Kaskus

News

yellowmarkerAvatar border
TS
yellowmarker
Kisah Warga Indonesia yang Bertahan di Ukraina yang Berperang dengan Rusia

Rabu, 14 September 2022 08:00
Kisah Warga Indonesia yang Bertahan di Ukraina yang Berperang dengan Rusia
Sebuah mobil yang hancur di Ukraina akibat serangan pasukan Rusia

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono 

TRIBUNJAMBI.COM - Di Ukraina banyak warga Indonesia yang masih bertahan meski dilanda perang dengan Rusia.

Berikut kisah warga Indonesia di Ukraina sejak invasi Rusia dalam beberapa bulan terakhir.

Warga Negara Indonesia tersebut adalah Pepi Aprianti Utami yang tinggal di Kyiv Ukraina.

"Tentara Rusia secara sengaja menghancurkan ingatan terhadap budaya dengan membakar perpustakaan, sekolah dan museum di Ukraina," ucap Pepi, berdasarkan keterangan resmi Kedutaan Besar Ukraina untuk Indonesia.

Meski demikian, Pepi memilih bertahan di Ukraina dengan alasan memiliki keluarga dan teman-teman di sana.

Dia mengaku memilih pindah ke kota yang lebih aman.

Sebelum invasi Rusia, dulu Ukraina adalah negara yang aman dan orang-orang pergi bekerja dan beraktifitas lancar.

Perekonomian dan pembangunan berkembang selayaknya sebuah negara berdaulat.

Dia mengaku hal tersebut tak lagi sama pasca Rusia melancarkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

“Banyak bangunan runtuh kena rudal. Tak sedikit korban jiwa sipil. Semua panik. Rumah saya dibobol dan dirusak oleh tentara Rusia, mereka bersembunyi dan menyimpan amunisinya di sekitar pekarangan rumah saya,” tuturnya.

Pada awal invasi Pepi memutuskan untuk berlindung di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kyiv.

Kemudian dibantu secara penuh oleh KBRI untuk pindah ke kota Vinnytsia yang relatif aman dari serangan tentara Rusia.

Kini Pepi kembali ke Kyiv dan kumpul kembali bersama keluarga.

“Di Kyiv saya berusaha untuk tetap waspada setiap sirene berbunyi saya mencoba mencari tempat yang aman untuk berlindung,” lanjutnya.

Kini ada  29 WNI yang memutuskan untuk tetap bertahan di Ukraina bersama keluarga mereka dengan alasan dan pertimbangan masing-masing.

Peppy mengaku  tiga kali berkunjung ke Irpin, Bucha dan Ivankiv.

Di sana banyak bangunan sipil yang hancur rumah, sekolah, rumah sakit, bahkan taman bermain. Jejak kebrutalan Rusia terpampang seperti ambulan terbakar dan lokasi kuburan massal.

“Saya juga berbincang dengan warga sekitar tentang apa yang terjadi selama masa kependudukan tentara rusia di sana. Salah satunya dengan seorang ibu yang anaknya diculik dan dianiaya oleh pasukan Rusia hingga meninggal dunia,” katanya.

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com



Quote:


Diubah oleh yellowmarker 14-09-2022 13:19
nomoreliesAvatar border
muhamad.hanif.2Avatar border
muhamad.hanif.2 dan nomorelies memberi reputasi
0
533
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan