- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Suhu Lebih dari 40C, China Darurat Kekeringan Nasional


TS
4574587568
Suhu Lebih dari 40C, China Darurat Kekeringan Nasional

Jakarta, CNBC Indonesia - China menyatakan keadaan darurat kekeringan pertamanya pada tahun ini. Akibat gelombang panas yang diikuti dengan suhu terik hingga mengeringkan beberapa daerah sungai dan memicu gangguan jaringan listrik.
Dikutip dari CNBC International, pihak berwenang mengeluarkan 'yellow alert' itu pada Kamis (18/8/2022) malam waktu setempat setelah provinsi tengah dan selatan China mengalami panas ekstrem selama berminggu-minggu, dengan suhu di puluhan kota melebihi 40 derajat Celcius, atau 104 derajat Fahrenheit.
Curah hujan di daerah aliran Sungai Yangtze misalnya, menurun sekitar 45% dibandingkan rata-rata dalam beberapa tahun terakhir, menurut data dari Kementerian Sumber Daya Air setempat. Sebanyak 66 sungai di 34 kabupaten di wilayah barat daya Chongqing juga telah mengering.
Tidak hanya sungai kering, gelombang panas juga telah mengganggu pertumbuhan tanaman, mengancam ternak dan mendorong beberapa industri tutup untuk menghemat listrik untuk rumah.
Provinsi Sichuan China yang berpenduduk 94 juta orang, memerintahkan semua pabrik minggu ini ditutup selama enam hari dalam upaya untuk mengurangi kekurangan listrik di wilayah tersebut. Penutupan terjadi setelah level reservoir menurun dan permintaan AC melonjak di tengah suhu yang panas tersebut.
Pejabat China minggu ini meluncurkan langkah-langkah untuk mengurangi dampak kekeringan, termasuk penyemaian awan untuk memicu curah hujan, bantuan bencana senilai $44 juta untuk komunitas terdampak, dan penutupan beberapa sektor intensif energi.
Dan Wang, Kepala Ekonom Hang Seng Bank China, mengatakan kepada CNBC's "Squawk Box Asia" bahwa panas ini dapat berdampak signifikan pada ekonomi China. Wang mengatakan industri baja, kimia, dan pupuk negara itu sudah mengalami perlambatan produksi.
"Ini akan memengaruhi industri-industri besar yang padat energi dan akan memiliki efek knock-on di seluruh ekonomi dan bahkan ke rantai pasokan global," kata Wang.
Sebelumnya, menurut data yang dirilis dari kementerian darurat China, pada bulan Juli lalu suhu ekstrim menyebabkan kerugian ekonomi langsung sebesar 2,73 miliar yuan, atau $400 juta, yang berdampak pada 5,5 juta orang.
sumber
0
290
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan