Selain rudal dan kanon, salah satu fitur penting di kapal perang adalah radar. Dan bicara soal radar, kapal terbaru US Navy yang sudah mulai diproduksi kini mulai dipasangi radar SPY-6 buatan Raytheon. Menurut artikel TheDrive.com, USS Jack H. Lucas, kapal pertama dari subclass Flight III Arleigh Bruke sekarang memiliki radar AN/SPY-6(V)1 yang dipasang di superstruktur utamanya.

SPY-6 juga dikenal sebagai Radar Pertahanan Udara dan Rudal atau AMDR (Air and Missile Defense Radar) adalah sensor yang menawarkan peningkatan besar dalam kemampuan dibandingkan radar AN/SPY-1D pada kapal-kapal Arleigh Burke sebelumnya. USS Jack H. Lucas yang dibangun pada tahun 2019, saat ini sedang dalam proses pemasangan di galangan milik divisi Pembuatan Kapal Ingalls dari Huntington Ingalls Industries (HII) di Pascagoula, Mississippi. Jurnalis angkatan laut Chris Cavas yang mengunjungi kapal dan mengambil foto pada tanggal 4 Agustus, telah membagikan beberapa foto yang dia ambil kepada TheDrive.com.

Kapal destroyer terbaru ini dinamai Jacklyn "Jack" Lucas, yang merupakan penerima termuda dari Medal of Honor selama Perang Dunia II, yang karirnya sangat berwarna dengan Marinir AS dan kemudian Angkatan Darat AS.



Radar SPY-6 adalah inti dari desain Flight III Arleigh Burke. Yang juga disebut sebagai Radar Modular Assemblies (RMA) berbentuk kubus dua 0,61 m x 0,61 m. Setiap RMA dibekali antena yang dipindai secara elektronik aktif yang dapat digunakan secara individual atau dihubungkan bersama dengan yang lain untuk memfokuskan energi mereka pada tugas tertentu.

Dari varian AN/SPY-6 yang saat ini ada, yakni versi AMDR adalah yang terbesar dan paling kuat, dengan empat array fixed-face masing-masing dengan 37 RMA. Radar akan memberikan Flight III Arleigh Burke kemampuan untuk melihat, melacak, dan terlibat berbagai ancaman udara dan rudal dengan lebih banyak fleksibilitas dan dengan presisi yang lebih besar, bahkan pada jarak jauh, daripada pendahulunya.

Radar baru pada Flight III Arleigh Burke akan semakin memperluas kemampuan ofensif dan defensif mereka secara keseluruhan. Kapal perusak ini juga akan menampilkan versi lanjutan dari Sistem Tempur Aegis dan memiliki persenjataan rudal yang diperluas dan ditingkatkan, terutama varian baru dari Rudal Standar 6 (SM-6) multiguna yang sudah berkemampuan tinggi.

USS Jack H. Lucas di masa depan mungkin akan menjadi kapal Angkatan Laut AS pertama yang mendapatkan varian radar AN/SPY-6, tetapi itu pasti bukan yang terakhir. Sebuah versi AMDR dengan susunan yang lebih kecil diharapkan dapat dipasang kembali pada setidaknya beberapa Flight II Arleigh Burke. Varian AN/SPY-6 yang lebih kecil lainnya, baik dengan RMA fixed-face atau rotating, akan dipasang ke sejumlah kapal perang Angkatan Laut AS baru dan yang sudah ada. Termasuk fregat Kelas Constellation masa depan dan semua kapal induk kelas Ford produksi baru.



Selain itu, juga ada pembicaraan tentang kemungkinan memasang radar SPY-6 ke kapal perusak siluman Kelas Zumwalt Angkatan Laut. Ada kemungkinan bahwa versi ukuran super dari varian AMDR, memiliki empat susunan fixed-face masing-masing dengan 57 RMA untuk kapal destroyer masa depan. Tapi Angkatan Laut AS masih sangat awal dalam proses penyelesaian persyaratan untuk kapal perang generasi berikutnya yang sebagian besar masih berupa gagasan, yang saat ini hanya disebut sebagai DDG (X).

Seperti yang ada sekarang, Angkatan Laut AS diharapkan secara resmi menugaskan USS Jack H. Lucas dan radar AN/SPY-6(V)1 barunya yang kuat ke dalam layanan sekitar tahun 2023. Lalu seperti apa Flight III Arleigh Burke Class ini ? Mari kita simak penjelasannua di bawah




Rencana pembuatan Flight III Arleigh Burke diungkapkan dalam acara American Society of Naval Engineers’ annual Fleet Maintenance and Modernization Symposium pada 7 Agustus 2019 oleh Laksamana Muda Bill Galinis, waktu itu US Navy mengatakan bakal membeli total 13 kapal destroyer baru sampai tahun anggaran 2025. Ketiga belas kapal diharapkan bisa beroperasional untuk menggantikan peran seluruh kapal penjelajah Kelas Ticonderoga dan kapal destroyer yang lebih tua.

Angkatan Laut AS ingin kapal-kapal Flight III memiliki sistem peluncuran vertikal (VLS) yang ditingkatkan untuk mengakomodasi rudal berdiameter lebih panjang dan lebih besar, guna meningkatkan kecepatan dan jangkauan senjata. Ada juga permintaan untuk rangkaian sistem pertahanan 360 derajat menggunakan senjata energi terarah, seperti laser atau gelombang mikro berdaya tinggi; untuk mengalahkan berbagai ancaman, termasuk rudal dan pesawat kecil tak berawak.

Yang paling penting, Angkatan Laut AS menginginkan sebuah kapal dengan peningkatan fleksibilitas/kemampuan beradaptasi untuk mempermudah pemeliharaan dan penggantian sistem yang ada, serta meningkatkannya di masa depan. Mereka juga menyerukan desain awal yang memiliki fitur untuk mengurangi penampang radar kapal, sehingga kapal lebih sulit dideteksi radar lawan.



Sejauh ini memang belum banyak spesifikasi yang bisa kita pelajari dari destroyer Flight III ini, kecuali pemasangan radar SPY-6 yang lebih kuat. Kapal baru ini merupakan bagian dari rencana ambisius US Navy untuk memiliki 355 kapal di masa depan. Yang dianggap sebagai jumlah ideal.

Rencana itu termasuk penambahan pembelian kapal selam serang Kelas Virginia, pembelian tambahan untuk kapal induk Kelas Ford serta pengadaan sekitar 20 kapal fregat Kelas Constellation. Untuk mencapai kekuatan ideal yang diharapkan, US Navy juga memperpanjang masa dinas Flight I dan Flight II Arleigh Burke Class dari 35 tahun menjadi 45 tahun. Sementara Flight IIA Arleigh Burke Class akan berdinas selama 50 tahun. US Navy memperkirakan biaya perawatan untuk seluruh kapalnya kelak pada tahun 2034 sekitar US$40 miliar.

Arleigh Burke Class sendiri memang desain kapal yang sudah uzur, karena mulai dibangun pada 1988. Tetapi kapal ini terbukti handal dan sudah dibuat dalam beberapa versi. Kapal destroyer ini juga merupakan salah satu kapal yang dibuat terus-menerus selama kurun waktu yang lama dalam sejarah Amerika, yakni sekitar 34 tahun.



Kapal pertama dari kelas ini ditugaskan pada 4 Juli 1991, dengan nama Arleigh Burrke, yang diambil dari nama perwira Laksaman Arleigh Burke yang bertugas di kapal destroyer US Navy semasa Perang Dunia 2. Dengan penonaktifan kapal perusak Kelas Spruance terakhir, USS Cushing, pada 21 September 2005, kapal Kelas Arleigh Burke menjadi satu-satunya kapal perusak aktif Angkatan Laut AS, sebelum Kelas Zumwalt beroperasi tahun 2016.

Kapal destroyer ini punya panjang 155 m dan lebar 20 m, serta punya bobot yang bervariasi antara 8.000 sampai 9.500 ton. Sekitar 70 kapal destroyer Arleigh Burke Class masih beroperasi sampai hari ini dari seluruh pangkalan AS di seluruh dunia. Termasuk lead ship, USS Arleigh Burke. Dan sejak kapal pertama bertugas hampir 31 tahun yang lalu, Arleigh Burke layak disebut sebagai kapal destroyer terbaik yang dimiliki US Navy di abad 21.





Referensi Tulisan: TheDrive.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas