sapiens yang meninggalkan jejak evolusi berupa usus buntu. Karena keterbatasan alat-alat penelitian zaman dahulu membuat para tokoh terutama Charles Darwin sulit menyimpulkan apakah usus buntu ini punya peranan vital bagi tubuh ataupun hanya jejak evolusi semata.

Akhirnya seiring berjalannya waktu, teknologi dalam penelitian medis mulai berkembang hingga selanjutnya pada abad ke-20 mulai terungkap fakta-fakta menarik bahwa usus buntu tidak tercipta begitu saja tanpa adanya manfaat atau spesifikasi fungsi. Rupanya keberadaan organ usus buntu ini merupakan organ yang sangat penting dalam kesehatan pencernaan. Kehilangan organ tersebut artinya kesehatan pencernaan tidak akan sama lagi seperti sebelumnya. Jadi sebenarnya apa manfaat usus buntu? yuk cermati thread berikut!

Tanpa kita sadari ternyata usus buntu memiliki fungsi vital dalam organ pencernaan yaitu sebagai reservoir bagi bakteri baik/probiotik untuk hidup. Dahulu kala penelitian mengenai mikrobiologi masih sangat sedikit sehingga peranan vital dari bakteri probiotik ini belum dapat diamati. Karena berperan sebagai reservoir atau habitat bakteri probiotik untuk hidup, usus buntu berperan sangat penting dalam menciptakan Spill-over-effectdi dalam pencernaan yang artinya usus buntu akan selalu menjaga populasi bakteri baik di dalam usus.

Ketika populasi bakteri baik pada usus buntu sudah mulai penuh maka bakteri tersebut akan segera keluar dan mengisi seluruh area usus untuk hidup berdampingan dengan manusia menciptakan simbiosis mutualisme. Bakteri probiotik diuntungkan dengan keberadaan jumlah makanan yang banyak dari feses. Sedangkan manusia diuntungkan karena bakteri probiotik menekan populasi bakteri jahat di dalam usus. Bakteri probiotik seperti Lactobacillus casei misalnya memiliki sifat antagonis terhadap bakteri jahat Escheria coli atau Clostridium perfringens atau bahkan Salmonella typhii yang sering masuk ke tubuh manusia tanpa sengaja.



Bakteri baik L. casei akan menimbulkan aktivitas penghambatan terhadap bakteri patogen E. coli dan C. perfingens membuatnya tidak dapat berkembang biak dengan pesat sehingga jumlahnya tidak dapat menimbulkan infeksi pada organ pencernaan manusia. Keberadaan stok bakteri baik akan terus terjaga akibat ruang kosong berupa usus buntu yang dapat menjadi tempat tinggal paling ideal dimana bagian tersebut tidak terpengaruh signifikan akibat aktivitas peristaltik usus. Hal ini memungkinkan bakteri baik untuk berkembang biak lebih cepat pada daerah tersebut.

Rupanya bukan hanya bakteri Lactobacillus caseisaja yang berperan sebagai mikroorganisme positif di dalam usus, kapang Saccharomyces boulardii juga berperan sangat baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Mereka mendapatkan keuntungan dengan adanya organ usus buntu di dalam pencernaan manusia. Kapang ini membentuk Quorum-sensing bersama bakteri baik menciptakan satu kesatuan pertahanan probiotik yang sulit ditembus oleh bakteri patogen (bakteri penyebab penyakit). Ini dia mengapa pencernaanmu akan begitu kuat terhadap infeksi pencernaan bila masih memiliki organ usus buntu. Jadi apa dampaknya bila usus buntumu telah di angkat, berikut ini adalah penjelasannya :

Itu dia dampak yang akan kamu rasakan setelah tak lagi memiliki usus buntu. Jadi ternyata usus buntu berperan sangat vital dalam organ pencernaan. Keberadaan usus buntu memberi banyak manfaat dalam menjaga kesehatan pencernaan dan meningkatkan penyerapan zat-zat esensial karena keberadaan bakteri probiotik yang senantiasa tersedia pada usus buntu.

Jadi bagi gansis yang sudah tak memiliki usus buntu harus sering-sering konsumsi bakteri probiotik ya agar jumlah populasi bakteri baik di dalam tubuh terpenuhi. Gansis bisa mendapatkan bakteri baik dengan mudah lewat yoghurt misalnya.