Indonesia sebagai negara agraris menjadikan sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Kondisi lahan Indonesia yang relatif subur, membuat kegiatan pertanian yang dibudidayakan di Indonesia dapat dilakukan dengan mudah. 

Kegiatan pertanian yang telah dijalankan oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu kala, kebanyakan masih menggunakan teknologi tradisional, sehingga diperlukan para generasi muda untuk mengkolaborasikan pertanian di Indonesia dengan teknologi modern.

Seiring berkembangnya teknologi, membuat banyak inovasi yang muncul untuk menunjang kegiatan sehari hari, salah satunya adalah pertanian. ARIA merupakan salah satu startup yang turut serta dalam pengembangan teknologi di bidang pertanian.

ARIA merupakan startup (perusahaan rintisan) di bidang Agritech yang hadir untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia menggunakan teknologi modern. ARIA menggunakan teknologi Internet of Things(IoT) dan drone untuk menunjang kegiatan budidaya pertanian.

Selain itu, ARIA juga mampu menyediakan strategi pencegahan dan solusi bagi para petani untuk menghadapi berbagai permasalahan pada lahan pertaniannya.

Tujuan awal hadirnya ARIA di Indonesia yaitu untuk membantu petani mewujudkan hasil produksi pertanian yang berkualitas, karena startup selain ARIA kebanyakan belum membantu dalam kegiatan operasional petani secara langsung.

Menurut William Co-Founder & CEO ARIA yang dikutip dari laman dailysocial.id, beliau mengatakan bahwa “Kebanyakan startup di bidang agritech Indonesia fokusnya ke arah rantai pasok. Namun banyak juga di antara mereka yang mengeluhkan masih rendahnya kualitas panen para petani. Dengan teknologi dan layanan yang dimiliki ARIA, kami ingin mengatasi masalah tersebut dan lebih fokus pada quality control”.

Saat ini, ARIA memiliki dua vertikal bisnis, yaitu perusahaan B2B perkebunan dan kehutanan. ARIA menggunakan teknologi SaaS yang dapat digunakan untuk membantu melakukan penanaman dengan data yang digunakan terhubung secara langsung, sehingga dalam kegiatan perawatan tanaman dapat dilakukan secara akurat.

Selain itu, ARIA juga memiliki sistem pemeetaan dan drone sprayyang digunakan untuk melakukan pemupukan ataupun penyemprotan pestisida. Hal tersebut disambut baik oleh para petani di berbagai daerah, sehingga terdapat potensi untuk melahirkan petani muda serta drone pilot.

Internet of Things, seperti yang kita ketahui memiliki berbagai manfaat, salah satunya bagi industri pertanian. Selain dapat digunakan untuk pemetaan lahan, penyemprotan pupuk dan pestisida, serta membantu untuk penanaman, Internet of Things juga dapat digunakan untuk melakukan perawatan tanaman, seperti penyiraman.

Penyiraman lahan yang sangat luas, tentunya akan sangat menyulitkan apabila dilakukan secara manual. Selain itu, penyiraman tanaman secara manual cenderung lebih memakan biaya. Internet of Things dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu dengan melakukan penyiraman otomatis melalui jarak jauh.

Berdasarkan berbagai manfaat yang dihasilkan akibat penggunaan Internet of Things, tentunya kita harus dapat menguasai teknologi tersebut. Salah satunya adalah dengan mengikuti kelas pembelajaran di bidang IoT bersama denganIndobot Academy.