Kaskus

News

asli.alamatAvatar border
TS
asli.alamat
TGIPF Sebut Gas Air Mata Pemicu Kepanikan Aremania Yang Berujung Hilangnya 132 Nyawa
TGIPF Sebut Gas Air Mata Pemicu Kepanikan Aremania Yang Berujung Hilangnya 132 Nyawa
Ketua TGIPF Kanjuruhan, Mahfud MD memberikan keterangan pers di Istana pada Jumat, 14 Oktober 2022 di Istana. (youtube.com/Sekretariat Presiden)

JoSS, JAKARTA – Menko Polhukam Mahfud MD selaku ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan menyebutkan dari hasil investigasi disimpulkan bahwa gas airmata yang ditembakkan petugas menjadi pemicu tragedi yang menyebabkan hilangnya 132 nyawa yang sebagian besar adalah Aremania.

TGIPF sendiri telah menyerahkan laporan hasil investigasi mereka ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (14/10).

“Yang mati dan cacat serta sekarang kritis dipastikan setelah terjadi desak-desakan setelah gas air mata yang disemprotkan,” kata Mahfud dalam jumpa pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (14/10/2022) siang.

“Adapun peringkat keterbahayaan racun dari gas itu sedang diperiksa oleh BRIN [Badan Riset dan Inovasi Nasional],” tambahnya.

Meskipun demikian, dia menegaskan apapun hasil temuan BRIN itu tak akan mengurangi kesimpulan tim yang terdiri dari tokoh-tokoh lintas sektor itu. “Tetapi apapun hasil pemeriksaan dari BRIN itu tidak bisa mengurangi kesimpulan bahwa kematian massal itu terutama karena gas air mata,” kata Mahfud.

Tugas TGIPF terkait tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan setidaknya 132 orang itu sudah rampung pada Kamis (13/10) kemarin.

Tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu malam (1/10) usai laga Arema FC versus Persebaya Surabaya. Ketika setelah laga lanjutan Liga 1 itu berakhir, ada sejumlah suporter turun ke lapangan dan dihalau aparat gabungan.

Aparat kemudian menembakkan gas air mata yang beberapa di antaranya ke arah tribun penonton. Akibatnya para suporter di tribun panik menghindari gas air mata dan berdesak-desakan ke pintu keluar yang terbatas.

Untuk itu, TGIPF Tragedi Kanjuruhan memberi rekomendasi agar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule dan pengurus PSSI mundur dalam laporan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Rekomendasi itu tertuang dalam poin lima kesimpulan Tragedi Kanjuruhan.

“Secara normatif, pemerintah tidak bisa mengintervensi PSSI, namun dalam negara yang memiliki dasar moral dan etik serta budaya adiluhung, sudah sepatutnya Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Komite Eksekutif mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya korban sebanyak 712 orang,” tulis laporan tersebut, seperti dilansir dari CNNIndonesia.com.

“Di mana saat laporan ini disusun sudah mencapai 132 orang meninggal dunia, 96 orang luka berat, 484 orang luka sedang/ringan yang sebagian bisa saja mengalami dampak jangka panjang,” sambung laporan tersebut.

Mahfud MD dalam keterangan pers usai memberi laporan kepada Presiden Jokowi mengatakan PSSI harus bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan.

“Di dalam catatan dan rekomendasi kami juga menyebut, jika kita selalu mendasarkan diri pada norma formal, maka semuanya tidak ada yang salah. Maka yang satu bilang aturan sudah begini sudah kami laksanakan, yang satu bilang saya sudah kontrak, yang satu bilang saya sudah sesuai statuta FIFA,” ucap Mahfud.

“Maka dalam catatan kami disampaikan bahwa pengurus PSSI harus bertanggung jawab, dan sub-sub organisasinya, bertanggung jawab itu pertama berdasarkan aturan-aturan resmi, kedua karena berdasarkan moral,” ujar Mahfud. (lna)

Sumber:
joss.co.id
dragunov762mmAvatar border
marooniaAvatar border
daratmpvAvatar border
daratmpv dan 6 lainnya memberi reputasi
3
949
23
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan