Kaskus

Sports

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Apa Kabar Shakhtar Donetsk ?
Quote:


Bagi agan pecinta sepakbola, pastinya tak asing dengan nama Shakhtar Donetsk, klub asal Ukraina ini memang sudah malang melintang di kompetisi Eropa. Terutama Liga Champions dan UEFA Europa League. Pada musim 2008-2009, klub tersebut menjadi klub pertama yang menjuarai UEFA Cup (kompetisi kasta kedua liga Eropa).

Pada musim tersebut Shakhtar Donetsk bertemu Werder Bremen di partai final yang dimainkan di Stadion ükrü Saracoğlu – kandang Fenerbahçe – di Istanbul , Turki, pada 20 Mei 2009. Shakhtar berhasil menjadi juara setelah menang 2-1 melalui perpanjangan waktu. Selain itu, Shakhtar juha dikenal sebagai pemenang trofi Liga Primer Ukraina terbanyak, dengan total koleksi 13 trofi. Menjadikannya salah satu klub raksasa di negaranya.

Shakhtar sebenarnya berpeluang menambah gelar juara menjadi 14, tetapi invasi yang dilancarkan Rusia memaksa liga mereka dihentikan setelah 12 hari invasi; saat darurat militer diberlakukan. Federasi sepakbola Ukraina kemudian memutuskan jika kompetisi musim 2020-2021 tidak memiliki pemenang. Tabel klasemen terakhir menempatkan Shakhtar Donetsk di puncak kalsemen, berselisih dua poin dengan Dynamo Kyiv di posisi kedua.


Kondisi Sepakbola Ukraina Saat Invasi Rusia


Setelah Rusia meluncurkan invasi pada 12 Februari 2022, dua belas hari kemudian kompetisi sepakbola Ukraina dihentikan setelah pemberlakuan darurat milirer. Sejak saat itu, tidak ada kompetisi kompetitif di Ukraina. Hal itu diperburuk dengan aturan dari FIFA yang memperbolehkan pemain asing meninggalkan klub dari Liga Ukraina secara gratis. Aturan yang ditentang oleh seluruh klub, termasuk Shakhtar Donetsk yang memiliki 14 pemain asing.

Akibatnya banyak pemain asing meninggalkan klub-klub di Ukraina, dan pada akhirnya mereka hanya mengandalkan materi pemain lokal. Selain itu, untuk pertama kalinya dalam dua dekade, Shakhtar dan klub lainnya yang dikenal mengisi daftar pemainnya dengan bintang impor hampir seluruhnya kini berasal dari Ukraina.

Akibat dari perang, dua klub peserta Liga Ukraina kini telah mengundurkan diri dari kompetisi musim ini. Stadion FC Mariupol kini berada di wilayah kendali Rusia, sementara stadion milik Desna Chernihiv hancur karena pemboman pada bagian tribun dan meninggalkan lubang yang dalam di lapangan. Wilayah kota tempat asal dua klub itu kini di bawah kendali Rusia.

Chernihiv yang dekat perbatasan dengan Belarus, telah diserang oleh pasukan Rusia. Sementara Mariupol, kota pelabuhan selatan, sekarang berada di bawah kendali Rusia. Kota ini sempat dikepung selama berminggu-minggu, dan telah digambarkan oleh PBB sebagai tempat paling mematikan di Ukraina. Selain kompetisi lokal yang terhenti, perang juga menyebabkan Ukraina untuk pertama kalinya juga melewatkan kualifikasi Piala Dunia.


Liga Kembali Berlanjut, Shakhtar Donetsk Main di Liga Champions


Angin segar kembali datang ke sepakbola Ukraina, setelah 23 Agustus 2022 lalu kompetisi kembali bergulir, meski tanpa penonton. Untuk menghindari jatuhnya korban akibat serangan Rusia. Pada partai pembuka Shkahtar Donetsk menjamu Metalist 1925 di Olympic Stadium di Kyiv, ibu kota. Pertandingan tersebut berakhir imbang 0-0. Sementara Desna Chernihiv dan FC Mariupol yang mengundurkan diri, kini posisinya telah digantikan klub yang lain.

Di sisi lain, Shakhtar Donetsk juga mendapat durian runtuh, setelah mereka diberi kesempatan main di Liga Champions menggantikan Zenit St. Petersburg dari Rusia yang dijatuhi sanksi akibat invasi negaranya ke Ukraina. Musim ini Shakhtar tergabung di Grup F bersama Real Madrid, RB Leipzig serta Celtic.

Madrid dan Shakhtar sendiri sudah tiga musim berturut-turut berada dalam satu grup. Dari 6 kali pertemuan, Madrid menang 4 kali dan Shakhtar dua kali. Shakhtar Donetsk mencatat sejarah setelah dua kali menang melawan Madrid pada musim 2020/2021. Mereka berhasil menang dengan skor 3-2 di kandang Real Madrid dan 2-0 di kandang sendiri. Untuk fase grup Liga Champions musim ini, Shakhtar akan bermain di Stadion Wojska Polskiego milik Legia Warsawa. Hal itu dilakukan demi keamanan, sejak pecahnya perang, klub Shakhtar Donestk dan Yayasan Legia telah terlibat dalam membantu pengungsi akibat perang. Shakhtar dan beberapa klub lainnya juga telah melakukan tur Eropa, untuk mengumpulkan dana bagi para korban perang.


Belum Kembali Normal


Meski kompetisi lokal sudah digelar, akan tetapi belum bisa berjalan normal. Setiap kali bermain, para pemain harus memperhatikan bunyi sirine di stadion. Jika sirine berbunyi tandanya ada serangan udara, pertandingan harus dihentikan; dan bersiap untuk melakukan evakuasi. Misalnya pada laga antara Rukh Lviv VS Metalist Kharkiv, ketika sirine berbunyi di menit 43, pertandingan langsung dihentikan.

Pertandingan tersebut berhenti sekitar 30 menit, setelah situasi aman, pertandingan bisa dilanjutkan kembali. Pertandingan itu kemudian berakhir 2-1 untuk kemenangan Metalist Kharkiv – setelah berlangsung empat jam dan 27 menit setelah kickoff.

Shakhtar Donetsk yang bermarkas di wilayah Donbass, sudah sejak 2014 bermain di luar kandang mereka akibat aneksasi Krimea oleh Rusia serta munculnya kelompok separatis pro Rusia di Donetsk. Semenjak itu, mereka berpindah kandang ke kota Lviv. Dan sejak Mei 2020 hingga sekarang, mereka bermarkas di ibu kota Kyiv untuk sementara.

Quote:


Sebenarnya dari sisi finansial, Shakhtar Donetsk termasuk klub mapan di Liga Ukraina, klub ini dimiliki oleh pengusaha kaya bernama Rinat Akhmetov. Pada tahun 1999, Rinat Akhmetov memprakarsai pendirian akademi sepak bola dengan jaringan afiliasi aktif. Tempat latihan Kirsha yang canggih dibangun, yang merupakan salah satu yang terbaik di Eropa, diresmikan pada tahun yang sama. Pada tahun 2009, Donbass Arena - salah satu stadion terbesar di Eropa Timur dibuka.

Sebelum invasi, Donetsk punya banyak pemain bintang dari Brasil. Dan pasca invasi, pemain bintang itu pergi. Praktis kini Shakhtar hanya mengandalkan pemain lokal saja, meski begitu mereka tetap jadi favorit untuk menjuarai liga musim ini.

Quote:


Saat kompetisi berlangsung, semua stadion harus memiliki tempat perlindungan bom (shelter). Pertandingan hanya akan dimainkan di Kyiv, wilayah sekitarnya dan dua provinsi di wilayah barat. Setiap kali sirene serangan berbunyi, permainan akan dihentikan agar para pemain dan official pertandingan berlindung di ruang bawah tanah sampai semua aman.

Hal itu membuat beberapa pemain seperti gelandang Shakhtar, Taras Stepanenko, khawatir tentang bagaimana akan menjaga kebugaran fisik mereka dalam permainan yang dihentikan dengan istirahat panjang. Pejabat militer juga akan hadir di setiap pertandingan dan jika sirine berbunyi lebih dari satu jam, mereka akan berunding dengan wasit untuk memutuskan apakah akan menunggu atau menunda pertandingan sepenuhnya.

Prestasi Shakhtar Donetsk sendiri cukup mentereng dan kita berharap agar perang segera selesai agar semuanya bisa berjalan normal dan Shkahtar Donetsk kembali bisa berprestasi. Berikut ini adalah prestasi Shakhtar Donetsk hingga saat ini: Pemenang Piala UEFA 2009; Pemegang gelar Liga Ukraina 2002, 2005, 2006, 2008, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, 2017, 2018, 2019, 2020; Pemenang Piala Ukraina 1997, 2001, 2002, 2004, 2008, 2011, 2012, 2013, 2016, 2017, 2018, 2019; mencapai perempatfinal Liga Champions UEFA 2010/11, bermain di babak penyisihan grup Liga Champions UEFA edisi 2000/01, 2004/05, 2006/07, 2007/08, 2008/09, 2010/11, 2011/12, 2012/13 , 2013/14, 2014/15, 2015/16, 2017/18, 2018/19, 2019/20, 2020/21.


------------



Referensi Tulisan: Inside The Games, shakhtar.com& abc.net.au
Sumber Foto dan Ilustrasi: sudah tertera di atas
0
278
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan