70 Persen Penduduk 18-24 Tahun Berniat Hengkang dari Sekularisme Irlandia
 
- Selasa, 13 September 2022 | 21:25 WIB


Wajah kaum muda Irlandia saat ini. (www.catholicarena.com)
 
DUBLIN (Katolikku.com)  Di Irlandia, revolusi sosial yang dipaksakan oleh rezim di era pasca bailout tidak banyak membantu memperbaiki nasib kaum muda negara itu.
Belakangan ini Irlandia diwarnai oleh kebijakan pemerintah yang semakin sekular seperti penutupan Kedutaan Besar Vatikan dan pengenalan aborsi semuanya dipuji sebagai ekspresi kepercayaan diri dan melarikan diri dari budaya klaustrofobia yang mengerikan dari Katolik dan emigrasi yang terkait dengan Irlandia pada 1950-an dan 1980-an.

Sekarang, terlepas dari interpretasi kemenangan yang tak ada habisnya tentang 'masa lalu teokratis' Irlandia (di mana gereja begitu kuat sehingga tidak bisa mendapatkan katedral sendiri di Dublin) tampaknya kebijakan anti keluarga dari rezim akan menghasilkan emigrasi sekali lagi.
Sebuah jajak pendapat oleh Red C menunjukkan bahwa 70 persen dari penduduk bersusia antara 18-24 tahun sekarang mempertimbangkan pindah ke luar negeri untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, karena kebijakan globalis pemerintahnya tak membawa perubahan kualitas hidup mereka.

Setelah satu dekade kebijakan globalis berturut-turut, kaum muda akhirnya mungkin menyadari bahwa aksi menyingkarkan  gereja ternyata tidak juga memberi mereka masa depan yang lebih baik.
Irlandia baru yang cerah dan berani yang mengumumkan dirinya di Kastil Dublin pada Mei 2018, benar-benar hanya Irlandia tahun 1980-an dengan lebih sedikit kepercayaan dan lebih banyak aborsi. ***

https://www.katolikku.com/news/pr-16...risme-irlandia