- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jabatan Gubernur Segera Berakhir, Anies: Ini Masa Panen
TS
yellowmarker
Jabatan Gubernur Segera Berakhir, Anies: Ini Masa Panen
19 Sep 2022, 16:25 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berfoto bersama usai mengikuti sidang paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (13/9/2022). DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna pengumuman masa akhir kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan - Ahmad Riza Patria 30 hari sebelum masa tugas berakhir. Rapat paripurna pengumuman pemberhentian Anies ini dilakukan sesuai Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri Nomor 131/2188/OTDA. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Liputan6.comLiputan6.com
Liputan6.com, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut masa-masa sebelum jabatannya berakhir sebagai masa panen. Lantaran, dia kerap melakukan peresmian dalam beberapa waktu akhir ini.
"Ini fasilitas yang ada sekarang, fasilitas baru. Fasilitas yang dikatakan tadi, menurut teman-teman federasi panjat tebing, terbaik se-Indonesia. Makanya, saya bilang, ini kan masa panen, nih, satu-satu. Benar kan? Panen, dong," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (19/9/2022).
Dia menerangkan, meskipun dinding panjat tebing sudah digunakan para atlet untuk berlatih dan berlomba, sarana olahraga ini belum diresmikan.
"Jadi ini sudah dipakai berlatih, sudah dipakai pertandingan. Prinsip kami begini, upacaranya gampang nanti. Yang penting adalah ini dimanfaatkan. Jadi, sejak selesai konstruksi sudah langsung dimanfaatkan," tambah Anies.
Masa jabatan Anies akan berakhir pada 16 Oktober 2022. Di sisa masa jabatannya, Anies telah meresmikan beberapa hunian tempat tinggal.
Pada 16 Agustus, Anies meresmikan galeri huni JAKHIBTAT. Ini bertujuan sebagai Pusat Integrasi Pemasaran Aset atau Properti JAKHABITAT. Pada 25 Agustus, Anies juga meresmikan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung (Eks Bukit Duri) hingga meresmikan Kampung Susun Kunir di Jalan Kemukus Nomor 1 Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu pada 10 September 2022.
Selain perumahan, Anies meresmikan Taman Literasi Martha Tiahahu, yaitu ruang baca di Blok M, Jakarta Selatan pada Minggu 18 September 2022.
Quote:
Ridwan Saidi Sebut Anies Baswedan Bocah Kemaren Sore
Sabtu, 17 September 2022 | 13:38 WIB
Ridwan Saidi sebut Anies bocah kemaren sore yang tidak paham soal Jakarta terkait pergantian nama jalan bersejarah di Jakarta. (katalogika)
Ade Kurniawan
KATA LOGIKA -Budayawan Betawi Ridwan Saidi sebut Anies Baswedan sebagai bocah (anak) kemarin sore, “Die baru diberanakin (lahir) kemaren sore,” kata Ridwan.
Ridwan Saidi sebut Anies bocah kemaren sore karena asal ganti nama jalan di Jakarta yang penuh sejarah, “Kalau ga paham historisnya, jangan lu ganti nama jalan,” ungkapnya.
Ridwan Saidi sebut Anies bocah yang tidak tahu Jakarta, “Jangan sembarangan ganti nama. Ada ilmunya tuh, Betawinologi,” ungkapnya saat bincang di Indonesia Lawyer Club (17/9).
Ridwan contoh beberapa nama jalan di Jakarta Pusat yang diganti anak kemaren sore, “Sawah Besar, Cikini, atau Gondangdia jangan lu diganti,” jelasnya.
Tindakan Anies mengganti nama jalan tanpa melibatkan tokoh dan budayawan Betawi dinilai gegabah, “Mestinya aja ngobrol. Jangan asal ganti,” tegasnya.
Menurut Ridwan Saidi penamaan jalan di Jakarta punya sejarah panjang yang melekat, “Jadi jangan asal ganti. Apalagi sama anak kemaren sore,” ungkapnya.***
Sumber
Sabtu, 17 September 2022 | 13:38 WIB
Ridwan Saidi sebut Anies bocah kemaren sore yang tidak paham soal Jakarta terkait pergantian nama jalan bersejarah di Jakarta. (katalogika)
Ade Kurniawan
KATA LOGIKA -Budayawan Betawi Ridwan Saidi sebut Anies Baswedan sebagai bocah (anak) kemarin sore, “Die baru diberanakin (lahir) kemaren sore,” kata Ridwan.
Ridwan Saidi sebut Anies bocah kemaren sore karena asal ganti nama jalan di Jakarta yang penuh sejarah, “Kalau ga paham historisnya, jangan lu ganti nama jalan,” ungkapnya.
Ridwan Saidi sebut Anies bocah yang tidak tahu Jakarta, “Jangan sembarangan ganti nama. Ada ilmunya tuh, Betawinologi,” ungkapnya saat bincang di Indonesia Lawyer Club (17/9).
Ridwan contoh beberapa nama jalan di Jakarta Pusat yang diganti anak kemaren sore, “Sawah Besar, Cikini, atau Gondangdia jangan lu diganti,” jelasnya.
Tindakan Anies mengganti nama jalan tanpa melibatkan tokoh dan budayawan Betawi dinilai gegabah, “Mestinya aja ngobrol. Jangan asal ganti,” tegasnya.
Menurut Ridwan Saidi penamaan jalan di Jakarta punya sejarah panjang yang melekat, “Jadi jangan asal ganti. Apalagi sama anak kemaren sore,” ungkapnya.***
Sumber
Diubah oleh yellowmarker 20-09-2022 11:37
T2Y dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.3K
59
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan