- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Gosip Nyok!
Jumat Kelabu, Peristiwa Bom Mega Kuningan


TS
newsmerahputih
Jumat Kelabu, Peristiwa Bom Mega Kuningan

Merahputih.com - Bom Mega Kuningan 2009 merupakan peristiwa ledakan bom di hotel JW Mariott dan Ritz-Carlton di kawasan Mega Kuningan, kota Jakarta Selatan. Terjadi pada Jumat, 17 Juli 2009, sekitar pukul 07:47 sampai 07:57 WIB. Peristiwa bom bunuh diri tersebut menewaskan 9 orang dan melukai sebanyak 50 orang lainnya, warga negara Indonesia dan warga negara asing.
Saat itu terdapat dua bom rakitan berkekuatan ledak rendah yang meledak dan ditemukan juga sebuah bom serupa yang belum sempat meledak di kamar 1808 Hotel JW Marriott. Kamar tersebut ditempati sejak dua hari sebelumnya oleh tamu yang diduga sebagai pelaku pengeboman.
Peristiwa bom tersebut terjadi sembilan hari sesudah Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Indonesia serta dua hari sebelum rencana kedatangan tim sepak bola Manchester United di Hotel Ritz-Carlton yang akan bertanding dengan tim Indonesian All Star pada 20 Juli 2009. Sementara itu, tim Indonesian All Star yang sedang menginap di Hotel JW Marriot selamat dari bom.
Sebelumnya, Hotel JW Mariott juga pernah menjadi target bom bunuh diri pada 5 Agustus 2003 yang memakan korban tewas 12 orang dan 150 orang luka-luka.
Pelaku bom di Hotel JW Marriott Jakarta dan The Ritz-Carlton menggunakan modus dengan menyamar sebagai tamu hotel. Dua pelaku bom bunuh diri menyewa satu kamar nomor 1808, Hotel JW Marriott. Tak ada kamar Hotel Ritz-Carlton yang disewa. Untuk meledakkan bom, pelaku berjalan menuju Ritz-Carlton melalui terowongan bawah tanah.
Di kamar 1808 itulah, pelaku merakit empat bom. Satu bom diledakkan di ruang JW Lounge Hotel Marriott, satu bom diledakkan di Restoran Erlangga Hotel Ritz-Carlton, satu bom belum meledak ditemukan di Plaza Mutiara, dan satu bom lainnya masih tersimpan di kamar 1808.
Dari kamar 1808, Hotel Marriott, kedua pelaku bom keluar dengan membawa tas yang berisi bom. Pelaku yang akan meledakkan bom di Hotel Ritz-Carlton keluar terlebih dulu dari kamar 1808 itu. Pelaku yang mengenakan jas dan menggendong tas ransel serta menenteng tas kerja turun melalui lift dan menuju tunnel (terowongan bawah tanah) yang menghubungkan Marriott dan Ritz-Carlton.

Sedangkan, pelaku lainnya keluar dari kamar 1808 sekitar 10 menit sesudahnya. Dengan berjas hitam, bertopi, membawa tas punggung yang dibawa di bagian dadanya dan menyeret travel bag, pria dengan postur tubuh cukup tinggi itu kemudian menuju lobi Hotel JW Marriott.
Setelah turun dari lift, pelaku kemudian menuju JW Lounge yang saat itu sedang digelar pertemuan para pengusaha minyak dan gas (migas). Menjelang masuk ke JW Lounge, petugas keamanan sempat menghentikan langkah pelaku. Pelaku sempat ditanya keperluannya masuk ke JW Lounge.
Dengan meyakinkan, pelaku mengaku akan mengantarkan pesanan dokumen kepada bosnya yang sedang mengikuti rapat. Setelah masuk ke JW Lounge, pelaku meledakkan bomnya pada pukul 07.45 WIB, Jumat (17/7/2009). Ledakan menggelegar menghancurkan JW Lounge, lobi Hotel JW Marriott, dan Restoran Sailendra.
Ledakan di JW Lounge itu mengakibatkan banyak peserta CEO Meeting itu menjadi korban. Timothy D Mackay (presdir Holcim), Garth Mc Evoy (commercial manager PT Thiess Contractors Indonesia), Nathan Verity (pemilik Verity Human Resources and Recruitment), dan Craig Senger (Atase Perdagangan Australia) tewas. Sejumlah pengusaha, terutama warga asing, juga mengalami luka serius.
Sedangkan, pelaku di Hotel Ritz- Carlton yang sukses melalui terowongan bawah tanah kemudian masuk ke lobi hotel. Dengan tergesa-gesa, pelaku masuk ke Restoran Erlangga. Dia sempat ditanya oleh pelayan restoran hotel di kamar berapa dia tinggal. Dia menyebut kamar 2701, padahal Hotel Ritz hanya ada 26 lantai. Jadi, kamar itu tidak ada.
Namun, karena pelaku itu mengaku hanya menunggu tamu, akhirnya pelaku tetap bisa berada di dalam restoran duduk di salah satu tempat. Dia sempat memesan teh panas. Begitu terdengar ledakan bom di Hotel Marriott, beberapa menit kemudian pelaku yang duduk di Restoran Erlangga itu juga meledakkan bomnya pada pukul 07.47 WIB.
Dua pelaku bom bunuh diri itu adalah pria yang bersama-sama menginap di kamar 1808 di Hotel JW Marriott. Pelaku bom di Marriott adalah Nana Ikhwan Maulana (28 tahun) asal Pandeglang. Sedangkan, pelaku bom di Ritz-Carlton adalah Dani Dwi Permana (19 tahun) asal Bogor.
Jenderal Bambang Hendarso Danuri, Kapolri saat itu mengatakan pada 15 Agustus 2009, polisi menangkap Amir Ibrahim, yang berperan sebagai orang yang memesan kamar 1808 Hotel JW Marriott. Polri juga menangkap Yayan di Jakarta Utara. “Dari keterangan mereka, polisi menemukan salah satu rumah di Perumahan Puri Nusapala Blok D Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, yang digunakan untuk perencanaan ledakan.
Sumber






side.id dan 2 lainnya memberi reputasi
3
718
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan