- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Gempar! Eks PM Malaysia Mahathir Mohamad Bilang Bangsa Eropa Kecanduan Perang
TS
dragonroar
Gempar! Eks PM Malaysia Mahathir Mohamad Bilang Bangsa Eropa Kecanduan Perang
Gempar! Eks PM Malaysia Mahathir Mohamad Bilang Bangsa Eropa Kecanduan Perang dan Bunuh Orang
Jumat, 02 Sept 2022 16:14 WIB
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad
https://koran-jakarta.com/gempar-eks...orang?page=all
Jumat, 02 Sept 2022 16:14 WIB
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamadkembali berkicau melalui cuitan Twitternya ada Jumat (2/9). Kini, Mahathir menilai bangsa-bangsa Eropa menyukai perang.
Cuitan yang ditulis Mahathir kemungkinan ditujukan terkait perang antara Rusia dan Ukraina. Selain itu ada juga konflik negara Eropa anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dengan Rusia.
"Saya tidak suka menggeneralisasi. Tapi dalam hal ini tidak ada pilihan selain melakukan generalisasi karena secara umum demikian kasusnya," kata Mahathir dalam cuitannya melalui Twitter resminya @chedetofficial, dikutip Jumat (2/9)..
"Saya percaya bahwa bangsa-bangsa di Eropa sangat kecanduan perang, membunuh orang. Selama ribuan tahun tidak pernah ada tahun di mana tak ada perang antara negara-negara Eropa," lanjutnya.
Mahathir menambahkan, bangsa Eropa menggaungkan perang dan merayakan pembunuhan. Menurutnya, bangsa Eropa menjadikan pembunuh sebagai pahlawan, dengan mendirikan patung dan membuat seremoni atau upacara.
"Mereka mempersiapkan perang dengan latihan dan permainan perang. Mereka terus-menerus menciptakan senjata baru yang lebih efisien dalam membunuh orang. Mereka mengatakan bahwa untuk memiliki negara-negara damai harus mempersiapkan perang," ujarnya.
Setelah bersiap untuk perang, kata Mahathir, bangsa Eropa mencoba dan menguji senjata-senjata baru itu dengan memicu perang dengan negara lain dengan memprovokasinya.
"Selama perang Dunia II mereka, negara-negara Barat menganggap Rusia sekutu. Jutaan orang Rusia tewas dan jutaan lainnya luka-luka. Sejumlah kota kecil dan desa hancur lebur," tuturnya.
"Ketika orang-orang Rusia mendorong dari Timur, dan negara-negara Barat bersama Amerika Serikat menyerang dari Barat. Mereka mengalahkan Jerman," tambahnya.
Lebih lanjut, Mahathir mengatakan, Barat kemudian mulai bermitra dengan sekutunya untuk menganggap Rusia musuh baru. Mereka mendirikan NATO dan Rusia menanggapinya dengan membuat Pakta Warsawa, sehingga terjadilah perang dingin selama beberapa dekade.
"Akhirnya Rusia menyerah. Mereka membongkar Pakta Warsawa dan membebaskan negara-negara yang terlibat," kata Mahathir.
"Alih-alih membubarkan NATO, negara Barat mulai membujuk mantan anggota Pakta Warsawa untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa. Rusia tidak diundang dan tetap menjadi musuh potensial," tambahnya.
Menurut Mahathir, semakin banyak mantan anggota Pakta Warsawa bergabung dengan Uni Eropa dan NATO, Rusia menemukan musuh baru di perbatasan baratnya. Lebih lanjut, perang dimainkan dengan melibatkan negara-negara di perbatasan barat Rusia, dengan ide harus memprovokasi Moskow. Ukraina akan bergabung dengan NATO mengetahui sepenuhnya bahwa Rusia akan merasa terancam karena Ukraina adalah tetangga sebelah.
"Negara-negara Barat sebenarnya tidak menginginkan Ukraina bergabung dengan NATO. Ada bahaya bahwa Rusia akan menyerang Ukraina. Negara-negara NATO telah sepakat bahwa serangan terhadap salah satu anggotanya adalah serangan terhadap NATO. Ini berarti NATO akan berperang jika Ukraina menjadi anggota dan diserang. Sekutu barat tidak menginginkan perang Eropa. Namun mereka tampaknya menginginkan perang terbatas untuk menguji kekuatan Rusia. Mungkin untuk melemahkannya," kata Mahathir.
"Jadi negara-negara NATO tidak mengakui Ukraina sebagai anggota NATO. Tetapi mereka terus memprovokasi Rusia dengan mengumumkan bahwa mereka pada akhirnya akan menerima keanggotaan Ukraina di NATO. Provokasi berhasil dan Rusia menyerang Ukraina. Seruan Zelensky agar NATO bergabung dalam membela negaranya diabaikan tetapi dukungannya hanya dengan uang dan perbekalan.
"Jadi Ukraina dibiarkan membela diri. Jutaan orang bermigrasi, ribuan warga sipil dan tentara tewas dan negara hancur. Tidak ada satu pun tentara NATO yang tewas, juga tidak ada negara-negara NATO yang dirugikan. Ini adalah strategi terbaik Eropa melawan apa yang disebut dengan perang proksi," papar Mahathir.
Sebelumnya, Mahathir kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit sejak Rabu (31/9). Ini setelah Mahathir dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
https://koran-jakarta.com/gempar-eks...orang?page=all
Diubah oleh dragonroar 05-09-2022 07:05
0
333
6
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan