Belakangan ini banyak banget kasus kebocoran data yang diperjualbelikan. Data-data yang menjadi sasaran hacker ini bukan cuma pelanggan dari suatu perusahaan tapi juga menargetkan data-data kepegawaian yang ada di pemerintah.

Setelah sebelumnya data pelanggan PLN sama Indihome, sekarang kebocoran data juga terjadi di kominfo, kemenkeu, dinas pendidikan DKI Jakarta, dan bahkan yang terbaru adalah data kepresidenan. Mirisnya, kebocoran data ini malah seperti dianggap angin lalu oleh pemerintah Indonesia. Kalau dilihat dari tanggapannya, mereka seolah melempar tanggung jawab.

Sadar atau tidak, kebocoran data ini sangat membahayakan. Orang-orang yang tidak bertanggung jawab bisa aja membeli data itu kemudian merencanakan niat buruk. Coba bayangin, data kita dipakai sama marketing buat promosi aja bikin kesel gimana kalo data kita dipakai buat yang enggak-enggak? Inilah yang jadi ancaman buat masyarakat Indonesia.

Dari kasus ini, mungkin data kita adalah salah satu yanh ada di dalamnya. Untuk itu kita harus waspada terhadap sesuatu hal buruk yang mungkin akan terjadi. Semoga aja nggak ya. Nah berikut ini beberapa kemungkinan buruk yang akan terjadi kalau data kita disalahgunakan:

1. Pinjaman Online Ilegal

Sumber foto: Antara

Pertama yang cukup familiar bagi sobat-sobat paylater. Data pribadi kita yang berisi NIK, KTP, foto selfie, nomor handphone, nomor rekening dll, bisa aja dimanfaatkan buat kejahatan pinjol. Modusnya adalah mereka mengirimkan sejumlah uang melalui rekening lalu kita nggak sadar kalau kita pakai uang itu. Karena kita dianggap masuk perangkap, mereka kemudian menagih uangnya.

2. COD Palsu

Sumber foto: Tribun Batam

Kalau yang ini buat sobat-sobat check out. Data alamat lengkap dan nomor handphone bisa aja digunain untuk pengiriman barang. Modusnya adalah mereka membuat toko di marketplaces lalu membuat suatu transaksi dengan nominal cukup besar dengan pembayaran COD. Saat paket sampai kurir meminta pembayaran sesuai yang tertera. Jika orang rumah yang kurang paham dengan modus ini, mereka akan membayar begitu saja. Sementara pembuat transaksi langsung melakukan konfirmasi barang diterima yanh artinya uang sudah berada di pihak seller.

3. Pencurian

Sumber foto: Indozone

Ini sebenernya klasik, mereka memanfaatkan alamat lengkap kemudian mencari alamat itu. Prosesnya tidak instan. Mereka memgamati rumah dan suasananya terlebih dulu kemudian baru menjalankan aksi pencurian jika memang memungkinkan.

4. Penculikan

Sumber foto: Orami

Ini yang paling mengerikan. Ancaman penculikan ini bukan main-main. Data-data anak yang bocor bisa dimanfaatkan oleh mereka yang jahat. Apalagi, salah satu data yang bocor adalah data dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang di dalamnya terdapat nama dan alamat sekolah. Mereka bisa saja mengintai anak-anak yang baru saja pulang sekolah.

Itulah 4 kemungkinan buruk yang mungkin bisa terjadi kalau kita abai sama kebocoran data pribadi. Kalau dari pemerintah nggak bisa diandalkan, ya udah itu artinya kita sendiri yang harus waspada sama kemungkinan buruk nantinya. Tetap jaga diri baik-baik ga gan sis.

____

INGAT, SAMPAI KAPAN CUEK SAMA KEBOCORAN DATA?

=======

Baca juga:
Cantiknya Pramugari Indonesia
INGIN MENJADI PENULIS YANG BRILIAN? INI DIA CARANYA