Saat menjalin hubungan percintaan, sebagian pasangan tidak bisa menahan diri sehingga melakukan hubungan seksual. Terjadilah kehamilan yang tidak diinginkan. Ada pria yang mau bertanggung jawab, ada pula yang kabur atau membantah. Berikut satu kisah pria yang tidak mau bertanggung jawab setelah menghamili anak gadis orang.
Kisah Si Jahal
Sebut saja namanya Jahal. Semasa kuliah Jahal menjalin kasih dengan seorang gadis. Mereka sering bermesraan, sampai suatu kali melewati batas. Keduanya melakukan hubungan seksual. Sang gadis pun hamil.
Keluarga si gadis mengetahui kehamilan itu. Kakak si gadis mencari Jahal. Sang kakak ingin Jahal mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Jahal membantah, dirinya ayah dari janin dalam kandungan si gadis. Dia menolak dengan pongah, “jangan sembarangan, carilah sana laki-laki yang sudah menghamilinya.”
Jahal menjalani keseharian seperti biasa. Tidak peduli dengan nasib gadis yang sudah mengandung anaknya. Dia lulus kuliah, bekerja, dan hidup berkecukupan.
Suaru hari, Jahal mendapati ibunya menangis. Ternyata adiknya telah hamil di luar nikah. Jahal mencari laki-laki yang telah menghamili adiknya. Jahal bertemu dengan laki-laki itu.
Si laki-laki yang telah menghamili adiknya membantah. Dia berkata, “jangan sembarangan, carilah sana laki-laki yang sudah menghamilinya.” Ucapannya persis seperti yang pernah keluar dari mulut Jahal sendiri. Si laki-laki lari dari tanggung jawabnya, sama seperti Jahal dulu.
Beberapa tahun kemudian Jahal menikah. Di malam pertama, pengakuan sang istri membuat Jahal membeku di ranjang pengantin. Sang istri sudah tidak perawan lagi. Istrinya pernah menjalin hubungan dengan laki-laki yang pergi begitu saja setelah merenggut keperawanannya. Jahal tak dapat berkata-kata, karena dirinya juga sudah tidak perjaka.
Jahal dan istri menerima keadaan satu sama lain. Rumah tangga mereka cukup harmonis. Jahal memiliki anak perempuan. Namun pada saat anaknya duduk di bangku SD, satu musibah datang. Ada tetangga yang memrudapaksa anak perempuannya.
Jahal kembali ingat perbuatannya saat masih mahasiswa dulu. Sekali dia menghamili anak gadis orang, tiga kali orang terdekatnya mendapat musibah seperti perbuatannya. Adik, istri, bahkan anaknya sendiri. Zina yang dilakukan Jahal menjadi utang. Orang-orang terdekatnya yang harus membayar utang tersebut.
Jadi Utang
Ustaz Boris Tanesia menceritakan kisah tersebut berdasarkan penuturan Jahal sendiri di surat kabar Saudi Arabia. Kisahnya sama dengan perkataan Imam Syafi’I dalam kitab ‘Imanul Taqwa’ berikut ini.
Kisah Jahal hendaknya menjadi peringatan bagi siapa saja agar menjauhi zina. Akibatnya bukan hanya pada diri sendiri, keluarga, orang-orang terdekat akan terkena musibah juga. Bahkan sampai berkali-kali.
Sumber 1, 2
Foto Ilustrasi dari Canva Pro
