Sangkar anak-anak adalah teori bernegara paling berbahaya, teori berbahayanya dengan arti yang sama yaitu sangkar anak-anak adalah metode mengurung anak sampai dengan batas umur yang ditentukan dan juga sampai lelahnya atau menuanya pejabat pemegang kunci kerangkeng.

Pejabat tinggi yang menduduki sistem pemerintahan negara tidak memiliki kemampuan untuk menentukan hak layak hidup manusia bahkan dengan berganti metode tetap tidak menjamin kesejahteraan makhluk benama manusia.

Sangkar anak-anak adalah kekuatan yang menjadi topik ramalan kegagalan sistem kenegaraan, anak-anak digambarkan terkurung setiap harinya di dalam rumah, kemudian terkurung juga pemikirannya.

Sangkar anak-anak menjadikan status anak-anak menjadi kekanakan sampai dengan usia dewasa dan terjadi akibat pengaturan pejabat yang tidak memiliki kejelasan.

Pejabat hanya menunggu anak-anak tumbuh dewasa dengan cara melakukan pembiaran sampai melupakan batas waktu yang artinya lalai.

Anak-anak yang tumbuh dengan cara bermain adalah keinginan hati anak-anak sehingga anak-anak cenderung berhati hati untuk mendekati sangkar karena memiliki ketakutan terperangkap.

Anak-anak juga senang bermain dengan kekuasaan dan menginginkan banyak hal sesuai dengan hati yang diinginkan, anak-anak juga menginginkan permainan yang membuat orang lain atau anak lain tertarik, dan anak-anak juga ingin sesekali menyakiti orang lain dan anak-anak juga ingin menjadi baik hati.

Bahaya sangkar anak-anak membuat anak-anak menjadi tidak berbaik hati dengan kenyataan yang sebenarnya karena pengaruh dari lingkungan terdekat.

Sangkarnya bermacam bebtuknya sehingga ada yang terbuat dari plastik, besi, kayu, kapas, daun, kaca dan banyak elemen yang membentuk sangkar anak-anak sehingga adaptasi yang keras dilakukan anak-anak untuk menjadi bentuk anak-anak dan ketika terbuka pintu sangkar, anak-anak menjadi anak-anak yang bebas dan saling berkomunikasi untuk mencari wujud dewasa, tetapi anak-anak juga menggunakan komunikasi untuk mempertahankan diri dengan bentuk anak-anak.