Sebagian pasangan yang ingin menuju ke pelaminan seringkali pusing dengan biaya akad dan resepsi pernikahan. Satu penyebabnya adalah banyak keinginan namun sedikit dana yang tersedia. Padahal nikah juga bisa terlaksana dengan biaya rendah, kurang dari Rp 20 juta!
Syarat Syah Menikah
Ada banyak faktor yang menyebabkan biaya nikah melambung tinggi. Misalnya saja jumlah tamu yang diundang. Semakin banyak tamu undangan, berarti butuh tempat yang luas serta jamuan makan-minum yang besar pula. Keinginan untuk terlihat indah baik penampilan kedua mempelai maupun dekorasi pelaminan pun bakal membuat biaya pernikahan membengkak.
Biaya pernikahan dapat hemat jika kedua mempelai fokus pada syarat syah nikah saja. Pernikahan berdasarkan hukum Islam hanya mensyaratkan 5 hal berikut.
1. Kedua mempelai yang saling ridha satu sama lain. Kedua mempelai sudah ada tanpa adanya penghalang. Tidak butuh biaya lagi, kan?
2. Adanya izin dari wali, yaitu pihak yang bertanggung jawab terhadap mempelai perempuan. Berdasarkan urutan prioritasnya wali adalah ayah mempelai wanita, kakek, anak, saudara (kakak atau adik) kandung, paman dari pihak dapat, atau lelaki lainnya yang paling dekat berdasarkan jalur kekerabatan dari pihak bapak. Meminta izin dan menghadirkan wali, tidak begitu butuh biaya apabila wali tinggal di dekat mempelai wanita.
3. Dua saksi yang adil, dapat berasal dari perwakilan pihak mempelai wanita dan pria. Pengadaan saksi ini pun tidak membutuhkan biaya sebenarnya.
4. Mahar atau mas kimpoi. Idealnya mahar adalah benda berharga yang dapat diperjualbelikan kembali semisal emas. Namun mahar dapat berupa benda apa saja yang merupakan pemberian mempelai pria kepada mempelai wanita. Maka dari itu mahar dapat disesuaikan dengan kemampuan pria, bahkan statusnya bolah hutang.
5. Ijab kabul adalah ucapan menikahkan ayah atau wali lainnya mempelai wanita di hadapan para saksi. Untuk legalitas maka perlu kehadiran dan kesaksian penghulu dari Kantor Urusan Agama (KUA). Apabila menikah di KUA pada hari dan jam kerja, maka tiada biaya alias gratis. Namun apabila di luar KUA, tidak pada hari dan jam kerja makan biayanya Rp600.000 yang akan masuk ke KAS negara.
Berdasarkan syarat syah nikah di atas, maka biaya yang dibutukan oleh kedua mempelai hanyalah untuk mahar saja dan biaya KUA sebesar Rp600.000. Jadi apabila hanya mengutamakan syah saja, biaya nikah tidak sampai Rp20 juta, bahkan Rp5 – Rp10 juta saja sudah bisa syah menikah.
Perayaan dan syiar sehingga tetangga dan kenalan tahu kedua mempelai menikah dapat dilakukan sederhana saja. Rinciannya seperti berikut ini untuk resepsi sederhana di kota besar dengan undangan dari pihak keluarga saja.
Nah, biaya akad dan resepsi sebenarnya bisa rendah, kan? Gengsi dan harga diri keluarga yang biasanya bikin biaya akad dan resepsi pernikahan sampai ratusan bahkan miliaran. Terutama dari pihak orang tua kedua mempelai yang ingin terlihat hebat di mata keluarga besar, sahabat, teman dan kenalan.
Setelah akad dan resepsi, kedua mempelai akan mulai menjalani kehidupan berumah tangga. Butuh tempat tinggal sendiri beserta isinya, makan sehari-hari, dan banyak lagi. Tanpa pemberian atau menumpang dahulu di rumah orang tua, perlu biaya yang besar pula. Inilah yang seringkali jadi pertimbangan kedua mempelai untuk menggelar akad dan resepsi sederhana sehingga ada cukup dana untuk memulai kehidupan berumah tangga.
Agan dan Sista sendiri bagaimana pengalaman saat akad dan resepsi? Pilih low budget, atau terpaksa mengadakan resepsi besar-besaran karena keinginan orang tua?
Sumber 1, 2, 3
Foto dari Canva Pro
, 
