Polandia bikin kejutan lagi, baru-baru ini (17 Oktober 2022) mereka telah mengumumkan bakal membeli total 288 unit peluncur roket (MLRS) Chunmoo serta 23.000 amunisinya dari Korea Selatan. Total nilai kontraknya adalah US$6 miliar. Sebelumnya pada 27 Agustus 2022, Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Błaszczak mengatakan jika negaranya akan membeli MLRS buatan Korsel, tapi waktu itu tidak disebutkan jumlahnya.

Sebagai pengingat agan, sebelumnya Polandia telah menggelontorkan dana sebesar US$14,5 miliar untuk membeli 180 unit Main Battle Tank (MBT) K2 Black Panther, 48 unit jet tempur ringan FA-50 Fighting Eagle serta 670 unit Self Tracked Propelled Howitzer K9 Thunder. Artikel Army Recognitionmenyebutkan, peluncur roket Chunmoo akan dipasang pada platform truk Jelcz 8x8 (buatan dalam negeri); Polandia juga memakai sistem pengendali BMS Topaz buatan lokal. Rencananya, unit pertama MLRS Chunmoo bisa dikirim pada tahun 2023.

Saat ini Angkatan Darat Polandia memiliki 179 MLRS (Multiple Launch Rocket Systems), termasuk 75 unit BM-21 buatan Soviet, 29 unit RM-70 buatan Ceko, dan 75 unit WR-40 Langusta buatan lokal. Sementara itu menurut laporan Army Recognition pada 27 Mei 2022, Polandia juga telah mengeluarkan permintaan berupa Letter for Request (LOR) kepada AS untuk mengakuisisi 500 unit sistem artileri peluncur roket M142 HIMARS. Hal itu dilakukan untuk memperkuat segmen artileri Polandia, akan tetapi Paman Sam telah mengkonfirmasi tidak bisa memenuhi produksi HIMARS Polandia sesuai waktu yang ditentukan. Maka dari itu, negeri Putih Merah beralih ke Korea Selatan.



Sekilas tentang K-329 Chunmoo (K-MLRS) merupakan MLRS buatan Hanwha Corporation, sistem senjata ini dapat menembakkan berbagai munisi yang diletakkan pada dua pod peluncur. Pod peluncur pertama dapat menembakkan roket K33 tanpa pemandu dengan kaliber 130 mm. Total ada 20 roket yang bisa ditembakkan.

Chunmoo juga bisa menembakkan roket tanpa pemandu kaliber 227 mm, total ada 6 roket yang bisa dipasang pada pod peluncur kedua. Chunmoo mampu menembakkan roket berpemandu 239 mm, di mana ada 6 roket di setiap pod peluncur.

Jika memakai roket 130 mm maka jangkauannya adalah 36 km, jika memilih roket kaliber 227 mm yang ukurannya lebih besar memiliki jangkauan 80 km untuk yang tidak dilengkapi sistem berpemandu, sementara roket kaliber 239 mm yang dilengkapi sistem pemandu punya jarak tembak 160 km. Jika dirasa munisi yang dipakai kurang besar, pihak Hanwha sebagai manufaktur sudah mempersiapkan kaliber lebih besar, yakni roket dengan kaliber 400 mm dan 600 mm.



Baterai Chunmoo MLRS yang dioperasikan Angkatan Darat Korea Selatan terdiri dari 18 kendaraan dan memakai kendaraan K200A1 sebagai pusat Komando. Angkatan Darat Korea Selatan mulai menerima pengiriman pertama Chunmoo pada Agustus 2015, MLRS ini juga sudah diekspor ke UEA sebanyak 12 sistem.

Untuk spesifikasi K239 Chunmoo memiliki berat 25 ton. Panjangnya 9 m, lebar 2,5 m; dan tinggi 3 m. Untuk mengoperasikannya diperlukan tiga awak saja. Di sisi lain, MLRS (peluncur roket) memang sedang naik daun, setelah HIMARS buatan AS yang digunakan Ukraina menghancurkan gudang amunisi Rusia dan tempat strategis lainnya. Amerika kini telah memasok 14 peluncur roket HIMARS ke Ukraina, dan berencana menambah 4 unit tambahan.





Referensi Tulisan: Army Recognition
Sumber Foto: Twitter & Army Recognition