Kaskus

Entertainment

dalledalmintoAvatar border
TS
dalledalminto
Hari Tani Nasional Hanya Angin Surga bagi Petani, Apa Pendapatmu?
Hari Tani Nasional Hanya Angin Surga bagi Petani, Apa Pendapatmu?

Hari Tani Nasional Hanya Angin Surga bagi Petani, Apa Pendapatmu?

"Bangsaaat! Setelah panen, harga jual selalu turun," teriak lantang seorang lelaki paruh baya di pematang sawah.

Mungkin teriakan itu wakil dari suara-suara petani di seluruh negeri ini. Termasuk bapakku yang hanya berprofesi sebagai petani kecil di desa.

Bukan rahasia lagi, dan sudah bisa dipastikan bila harga hasil panen akan turun jika musim panen tiba. Tentunya berbagai aspek yang mempengaruhinya. Dan itu menjadi masalah bagi para petani karena berhubungan dengan kemakmuran petani sendiri.

Untuk mengingat jasa dan betapa pentingnya petani di negeri ini maka pemerintah pun menetapkan 24 September sebagai hari tani nasional.

Lantas, apa yang melatarbelakangi bila tanggal 24 September ditetapkan sebagai hari Tani Nasional? Nah, berikut akan aku jelaskan sedikit, lahirnya hari tani Nasional ini, tentunya dari berbagai sumber.

Sebagai pondasi dasar telah tertuang di dalam Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) Pasal 33 Ayat (3) yang berbunyi, "Bumi dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat."

Kenapa 24 September peringati sebagai Hari Tani Nasional? Karena di tanggal itu merupakan hari yang bersejarah yakni bertepatan Presiden Sukarno menetapkan sebuah Undang-Undang Nomor 5 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria yang diperkuat dengan keputusan Presiden Soekarno yakni tertuang dalam Keputusan Presiden/Kepres Nomor 169 Tahun 1963. Itulah betapa pentingnya petani di negeri ini pun Presiden Sukarno pun memberi singkatan atau akronim 'petani' yakni Penyangga Tatanan Negera Indonesia.

Apakah dengan dikeluarkan undang-undang tersebut mampu menjadi pelindung dan mampu menyejahterakan para petani?

Memang saat ini alat-alat pertanian bisa dibilang lebih maju, apa-apa menggunakan mesin alat pertanian. Bajak, garu dengan mesin, panen dan tanam padi pun sekarang menggunakan mesin. Apakah itu yang dibutuhkan petani?

Dengan banyak mesin pertanian yang tercipta tentunya menjadi lahan bisnis yang basah bagi si pemilik modal (uang)/kaum kapitalis. Dengan menyewakan mesin-mesin tersebut untung pun semakin tak terbendung. Sehingga pengeluaran atau biaya menggarap lahan sawah pun akan semakin bertambah.

Belum lagi masalah pupuk dan obat-obatan peranian, benih dll. Di samping mahal terkadang pupuk pun langka di pasaran karena susah didapat. Kalau mau beli pupuk, harus begini, kudu begono ditambah dengan ber-thethek bengek yang bikin napas bengek.

Menjadi petani bukan lagi impian generasi muda. Banyak hal yang tidak diminati oleh kaum muda. Di samping dipandang kurang menguntungkan juga karena mendapatkan uang pun terbilang lebih lama. Yakni menunggu panen tiba. Belum lagi di setiap panen tiba, pasti hasil panenan harganya akan turun. Dan itulah mengapa, para petani saat ini belum merasakan bahagia.

Pemerintah, juga harus pro aktif dengan para petani. Subsidi pemerintah, sangat dibutuhkan bagi para petani agar harga pupuk dll bisa lebih rendah. Setelah panen pun, pemerintah kudu campur tangan dalam artian mengatur dan mengawasi harga jual hasil panen petani agar harga tidak dimainkan para tengkulak.

Sekian celotehan petani dari ujung kampung. Bila ada khilaf dan kurang berkenan saya mohon maaf.

Ilustrasi: FB
0
1.4K
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan