Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

xxx0857Avatar border
TS
xxx0857
Semakin Memanas! China Ungguli AS Lewat Pembangunan Reaktor Nuklir di Luar Angkasa


 
[hr]
Kementerian Sains dan Teknologi Tiongkok dilaporkan telah menyetujui proyek reaktor nuklir luar angkasa yang digadang-gadang Badan Antariksa dan Penerbangan Amerika Serikat (NASA) mampu menghasilkan listrik yang mampu mendukung 10 stasiun luar angkasa internasional. Persetujuan itu diumumkan setahun setelah para ahli memperingatkan AS untuk menggandakan proyek nuklir luar angkasa mereka. Kini, persetujuan Tiongkok telah menaikkan level persaingan kedua negara dalam sektor teknologi luar angkasa.
"Pesaing strategis termasuk Tiongkok secara agresif berinvestasi dalam berbagai teknologi luar angkasa, termasuk tenaga nuklir dan propulsi," ujar penasihat senior NASA untuk anggaran dan keuangan Bhavya Lal.
Tenaga nuklir memang menawarkan tingkat daya dan tenaga listrik yang tinggi untuk misi robotik ke lokasi yang menerima tingkat energi yang sangat rendah dari matahari, membuat pembangkit listrik tenaga surya tidak berguna, seperti pada sisi jauh bulan atau permukaan Mars. Tak hanya itu, fisi nuklir juga dapat memberikan daya pada permukaan planet untuk misi berawak.
Pada bulan Februari, panel ahli internasional dari sektor publik dan swasta di webinar Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menegaskan bahwa kemajuan dalam fisi dan fusi nuklir akan sangat penting untuk perjalanan luar angkasa. Energi nuklir digadang-gadang dapat menyediakan listrik untuk sistem dan instrumentasi onboard, dan memberi daya pada keberadaan manusia yang berkelanjutan di tata surya.
 
"Teknologi nuklir telah lama memainkan peran penting dalam misi luar angkasa yang menonjol," kata Mikhail Chudakov, Wakil Direktur Jenderal dan Kepala Departemen Energi Nuklir IAEA, dalam sebuah pernyataan.
Tiongkok sendiri telah memperluas transportasi ruang angkasa dan kemampuan luar angkasanya dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya mengembangkan roket kriogenik untuk memfasilitasi proyek bulan, Mars, dan stasiun luar angkasa. Tiongkok bahkan telah menggunakan tenaga nuklir selama misi luar angkasa ke bulan. Saat itu, Tiongkok menggunakan Chang'e 3 dengan generator nuklir bertenaga plutonium untuk bertahan di bulan pada malam hari selama dua minggu. Sekarang negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu tengah mengerjakan peluncur yang dapat digunakan kembali, dan beberapa proyek besar lainnya.
AS juga bergerak maju dengan rencana pesawat ruang angkasa bertenaga nuklir, dengan badan penelitian proyek pertahanan Pentagon atau Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), NASA dan Departemen Pertahanan.
"Amerika Serikat perlu bergerak dengan langkah cepat untuk tetap kompetitif dan menjadi pemimpin dalam komunitas antariksa global," lanjut Lal berbicara di depan Komite Sains, Antariksa, dan Teknologi Dewan Perwakilan Rakyat AS.

https://koran-jakarta.com/semakin-me...gkasa?page=all


Diubah oleh xxx0857 17-09-2022 05:19
0
390
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan