Sebenarnya yang namanya bullyy-an atau perundungan mau verbal ataupun bukan sama-sama kejam.

Apalagi suatu perbuatan yang tidak dilakukan olehnya ikut terkena imbasnya.

Anak Ferdy Sambo, dimana ikut bertanggung jawab atas perbuatan sang orang tua sebagai pelaku pemb*nuhan terhadap Brigadir Joshua, anaknya pun mengalami bullying, sampai mengalami doxing.



Pasti kaskuser tidak asing dengan istilah doxing, kalau saya mah baru tahu, seperti diketahui doxing itu sangat berbahaya karena data-data pribadi akan tersebar di internet, jadi hilangnya privasi.

Dari berbagai sumber yang saya baca, doxing itu sendiri diambil dari kata bahasa Inggris yaitu Dox yang disingkat dari kata dokumen, dimana doxing itu melakukan tindakan yang berbasis internet.



Sudah pasti tujuannya untuk meneliti dan menyebarluaskan informasi pribadi, data-data pribadi individu atau suatu organisasi juga ikut disebarluaskan secara publik.

Pada akun gosip yang wara wiri di feed Instagram bahwa data-data pribadi sang anak yang berjumlah 4 orang itu belum diketahui namanya.(saya cari belum ketemu sumbernya, coz tidak niat untuk dijadikan thread)

Akhirnya saya pun overthinking, bahwa atas trigger tersebut, netizen sampai melakukan doxing, entah apa tujuannya atau memang sengaja agar keluarga mereka hidup dengan tidak tenang.

Btw, doxing bisa dijadikan senjata loh gansis bagi seseorang yang menyalah gunakan kemampuan dalam mencari data pribadi seseorang.

Pada tahun 2019 silam, Abdul Manan sebagai Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mengatakan bahwa doxing ini merupakan aksi kekerasan baru secara daring.

Bagaimana tidak gansis, data-data pribadi kita tersebar di internet dari sekolah, tempat tinggal dimana, membuat hidup tidak tenang.

Apalagi seperti kasus FS dimana menghabiskan nyawa orang sampai merekayasa, bukan hanya FS istrinya pun ikut jadi tersangka.



Kini FS pun sedang dalam proses pemberhentian secara tidak hormat.



Netizen tahu pemberitaan anaknya Sambo mendapatkan bulyying bukannya berhenti atau berempati, tetapi malah sebaliknya, cek this komentar👇



Karena ada asap pasti ada api, sebelum melakukan perbuatan harus memikirkan apa yang akan terjadi ke depannya, jika punya anak, apa yang akan dihadapi oleh sang buah hati.

Akan tetapi apakah ada orang berbuat kejahatan memikirkan sejauh itu? Apalagi emosi sesaat yang sampai menghilangkan nyawa orang, seperti kasus penus*kan gegara parkir sembarangan.

Terlepas dari kasus di atas, sekali lagi stop bullying, karena bully itu kejam, sampai membuat seseorang pelaku bisa melakukan hal yang sama, lebih parah bisa sampai mematikan karakter dan melakukan bu*uh diri karena tidak tahan dengan perundungan.


Jakarta, 8:12
Sabtu, 20 Agustus 2022