Ayam merupakan salah satu binatang yang kerap menjadi bahan konsumsi masyarakat. Beragam olahan masakan berbahan baku ayam dan tingginya minat masyarakat terhadap ayam, menciptakan permintaan pasar yang tinggi. Untuk memenuhi permintaan pasar tersebut, banyak peternak di Indonesia yang membudidayakan ayam broiler dengan tingkat populasi yang padat.

Kandang ayam broiler yang dibangun di Indonesia, pada umumnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu kandangopen house dan closed house. Kedua jenis kandang tersebut, tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penggunaan jenis kandang closed house, memiliki keunggulan yaitu populasi ayam biasanya lebih banyak dan lebih teratur, karena kondisi kandang dapat diatur sedemikian rupa. Sedangkan, kondisi kandang apabila menggunakan kandang jenis open house tidak dapat diatur, sehingga kondisinya mengikuti lingkungan sekitar.

Kelemahan penggunaan kandang open housetersebut berdampak pada kesehatan dan pertumbuhan ayam, karena kondisinya yang mengikuti lingkungan sehingga tidak dapat dioptimalkan. Sedangkan kelemahan penggunaan kandang closed house terletak pada biaya yang dibutuhkan cukup tinggi. 

Kandang closed house memiliki berbagai sensor dan perangkat penunjang untuk memenuhi kebutuhan hidup ayam-ayam di dalamnya. Untuk mengoptimalkan hal tersebut, Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada (UGM) menciptakan Broiler X, yaitu perangkat monitoring performa kandang ayam yang telah dilengkapi dengan sistem Internet of Things.

Menurut Galuh Adi Insani, Dosen Fakultas Peternakan UGM yang dikutip dari laman semarang.bisnis.com, beliau mengatakan bahwa “Penggunaan teknologi ini penting, karena ayam broiler yang dibudidayakan di Indonesia rentan terkena serangan heat stress. Serangan heat stresstersebut dapat mempengaruhi produktivitas ayam broiler” 

Penggunaan perangkat IoT untuk monitoring kandang ayam broiler tersebut memiliki keunggulan yaitu segala parameter yang dipantau dapat dimonitor melalui jarak jauh dan secara realtime. Hal tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi para peternak ayam, karena apabila diketahui terdapat kesalahan atau perubahan kondisi yang mempengaruhi performa ayam dapat segera diatasi. 

Para peternak cukup memantau kondisi kandang ayam broiler mereka melalui smartphone maupun menggunakan website.

Broiler X yang merupakan inovasi ciptaan anak bangsa, berharap produknya dapat digunakan oleh berbagai industri peternakan ayam di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan selain harganya yang terjangkau, Broiler X diciptakan dengan teknologi yang berkualitas.

Penggunaan Broiler X pada kandang tersebut mampu mengatasi permasalahan peternak, salah satunya yaitu kondisi suhu kandang yang berada di area belakang dapat terpantau oleh para peternak. 

Selain itu, menurut Bapak Ali Agus, Dekan Fakultas Peternakan UGM yang dikutip dari laman semarang.bisnis.com, beliau mengatakan bahwa penggunaan Broiler X ini sangat bermanfaat bagi para peternak karena kondisi kandang mulai dari temperatur, kelembaban, hingga kadar amoniak dapat monitoring dengan baik.

Majunya perkembangan teknologi industri, mendorong penggunaan teknologi seperti Internet of Things untuk menunjang berbagai kegiatan industri. Dengan penggunaan sistem Internet of Things, berbagai perangkat dapat terhubung dengan mudah.

Penggunaan perangkat Internet of Things tersebut, merupakan salah satu pengimplementasian revolusi industri 4.0. Oleh karena itu, kita juga harus menguasai Internet of Things, karena diperkirakan pasar dari Internet of Things akan meningkat hingga tahun 2027. 

Salah satu langkah untuk menjadi bagian dari ekosistem Internet of Things tersebut, yaitu dengan mengikuti Kelas Paket Dasar Lanjutan Internet of Things di indobot.co.id