Biasanya penyakit pembusukan tidak terjadi begitu saja apalagi seperti pembusukan organ dalam. Harus ada faktor pemicunya terlebih dahulu. Baik itu karena infeksi bakteri saat luka dalam terjadi. Namun pada kasus Bowel Infarction ini penyebabnya bisa bermacam-macam dan bakteri Clostridium perfringens(bakteri penyebab gangrene) bukanlah penyebab utamanya.

Bowel infarction atau pembusukan pada usus ini disebabkan jaringan permukaan usus yang mulai busuk dan tak lagi berfungsi dengan semestinya. Penyakit ini utamanya disebabkan supply oksigen yang tak mencapai usus atau dinamai Mesentric Ischemia. Berarti telah terjadi penyumbatan pembuluh darah yang mengalirkan oksigen ke usus.

Namun penyebab terjadinya berhentinya suplai oksigen ke organ usus bisa disebabkan macam-macam hal seperti atrial fibrilation, gagal jantung, gajal ginjal ataupun penyumbatan pembuluh darah. Masing-masing dari 4 faktor tersebut dapat mengarah ke terjadinya penyakit pembusukan usus.



Ketika usus tidak mendapat suplai oksigen dengan semestinya maka jaringan permukaan usus lama kelamaan mati dan mulai terkikis oleh gesekan kotoran di dalam pencernaan. Karena jaringan permukaan kulit sudah mati akibat tak adanya darah yang mengalir maka luka sekecil apapun akan membuat bakteri pada kotoran masuk dengan mudahnya ke dalam pembuluh darah. Bakteri yang telah masuk ke pembuluh darah akan memainkan peran penting dalam mempercepat pembusukan.

Pada penyakit tersebut tentu kehadiran bakteri Clostridium perfringens merupakan hal yang semakin memperparah penyakit. Namun bakteri ini tak bisa kita hindari karena bakteri tersebut merupakan mikroflora normal di daratan dan bisa masuk ketubuh kita dengan mudah namun tidak berbahaya bagi tubuh kita. Antibodi dapat dengan mudah membunuh bakteri tersebut.

Namun pada kasus Bowel Infarction yang mana tak adanya suplai darah yang masuk kedalam usus maka infeksi C. perfringens tak dapat disembuhkan oleh sistem kekebalan tubuh. Lama kelamaan bakteri tersebut mulai menggerogoti bagian yang busuk dan mensekresikan gas hasil pencernaan bakteri tersebut. Gas yang dihasilkannya akan membuat jaringan sehat di sekitarnya ikut mengalami pembusukan sehingga pada kasus bowel infraction usus akan membesar akibat gas yang disekresikan bakteri tersebut.



80% kejadian orang yang mengalami Bowel Infarction akan berujung ke kematian karena tak mudah mengobati penyakit seperti ini. Jaringan usus yang telah membusuk susah diperbaiki apalagi bila telah menyebar hingga ke seluruh usus. Hal ini menjadi tantangan tersulit bagi dunia medis disamping penyakit-penyakit lainnya. Karena biasanya penyakit pembusukan dapat diselesaikan dengan amputasi. Namun apa jadinya kalau seluruh organ usus diamputasi, dari mana nanti suplai makanan bisa masuk. Hal inilah yang menyebabkan 80% kasus Bowel infaction berujung kematian bila gejala awal tidak ditangani dengan baik.



Gejala-gejala yang bisa didiagnosa dari penyakit ini yaitu; 1) sakit perut selama 24 jam dan seterusnya, 2) mual, 3) muntah, 4) detak jantung >100 bpm secara terus menerus dan 5) konstipasi. Jadi secara gejala penyakit ini sulit diidentifikasi dan mirip-mirip dengan penyakit lainnya. Adapun cara mengetahui apakah gejala tersebut mengacu pada terjadinya bowel infarction yaitu; 1) Jumlah sel darah merah >10.5 x 10^9 L, 2) Kandungan asam laktat naik 91%, 3) Kandungan O2 pada usus rendah, 4) terlihatnya pembengkakan usus pada CT-scan.

—oOo—

Itu dia penyakit Bowel Infarction yang menjijikan dan mengerikan. Jika biasanya pembusukan terjadi di bagian luar tubuh bisa diatasi, pembusukan organ seperti usus sulit diatasi. Satu-satunya cara mengatasi penyakit ini yaitu ketika pembusukan masih dalam tahap awal dan belum menyebar begitu luas sehingga bagian-bagian pembusukan bisa diangkat dengan mudah. Pada kebanyakan kasus, korban sudah meninggal duluan sebelum dilakukan pembedahan terlebih dahulu.