Perancangan fasilitas umum sudah sepatutnya multifungsi. Tidak sekadar digunakan untuk satu hal saja, namun sedap dipandang serta memiliki aneka fungsi lainnya. Beberapa fasilitas umum ini contohnya.
1. Lampu di Jalan
Berbeda dengan lampu jalan pada umumnya. Lampu ini ada jalan, namun bukan terpasang pada tiang yang tinggi menjulang. Lampu tersemat di trotoar, bahu jalan, atau lantai. Di ke gelapan, lampu-lampu ini jadi mencolok keberadaannya sehingga bisa menerangi titik-titik rawan bagi pejalan kaki dan pengguna kendaraan.
Tidak perlu cahaya berlimpah yang bikin boros listrik. Cukup cahaya kecil saja, namun peletakkannya tersebar sesuai kebutuhan. Kelihatan cantik juga saat memandangnya dari kejauhan.
2. Bangku dan Pot Bunga
Bangku dan pot bunga sudah banyak kita temukan di taman kota atau trotoar jalan raya. Nah, disain ini menggabungkan bangku dan pot bunga sekaligus. Apabila tanaman dalam pot bisa memberikan keharuman tertentu yang menenangkan, bisa jadi aroma terapi gitu, kan, ya.
TS membayangkan tanaman dalam pot itu mawar, lavender, atau chamomile. Aromanya bikin tenang, bagus juga untuk foto selfie. Hanya saja perlu perawatan rutin dan penuh perhatian, ya. Di jalan raya yang panas dan banyak polusi, kayaknya nggak bakal bertahan lama tanaman-tanaman cantik itu.
3. Zero Chair
Seringkali kita ingin berjalan kaki menyusuri trotoar, melewati jalan bawah tanah stasiun dan lainnya. Terasa capek, kan. Pengen duduk sebentar, namun tidak ada tempat. Mau jongkok, bakal bikin pinggang sakit atau pakaian kita tidak memungkinkan untuk jongkok. Zero chair ini bisa jadi solusinya.
Bangku tertanam pada dinding. Penempatannya cukup efektif dan efisien. Siapa saja yang lelah berjalan dapat berhenti. Duduk dulu. Tidak butuh banyak ruang untuk bangku. Hemat bahan juga. Pajalan kaki hanya perlu hati-hati dan waspada saja agar tidak tersandung bangku itu.
Bisa Bikin Nggak Bisa Merawat
Desain multifungsi seperti itu sangat mungkin diterapkan pada ruang-ruang terbuka negara tercinta kita. Sudah banyak contohnya. Misal batu-batu bulat yang sering kita temukan di trotoar jalan-jalan utama Bandung. Batu tersebut berfungsi sebagai penghalang kendaraan agar tidak masuk, juga mempercantik pemandangan sekitarnya.
Masalahnya adalah soal perawatan. Sebagian dari kita Cuma bisa bikin namun kurang bisa merawat. Batu-batu penghalan tersebut malah diduduki untuk berfoto. Bisa menggelinding atau berubah posisi, kan jadinya.
Pengadaan fasilitas umum yang multifungsi memang perlu mempertimbangkan mental masyarakat kebanyakan juga. Selain itu soal perawatan juga sangat perlu. Taman-taman swasta berbayar biasanya lebih dapat terjaga karena ada yang merawat serta perlu dana untuk menikmatinya.
Semoga mental masyarakat kita terus membaik, ya. Fasilitas umum yang sudah cantik dan artistik dijaga, dirawat. Ada rasa memiliki yang tinggi sehingga bisa saling mengingatkan agar tetap terawat dan terjaga.
Sumber 1, 2, 3
