Setelah pada Agustus tahun ini tank Pendekar Malaysia dilaporkan mogok setelah mengikuti latihan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Malaysia, kali ini rupanya ada kabar bagus dari Negeri Jiran yang terkait bidang pertahanan. Menurut laporan DefenseNews, Malaysia telah mengumumkan bakal membeli 3 drone tempur Anka-S buatan Turkish Aerospace Industries.

“Untuk pengadaan tiga unit MALE-UAS, Pemerintah telah memutuskan untuk melakukan kontrak dengan Turkish Aerospace Industries (TAI),” kata Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein dalam sebuah pernyataan, Minggu (09/10/2022). Dikutip dari DefenseNews. Pembelian akan didanai di bawah rencana pengeluaran lima tahun negara itu, ujar sang menteri menambahkan.

Dan terkait dengan rencana akuisisi Anka-S, pada 18 Agustus 2022, Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah telah mengunjungi fasilitas Turkish Aerospace Industries (TAI) di Ankara, Turki. Berlanjut pada 7 Oktober 2022, TAI mengumumkan nota kesepahaman untuk bekerja sama dengan MIMOS, sebuah lembaga riset dan pengembangan teknologi Malaysia.Di sisi lain, pihak TAI belum mengumumkan kesepakatan pembelian drone tersebut.



Pasti agan bertanya-tanya, mengapa tak membeli drone Bayraktar TB2 yang sedang naik daun ? Namun, kemungkinan ada pertimbangan teknis dibalik pemilihan Anka-S. Menurut artikel indomiliter.comseorang pengamat militer Malaysia bernama M Daim Sahaja menyebut jika Anka terpilih karena punya kemampuan MALE (Medium Altitude Long Endurance) yang lebih baik dibandingkan Bayraktar TB2.

Menurutnya, Bayraktar TB2 lebih pas untuk misi taktis, di sisi lain dibandingkan Baykar Makina; pihak TAI rupanya sudah banyak terlibat dalam pembahasan ekspor drone dengan otoritas di Malaysia.

Sekilas spesifikasi Anka-S, termasuk jenis drone MALE (Medium Altitude Long Endurance) yang bisa terbang selama 30 jam non stop pada ketinggian 9.200 meter. Sementara jarak jelajahnya dalam mode Line of Sight (LoS) adalah 250 km. Sementara Bayraktar TB2, yang juga termasuk jenis drone MALE, dapat terbang 24 jam non stop pada ketinggian 6.858 meter. Untuk jarak jelajahnya dalam mode Line of Sight (LoS) adalah 150 km.

Untuk sistem kendali dan avionik Anka-S dilengkapi synthetic aperture radar (SAR), inverse SAR (ISAR) dan ground moving target indicator (GMTI) yang berfungsi untuk mendeteksi, identifikasi, dan mengendus sasaran bergerak di permukaan. Pada bagian hidungnya yang tampak lebih besar, terpasang perangkat airborne satellite communications (SATCOM) antenna dari jenis ViaSat VR-18C high-power.



Di sisi lain, pengadaan drone Anka-S kemungkinan akan menghadapi kendala. Menurut artikel indomiliter.com, periode kerja parlemen telah berakhir, dan parlemen baru akan dibentuk setelah pemilu.

Masih bersumber dari artikel yang sama, pengadaan sistem pertahanan di Malaysia harus membutuhkan persetujuan dari parlemen. Artinya, pembelian drone Anka-S untuk Angkatan Udara Malaysia masih harus menunggu persetujuan dari para anggota parlemen di periode selanjutnya.





Referensi Tulisan: indomiliter.com& DefenseNews
Sumber Foto: sudah tertera di atas