muthialaqilahAvatar border
TS
muthialaqilah
Menjatuhkan Orang Lain Ketika Salah? Bahaya!


"There's no rose without thorn."

Tidak ada mawar tanpa duri, tidak ada gading yang tak retak. Setiap manusia memiliki kekurangan dan melakukan kesalahan. Hanya saja, kekurangan dan kesalahan itu berbeda.

Kekurangan adalah sesuatu yang menjadi antonim dari kelebihan yang kita miliki. Contohnya saat kita memiliki keahlian tertentu dan tidak terlalu cakap dalam keahlian yang lain. Itu sangatlah wajar, karena tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa melakukan segala hal dan ahli dalam seluruh bidang kehidupan. Ini tidak bisa dituntut. Semua punya kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda.

Namun, lain halnya dengan kesalahan. Kesalahan adalah sesuatu yang sudah menjadi sifat alamiah manusia dan terkadang bisa terjadi begitu saja. Pada beberapa waktu kita melakukan kesalahan tanpa disengaja, khilaf, kepepet, atau dilakukan untuk menutupi kesalahan yang lain. Kesalahan adalah urusan masing-masing dari kita. Tugas kita adalah selalu sadar mana yang benar dan yang salah, merefleksi diri dan memiliki niat kuat untuk memperbaikinya. Istilah spiritualnya, bertaubat atau meminta pengampunan.

Namun... berbeda kasus dengan seseorang yang melakukan kesalahan tetapi malah menyalahkan orang lain. Loh, ada ya? Tentu saja ada!

Pernahkah gansis mendengar istilah Playing Victim? Suatu perilaku yang senang menyalahkan orang lain atas kesalahan yang diperbuat diri sendiri. Bertindak seolah-olah menjadi korban, padahal bisa aja bukan. Atau.. istilah The Critical Cathy? Sebutan untuk salah satu jenis Toxic Friendship—persahabatan tidak sehat—yang ditandai dengan perilaku senang mengkritik dan menjatuhkan orang lain. Orang-orang seperti ini ada, kok. Mungkin banyak di antara kita yang mengalaminya. Ini bisa membahayakan nama baik kita. Kenapa? Karena bisa jadi kita yang tidak melakukan kesalahan tapi malah tiba-tiba terlihat berada di posisi orang yang bersalah!

Aduh, pasti kesal sekali jika ada teman, rekan kerja, keluarga, atau tetangga kita yang sudah jelas-jelas melakukan kesalahan tapi malah membawa nama kita untuk disalahkan. Untuk hal-hal kecil mungkin kita masih mampu mengontrol atau memaafkannya. Namun, ini bisa sangat membahayakan apabila sudah masuk ke ranah fitnah memfitnah, menjatuhkan martabat, merusak citra, dan sudah masuk ranah hukum dan duduk di meja hijau.

Biasanya, orang-orang yang berperilaku senang menyalahkan ini tidak sadar bahwa ia sedang merusak nama baik orang lain. Mungkin yang ia pikirkan adalah asal namanya aman, nama orang lain dikorbankan.

Kemungkinan alasan mereka melakukan hal ini adalah karena tidak ingin di cap jelek dan selalu ingin memiliki reputasi mulus dan bagus. Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan menciptakan kesan baik bagi semua orang. Yang salah adalah ketika ketahuan salah, tidak mengaku salah dan malah menyalahkan orang lain. Padahal, penilaian orang lain tidak begitu penting, loh! Kenapa harus susah payah menjaga nama baik sampai-sampai mengorbankan orang lain karena hanya ingin diri sendirilah yang terlihat oke, maju, dan terbaik? Bagi pelaku, mungkin ada kepuasan tersendiri apabila telah berhasil menutup-nutupi kesalahan agar rekam jejaknya tidak pernah tercoreng.

"Yang penting saya selalu kelihatan benar. Jadi, kamu saya korbankan saja, ya."

Pernahkah gansis mengalami hal ini? Menjadi korban atau bahkan pelaku? Bagaimana rasanya?

Padahal sejatinya, ketika kita berusaha menutupi kekurangan secara berlebihan dan tidak menjadi apa adanya, disitulah lingkungan sekitar mulai menangkap kesalahan yang lebih besar dari yang kita bayangkan. Maka, bersikaplah seadanya, tidak perlu 'mengemis' pujian agar selalu terlihat baik, apalagi sampai bertindak seolah-olah orang lain tidak lebih baik dari kita.

Sikap menjatuhkan pihak lain bukanlah pilihan bijak agar mendapatkan kesan baik dari masyarakat. Justru itu akan membuat buruk reputasi diri sendiri, bahwa orang-orang mulai mengenal kita sebagai pribadi yang senang menyalahkan dan tidak mau instrospeksi. Orang-orang pun jadi malas bergaul dengan kita karena merasa tidak nyaman, takut disalahkan, dipojokkan, atau merasa tidak dihargai.

Kita tidak perlu memadamkan cahaya orang lain agar terlihat seolah paling bercahaya. Sejatinya tidak pernah ada yang terlihat paling menjadi cahaya. Tidak ada cahaya paling bersinar di lingkungan kita dan itu adalah fakta yang harus kita terima. Adakalanya lampu menyala dan padam, dimana ada saatnya kita melakukan hal benar dan melakukan kesalahan. Artinya, bersikaplah dengan tulus—yakni berperilaku baik tanpa harus mendramatisir kebaikan itu sendiri, apalagi sampai bersusah payah menutupi duri-duri mawar yang sudah terlihat jelas oleh orang lain.

Mengangkat nama diri sendiri dengan menjatuhkan orang lain adalah perilaku mengancam yang disebut dengan The Critical Cathy, where people could be so intimidating just to get their way. They make others feel bad by their act, and it could because they're trying to hide their insecurities. It sounds like sharing insecurities by bring others down. It such a bad behavior.


Apa yang harus kita lakukan menghadapi orang seorang ini?

SPEAK UP!
Jangan takut dia akan mencurahkan semua kekuatannya untuk menyalahkan kita tanpa arti. Jika kita merasa tidak salah, maka katakanlah bahwa kita berada di sisi yang benar. Kita tidak bisa diam saja bilamana ada seseorang yang menginjak terlalu lama. Tentu kita tidak mau harga diri kita tercoreng begitu saja, apalagi jika kitalah yang selama ini memiliki perjalanan baik dan murni, yang dibangun susah payah tanpa pernah merugikan orang lain.

Terkadang orang-orang yang gemar memperlakukan orang lain berdasar atas keegoisannya perlu 'dilawan'. Maksudnya, bukan dalam arti kita harus selalu mendebatnya, atau membela diri dengan cara kekerasan. Bukan pula menyebarkan kejelekannya pada rekan-rekan lain, karena itu malah akan menambah-nambah masalah. Speak up dengan mengatakan yang sebenarnya dan sanggup menjaga nama baik diri sendiri. Kita tidak bisa diperlakukan semena-mena, kita harus berani berbicara. Tidak lembek dan tidak "Iya, iya." saja jika ada perlakuan kurang baik dari orang lain.

Being a good person is easy, knowing not to hurt other people by a simple thing.
Diubah oleh muthialaqilah 25-08-2022 00:27
bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
380
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan