Jakarta - PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI aktif memberi masukan ke PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola Jakarta International Stadium (JIS). Kini cuma soal safety dan security.

Diungkapkan Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita, Jakpro beberapa kali menggelar pertemuan dengan pihaknya. Mereka meminta saran apa-apa saja yang mesti diperbaiki agar JIS bisa menggelar laga.

Safety dan security menjadi perhatian utama, sisanya JIS dinilai sudah sangat baik. Stadion berkapasitas 82 ribu penonton itu belum bisa menggelar laga yang berpotensi menghadirkan puluhan ribu penonton.

Dengan alasan itu PSSI kemudian membatalkan laga uji coba Timnas Indonesia Vs Curacao di JIS yang sedianya digelar pada 27 September. PSSI juga menyebut alasan serupa yang membuat Persija Jakarta belum bermain di JIS di Liga 1 2022.

"Kalau di PT LIB, JIS bukan nggak lolos (verifikasi), jadi masih ada catatan dan sudah didiskusikan dengan Jakpro dua kali di LIB. Dalam waktu dekat juga mungkin akan bertemu lagi, karena mereka sudah menyiapkan laporan dari catatan yang sebelumnya," kata Lukita, saat dihubungi detikSport.

"(Tapi) Ini bicara safety and security, kalau soal buat bertanding sih sudah bagus banget. Dan diskusi dengan Jakpro juga mereka konstruktif, mereka tahu ada yang harus diperbaiki. Begitu sih," ujarnya menambahkan.

"Jadi bukan berarti layak atau tidak layak, tapi kami bicara setiap laga harus mempertimbangkan safety dan security. Catatannya tidak banyak dan ini sedang didiskusikan, dalam waktu dekat akan bertemu dengan Jakpro dengan PSSI dan LIB," katanya lagi.

JIS sebenarnya sudah didaftarkan Persija sebagai salah satu kandangnya buat Liga 1. Tapi sejauh ini Persija baru memainkan laga-laga kandangnya di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi.

Ada juga kabar biaya sewa Stadion JIS dipatok terlalu mahal buat yang ingin menggunakannya. Hal-hal inilah yang diduga membuat JIS belum juga digunakan untuk laga-laga resmi.

"Persija mendaftarkan 3 stadion; JIS, Patriot, dan SUGBK. Mungkin Persija bicara dulu dengan Jakpro, itu terserah klub mau memakai atau tidak. Kalau kami bicara JIS bukan untuk pertandingan tapi panjang ke depan. JIS meminta advice ke PSSI dan LIB dengan bertemu dua kali. Mudah-mudahan pertemuan ketiga sudah ada keputusan. Ya mudah-mudahan akan menjadi keputusan final selama catatan kami sudah dipenuhi," ucap Lukita.

"Jadi diskusi kami dengan Jakpro sangat teknis sekali bagaimana menyiapkan skenario-skenarionya. Kalau soal lapangan dan kursinya sudah bagus sekali. Yang kami pertimbangkan memang itu flow salah satunya, dan itu bukan keputusan kami sendiri. Masalah itu juga diakui Jakpro. LIB dan Jakpro sering diskusi," tuturnya.

https://sport.detik.com/sepakbola/li...tandingan-tapi

Ternyata yang bilang JIS belum layak sebagai lokasi pertandingan sepakbola (bahkan untuk kelas nasional) bukan cuma PSSI..

Bahkan pihak jakpro nya sendiri mengakui kok..

Tapi kalo JIS sebagai masjid.. Tentu sudah certified..