Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut mendukung rencana Israel untuk menganeksasi atau mencaplok wilayah Tepi Barat milik Palestina. Hal ini terungkap dari sebuah surat rahasia yang dilansir Jerusalem Post, Senin (15/8/2022).
Dalam surat tiga halaman tertanggal 26 Januari 2020, Trump menuliskan bahwa Israel bisa mengambil alih wilayah Tepi Barat apapun dan kapanpun selagi hal itu memang dimotori oleh Perdana Menteri (PM) Israel saat itu, Benjamin Netanyahu.
"Israel akan dapat memperluas kedaulatan ke bagian-bagian Tepi Barat jika Netanyahu menyetujui negara Palestina di wilayah yang tersisa," tulis cuplikan surat itu dikutip Anadolu Agency.

Netanyahu menerima surat itu hanya dua hari sebelum Trump mengumumkan apa yang disebutnya 'kesepakatan abad ini' untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel. Kesepakatan itu mendapatkan reaksi negatif dari pihak Ramallah.
Hal ini dikarenakan kesepakatan yang diteken Trump itu mengacu pada Yerusalem sebagai 'Ibu Kota Israel yang tidak terbagi' dan mengakui kedaulatan Israel atas sebagian besar Tepi Barat yang diduduki.
Adapun, pembicaraan damai antara Palestina dan Israel gagal pada tahun 2014 karena penolakan Tel Aviv untuk membebaskan tahanan Palestina dan menghentikan pembangunan permukiman.
Namun dengan adanya rencana tersebut, termasuk pembangunan permukiman, wilayah Tepi Barat Palestina dapat terbelah dan hanya dihubungkan oleh jembatan dan terowongan.

Pejabat Palestina bahkan mengatakan bahwa di bawah rencana AS atas aneksasi itu, Israel akan mencaplok 30%-40% Tepi Barat, termasuk seluruh Yerusalem Timur.


sumber