

TS
si.matamalaikat
RAF Montrose - Kisah Pangkalan Udara Pertama Inggris yang Berhantu
Quote:
RAF (Royal Air Force) Montrose merupakan pangkalan udara militer pertama milik Angkatan Udara Inggris (RAF), pangkalan udara yang berbasis di Skotlandia ini pertama kali dibuka pada 26 Februari 1913. RAF Montrose merupakan rumah bagi No. 2 Squadron yang beroperasi di bawah bendera Royal Flying Corps yang menerbangkan pesawat biplane BE2. Biplane merupakan pesawat sayap tetap dengan dua sayap utama ditumpuk.
Pada suatu pagi yang cerah pada tanggal 27 Mei 1913, tiga bulan setelah RAF Montrose beroperasi; seorang pilot RAF bernama Letnan Desmond Arthur yang waktu itu berusia 29 tahun sedang bersiap untuk menerbangkan pesawat biplane-nya. Letnan Arthur sudah duduk di kokpit memakai kacamata sertsa helmnya bersiap untuk terbang.
Tapi mesin BE2 berdaya 60 hp sempat sulit untuk dinyalakan, tapi itu tak berlangsung lama; setelah mesin berhasil dinyalakan; peswat BE2 meninggalkan landasan pacu. Pesawat dengan perlahan terangkat dengan mulus ke angkasa. Setelah pesawat berhasil mengudara, sejenak Letnan Arthur merasakan sensasi kesenangan dan keajaiban dari sebuah teknologi yang berhasil membawanya terbang ke langit.
Letnan Arthur kemudian mengarahkan pesawatnya menuju Lunan Bay, merupakan tempat yang memiliki pemandangan sangat indah; waktu itu pemandangan tempat ini hanya bisa dilihat oleh burung. Arthur lalu mendorong kontrol kemudi pesawat kedepan dan mulai turun ke ketinggian 750 meter.
Tak lama setelah itu, tiang yang menyangga sayap atas pesawat sisi kanan dari BE2 patah; tak lama setelah itu ujung sayap kanan pesawat yang ditopang tiang tersebut juga ikut patah. Pesawat lalu terbang tak terkendali dan kemudian menghantam tanah dengan keras. Nahas, Letnan Arthur gugur dalam kecelakaan tersebut. Jasadnya ditemukan sekitar 150 meter dari pesawatnya.
Insiden kecelakaan yang menimpa Letnan Arthur merupakan insiden pertama yang melibatkan pesawat RAF, sebelumnya hal seperti ini belum pernah terjadi. Royal Aero Club yang melakukan penyelidikan waktu itu mengatakan jika, kesalahan perbaikan terhadap sayap pesawat menjadi penyebab kecelakaan Arthur. Perawatan yang buruk tersebut telah membuat sayap patah.
Tetapi, pada musim panas 1916; alih-alih menjelaskan terkait masalah pada insiden pesawat sebelumnya. Penyelidikan resmi pemerintah mengatakan jika ketidakmampuan Arthur dalam menerbangkan pesawat dalam kondisi buruk menjadi penyebab kecelakaan Arthur. Hasil penyelidikan ini pun mencoreng reputasi Arthur, pasalnya ia adalah sosok pilot yang berpengalaman waktu itu.
Masih di musim panas tahun 1916, tak lama setelah pemerintah mengumumkan hasil penyelidikan terkait kecelakaan yang menimpa Letnan Arthur; Mayor Cyril Foggin yang bertugas di Montrose sudah tak sabar untuk membaca koran dan juga secangkir teh di ruang petugas. Ia pun bergegas menuju ruangan tersebut.
Ketika berada di lorong yang menghubungkan dengan ruangan petugas, tiba-tiba Foggin merasakan hawa yang tidak menyenangkan, ia lalu menghentikan langkahnya. Sebagai seorang personel militer, dia tidak boleh mudah takut. Tapi, sesaat setelah dia merasakan hawa yang tidak menyenangkan tersebut; darahnya mendadak jadi dingin. Hawa dingin itu merayap di jari-jarinya hingga sampai ke punggungnya.
Saat hawa dingin itu tiba-tiba muncul, Foggin melihat sesosok pria dengan pakaian pilot memasuki ruangan petugas lalu menghilang. Melihat kejadian itu, Foggin pun tercengang dan hanya terdiam. Lalu bergegas meninggalkan area tersebut.
Setelah kejadian itu, Foggin tidak berani membuat laporan resmi atau menceritakan apa yang telah dia lihat kepada rekan-rekannya. Dia takut diejek atau bahkan berpotensi kehilangan pekerjaannya. Tapi, tak lama setelah kejadian yang menimpanya; seluruh personel yang bertugas di RAF Montrose akan melihat sosok hantu berpakaian pilot tersebut.
Tak lama setelah Foggin melihat sosok hantu, kini giliran seorang instruktur penerbang senior nengalami hal serupa. Instruktur itu memiliki masalah dengan gangguan tidur, suatu malam tiba-tiba ia bangun. Samar-samar di terangi cahaya api dari kompor di kamarnya, ia melihat pria berpakaian pilot di ujung tempat tidur sedang menghadap ke arahnya. Instuktur itu lalu berteriak
Pria tak dikenal itu hanya diam, tidak bergerak dan tak menjawab, instruktur itu lalu melompat dari tempat tidurnya. Di saat yang bersamaan sosok pria itu menghilang. Setelah kejadian tersebut, semakin banyak orang yang melihat penampakan hantu berpakaian pilot. Kejadian yang dialami sang instruktur terjadi di kamar nomor 2, kamar yang sempat ditinggali Arthur pada 1913.
Para penjaga di RAF Montrose pun tak luput dari teror sosok tak kasat mata tersebut, suatu malam dua orang penjaga sedang bertugas berjaga di sekitar pangkalan. Mereka pun saling mengobrol untuk menghilangkan kebosanan. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kehadiran sesosok pria berpakaian pilot muncul dari kegelapan malam.
Sosok misterius itu terus mendekat ke arah dua penjaga tersebut. "Hey berhenti ! Atau kami akan menembak !"Ujar salah satu penjaga. Tak mengindahkan ancaman penjaga tersebut, sosok misterius itu terus berjalan dan tiba-tiba menghilang. Kaget atas apa yang telah mereka lihat, dua penjaga itu lalu lari meninggalkan posnya.
Keesokan harinya, dua penjaga yang meninggalkan posnya dipanggil oleh komandannya. Mereka pun diminta memberi penjelasan mengapa berani meninggalkan pos jaga ? Akhirnya dengan malu-malu, keduanya menceritakan sosok hantu yang mereka lihat. Keduanya pun siap menerima ejekan dari komandannya atas cerita hantu itu.
Alih-alih mengejek cerita bawahannya, sang komandan justru membenarkan cerita tersebut. Ternyata sang komandan juga pernah mengalami hal yang sama. Selain itu, seluruh komandan di RAF Montrose ternyata juga kerap kali melihat sosok tak kasat mata tersebut.
Pada akhir 1916, penyelidikan kembali dilakukan terhadap pesawat BE2 yang diterbangkam mendiang Arthur. Hasil penyelidikan tersebut mengungkapkan jika, buruknya perawatan pada sayap bagian atas pesawat berjenis biplane tersebut adalah penyebab kecelakaan Arthur. Hasil dari penyelidikan ini pun mengembalikan reputasi Arthur sebagai pilot yang benar-benar berpengalaman. Pada saat yang bersamaan, penampakan hantu di Montrose berhenti.
Saat pecahnya Perang Dunia 2, penampakan sosok hantu di RAF Montrose kembali terjadi. Salah satunya dialami oleh pilot pesawat Hurricane RAF. Pada suatu malam di tahun 1940, sebuah Hurricane hendak mendarat di Montrose, tiba-tiba sebuah pesawat biplane memotong arah penerbangannya. Pilot Hurricane itu lalu terbang memutar dan membatalkan pendaratannya.
Setelah berhasil mendarat, pilot pesawat Hurricane itu meghampiri kru darat sambil marah-marah.
Kru darat yang mendengar pertanyaan itu pun menjelaskan bahwa, mereka tidak melihat pesawat biplane yang dimaksud. Mereka hanya melihat pesawat Hurricane yang tiba-tiba berputar menjauh dari landasan. Penjelasan dari kru darat itu sontak membuat sang pilot bingung. Lalu siapa yang menerbangkan pesawat jenis biplane tersebut ?
Selama Perang Dunia 2, personel RAF Montrose juga melaporkan sering melihat ledakan dan sosok hantu datang dari kamar mayat. Dan ruangan yang dijadikan kamar mayat waktu itu adalah kamar nomor 2, kamar yang dulu ditempati mendiang Letnan Arthur.
Pada tahun 1949 setelah usainya perang, setiap personel baru yang tiba di RAF Montrose diberi dokumen cetak, sebagai bagian dari pengenalan pangkalan yang baru. Tidak ada yang aneh dari isi dokumen itu.
Dokumen itu berisi ucapan selamat karena telah bergabung dengan RAF Montrose serta beberapa kata motivasi, tetapi di akhir tulisan terdapat tulisan seperti ini: "Ngomong-ngomong pangkalan udara ini berhantu, dihantui oleh hantu termuda Royal Air Force bernama Letnan Arthur."
Kisah penampakan lainnya dialami oleh Sir Peter Masefield dia terbang memakai pesawat Chipmunk di atas Montrose pada tanggal 27 Mei 1963, saat itu RAF Montrose telah dititup. Hari itu cuaca sangat cerah, Masefeild mengarahkan pesawatnya ke Lunan Bay, dan terbang menyusuri pantai. Tiba-tiba di ketinggian yang sama, dia melihat pesawat berjenis biplane.
Ketika pesawat itu semakin dekat, Masefield dibuat takjub; pasalnya pesawat yang dilihatnya adalah BE2. Pesawat yang digunakan Royal Flying Corps sebelum Perang Dunia 1. Ketika terbang bersama, Masefield melihat seorang pilot dengan helm, kacamata dan syal menerbangakan pesawat tersebut.
Sebagai seorang ahli di bidang penerbangan, Sir Peter tahu jika pesawat BE2 tak lagi digunakan dan juga jika ada yang masih bisa digunakan; itu adalah hal yang luar biasa. Tak lama kemudian, Sir Peter melihat sayap kanan pesawat BE2 patah, pesawat lalu jatuh.
Sir Peter lalu membuat pendaratan darurat di sekitar lapangan golf. Dia lalu bergegas turun dari pesawatnya dan berteriak meminta bantuan. "Tolong ! Ada pesawat jatuh !"Ujar Sir Peter. Namun, orang-orang di sekitar lapangan golf itu justru bingung; karena mereka tak melihat ada pesawat jatuh.
Sir Peter lalu bergegas ke lokasi kejadian jatuhnya pesawat, dan di sana ia tak menemukan puing pesawat. Yang ada hanya sebuah kedamian di akhir bulan Mei di pesisir Skotlandia. Saat kembali pulang dan menulis catatan kegiatan rutin penerbangannya, dia menyadari jika dia terbang pada 27 Mei 1963. Tepat 50 tahun setelah kecelakaan Desmond Arthur.
Setelah pangkalan udara Montrose ditutup secara permanen pada 5 Juni 1942. Pada 1983 dibangun Montrose Air Station Heritage Trust, lokasinya ada di sebelah utara pangkalan udara itu. Dan kini tempat itu dikenal sebagai sebuah museum. Nama tempat tersebut saat ini adalah Montrose Air Station Heritage.
Pada Kamis, 27 Mei 2013, tepat 100 tahun kecelakaan Letnan Arthur; pihak Montrose Air Station Heritage meletakkan karangan bunga di pemakaman Sleepyhillock. Tempat Arthur dimakamkan. Dr. Dan Paton, kurator Montrose Air Station Heritage pada tahun itu, menjelaskan kepada The Scotsman: “Kami meletakkan karangan bunga atas permintaan keluarga Letnan Arthur. Letnan Arthur adalah salah satu pilot paling awal yang memenuhi syarat di Inggris dan pilot pertama dari Skadron No.2, yang meninggal dalam kecelakaan terbang. Upacara sederhana pada tanggal 27 Mei ini adalah cara untuk memperingati tidak hanya kematiannya yang tragis tetapi juga kematian ratusan pilot lain yang terbang dari Montrose dari tahun 1913 sampai penutupan pangkalan udara tersebut.”
Dr. Dan menambahkan waktu itu: “Apakah ada hantu Montrose dan apakah itu Desmond Arthur ? Pasti ada penampakan baru-baru ini dari penampakan laki-laki dalam pakaian terbang yang menentang penjelasan rasional, tetapi kita harus ingat bahwa ratusan orang terbunuh di Montrose selama dua Perang Dunia."
“Keadaan itu menunjukkan keberadaan dari banyak hantu. Sejauh menyangkut Letnan Arthur, kita harus kembali ke cerita aslinya. Dia kembali sebentar untuk suatu tujuan dan begitu dia dibebaskan dari kesalahan atas kecelakaan itu, dia pergi. Kita harus membiarkan dia beristirahat dengan tenang."
Sebelum peringatan 100 tahun kecelakaan Arthur, pada tahun 2010, radio tua yang ada di ruangan Airfield 1940 Room di museum Montrose tiba-tiba menyiarkan pidato Winston Churchill dan terkadang musik dari Glenn Miller Orchestra, band favorit pihak Sekutu selama Perang Dunia Kedua. Siaran dari radio datang secara acak dan bisa berlangsung selama 30 menit.
Para teknisi yang merasa heran lalu memeriksa radio tua itu, tapi mereka hanya menemukan sarang laba-laba. Lalu, bagaimana radio itu bisa bersuara tanpa daya dan tanpa antena ?
Kematian Letnan Arthur juga mengungkapkan sebuah kisah romansa antara dirinya dengan seorang gadis muda. Saat tubuhnya ditemukan setelah pesawatnya jatuh, ditemukan sebuah foto kecil berbingkai di mana kacanya sudah retak akibat benturan. Tampak salam foto itu seorang wanita muda. Foto itu, yang kemudian disumbangkan oleh keluarga wanita muda tersebut ke Montrose Air Station Heritage, adalah Miss Winsom Ropner.
Miss Winsom Ropner adalah putri seorang pemilik kapal yang sukses di Hartlepool, sementara buku harian Letnan Arthur mengungkapkan bahwa, dirinya sering mengunjungi rumah keluarga Miss Ropner dan mereka sering bersama.
Pada saat kematiannya, Letnan Arthur berusia sekitar 29 tahun dan Miss Ropner berusia sekitar 14 tahun. Pada tahun 1913, standar moral yang ketat di Inggris era Victoria masih mengatur perilaku seksual, tetapi sikap terhadap hubungan semacam ini lebih santai daripada hari ini.
Saat bertemu, Winsom sering bersama Desmond tetapi tidak pernah sendirian. Artinya selalu ada kerabat Winsom yang menemani. Kartu pos yang ditulis oleh Winsom kepada seorang teman, yang disumbangkan oleh keluarganya ke museum, menunjukkan bahwa dia membalas kasih sayang Arthur.
Pada tahun 1918 dalam usia 22 tahun, Winsom Ropner menikah dengan seorang pilot yang bertugas di RFC (Royal Flying Corps) sama seperti Arthur. Tetapi dia tidak melupakan cinta pertamanya dan kemudian menamai putra pertamanya Desmond.
Rest In Peace Lieutenant Desmond Arthur 
Referensi Tulisan: The Courier & The Scotsman
Sumber Foto: sudah tertera di atas
Pada suatu pagi yang cerah pada tanggal 27 Mei 1913, tiga bulan setelah RAF Montrose beroperasi; seorang pilot RAF bernama Letnan Desmond Arthur yang waktu itu berusia 29 tahun sedang bersiap untuk menerbangkan pesawat biplane-nya. Letnan Arthur sudah duduk di kokpit memakai kacamata sertsa helmnya bersiap untuk terbang.
Tapi mesin BE2 berdaya 60 hp sempat sulit untuk dinyalakan, tapi itu tak berlangsung lama; setelah mesin berhasil dinyalakan; peswat BE2 meninggalkan landasan pacu. Pesawat dengan perlahan terangkat dengan mulus ke angkasa. Setelah pesawat berhasil mengudara, sejenak Letnan Arthur merasakan sensasi kesenangan dan keajaiban dari sebuah teknologi yang berhasil membawanya terbang ke langit.
Quote:
Letnan Arthur kemudian mengarahkan pesawatnya menuju Lunan Bay, merupakan tempat yang memiliki pemandangan sangat indah; waktu itu pemandangan tempat ini hanya bisa dilihat oleh burung. Arthur lalu mendorong kontrol kemudi pesawat kedepan dan mulai turun ke ketinggian 750 meter.
Tak lama setelah itu, tiang yang menyangga sayap atas pesawat sisi kanan dari BE2 patah; tak lama setelah itu ujung sayap kanan pesawat yang ditopang tiang tersebut juga ikut patah. Pesawat lalu terbang tak terkendali dan kemudian menghantam tanah dengan keras. Nahas, Letnan Arthur gugur dalam kecelakaan tersebut. Jasadnya ditemukan sekitar 150 meter dari pesawatnya.
Insiden kecelakaan yang menimpa Letnan Arthur merupakan insiden pertama yang melibatkan pesawat RAF, sebelumnya hal seperti ini belum pernah terjadi. Royal Aero Club yang melakukan penyelidikan waktu itu mengatakan jika, kesalahan perbaikan terhadap sayap pesawat menjadi penyebab kecelakaan Arthur. Perawatan yang buruk tersebut telah membuat sayap patah.
Tetapi, pada musim panas 1916; alih-alih menjelaskan terkait masalah pada insiden pesawat sebelumnya. Penyelidikan resmi pemerintah mengatakan jika ketidakmampuan Arthur dalam menerbangkan pesawat dalam kondisi buruk menjadi penyebab kecelakaan Arthur. Hasil penyelidikan ini pun mencoreng reputasi Arthur, pasalnya ia adalah sosok pilot yang berpengalaman waktu itu.
Munculnya Kembali Letnan Desmond Arthur
Masih di musim panas tahun 1916, tak lama setelah pemerintah mengumumkan hasil penyelidikan terkait kecelakaan yang menimpa Letnan Arthur; Mayor Cyril Foggin yang bertugas di Montrose sudah tak sabar untuk membaca koran dan juga secangkir teh di ruang petugas. Ia pun bergegas menuju ruangan tersebut.
Ketika berada di lorong yang menghubungkan dengan ruangan petugas, tiba-tiba Foggin merasakan hawa yang tidak menyenangkan, ia lalu menghentikan langkahnya. Sebagai seorang personel militer, dia tidak boleh mudah takut. Tapi, sesaat setelah dia merasakan hawa yang tidak menyenangkan tersebut; darahnya mendadak jadi dingin. Hawa dingin itu merayap di jari-jarinya hingga sampai ke punggungnya.
Saat hawa dingin itu tiba-tiba muncul, Foggin melihat sesosok pria dengan pakaian pilot memasuki ruangan petugas lalu menghilang. Melihat kejadian itu, Foggin pun tercengang dan hanya terdiam. Lalu bergegas meninggalkan area tersebut.
Quote:
Setelah kejadian itu, Foggin tidak berani membuat laporan resmi atau menceritakan apa yang telah dia lihat kepada rekan-rekannya. Dia takut diejek atau bahkan berpotensi kehilangan pekerjaannya. Tapi, tak lama setelah kejadian yang menimpanya; seluruh personel yang bertugas di RAF Montrose akan melihat sosok hantu berpakaian pilot tersebut.
Tak lama setelah Foggin melihat sosok hantu, kini giliran seorang instruktur penerbang senior nengalami hal serupa. Instruktur itu memiliki masalah dengan gangguan tidur, suatu malam tiba-tiba ia bangun. Samar-samar di terangi cahaya api dari kompor di kamarnya, ia melihat pria berpakaian pilot di ujung tempat tidur sedang menghadap ke arahnya. Instuktur itu lalu berteriak
Quote:
Pria tak dikenal itu hanya diam, tidak bergerak dan tak menjawab, instruktur itu lalu melompat dari tempat tidurnya. Di saat yang bersamaan sosok pria itu menghilang. Setelah kejadian tersebut, semakin banyak orang yang melihat penampakan hantu berpakaian pilot. Kejadian yang dialami sang instruktur terjadi di kamar nomor 2, kamar yang sempat ditinggali Arthur pada 1913.
Quote:
Para penjaga di RAF Montrose pun tak luput dari teror sosok tak kasat mata tersebut, suatu malam dua orang penjaga sedang bertugas berjaga di sekitar pangkalan. Mereka pun saling mengobrol untuk menghilangkan kebosanan. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kehadiran sesosok pria berpakaian pilot muncul dari kegelapan malam.
Sosok misterius itu terus mendekat ke arah dua penjaga tersebut. "Hey berhenti ! Atau kami akan menembak !"Ujar salah satu penjaga. Tak mengindahkan ancaman penjaga tersebut, sosok misterius itu terus berjalan dan tiba-tiba menghilang. Kaget atas apa yang telah mereka lihat, dua penjaga itu lalu lari meninggalkan posnya.
Keesokan harinya, dua penjaga yang meninggalkan posnya dipanggil oleh komandannya. Mereka pun diminta memberi penjelasan mengapa berani meninggalkan pos jaga ? Akhirnya dengan malu-malu, keduanya menceritakan sosok hantu yang mereka lihat. Keduanya pun siap menerima ejekan dari komandannya atas cerita hantu itu.
Alih-alih mengejek cerita bawahannya, sang komandan justru membenarkan cerita tersebut. Ternyata sang komandan juga pernah mengalami hal yang sama. Selain itu, seluruh komandan di RAF Montrose ternyata juga kerap kali melihat sosok tak kasat mata tersebut.
Pada akhir 1916, penyelidikan kembali dilakukan terhadap pesawat BE2 yang diterbangkam mendiang Arthur. Hasil penyelidikan tersebut mengungkapkan jika, buruknya perawatan pada sayap bagian atas pesawat berjenis biplane tersebut adalah penyebab kecelakaan Arthur. Hasil dari penyelidikan ini pun mengembalikan reputasi Arthur sebagai pilot yang benar-benar berpengalaman. Pada saat yang bersamaan, penampakan hantu di Montrose berhenti.
Penampakan Hantu Kembali Terjadi Pada Perang Dunia 2
Saat pecahnya Perang Dunia 2, penampakan sosok hantu di RAF Montrose kembali terjadi. Salah satunya dialami oleh pilot pesawat Hurricane RAF. Pada suatu malam di tahun 1940, sebuah Hurricane hendak mendarat di Montrose, tiba-tiba sebuah pesawat biplane memotong arah penerbangannya. Pilot Hurricane itu lalu terbang memutar dan membatalkan pendaratannya.
Setelah berhasil mendarat, pilot pesawat Hurricane itu meghampiri kru darat sambil marah-marah.
Quote:
Kru darat yang mendengar pertanyaan itu pun menjelaskan bahwa, mereka tidak melihat pesawat biplane yang dimaksud. Mereka hanya melihat pesawat Hurricane yang tiba-tiba berputar menjauh dari landasan. Penjelasan dari kru darat itu sontak membuat sang pilot bingung. Lalu siapa yang menerbangkan pesawat jenis biplane tersebut ?
Quote:
Selama Perang Dunia 2, personel RAF Montrose juga melaporkan sering melihat ledakan dan sosok hantu datang dari kamar mayat. Dan ruangan yang dijadikan kamar mayat waktu itu adalah kamar nomor 2, kamar yang dulu ditempati mendiang Letnan Arthur.
Pada tahun 1949 setelah usainya perang, setiap personel baru yang tiba di RAF Montrose diberi dokumen cetak, sebagai bagian dari pengenalan pangkalan yang baru. Tidak ada yang aneh dari isi dokumen itu.
Dokumen itu berisi ucapan selamat karena telah bergabung dengan RAF Montrose serta beberapa kata motivasi, tetapi di akhir tulisan terdapat tulisan seperti ini: "Ngomong-ngomong pangkalan udara ini berhantu, dihantui oleh hantu termuda Royal Air Force bernama Letnan Arthur."
Kisah penampakan lainnya dialami oleh Sir Peter Masefield dia terbang memakai pesawat Chipmunk di atas Montrose pada tanggal 27 Mei 1963, saat itu RAF Montrose telah dititup. Hari itu cuaca sangat cerah, Masefeild mengarahkan pesawatnya ke Lunan Bay, dan terbang menyusuri pantai. Tiba-tiba di ketinggian yang sama, dia melihat pesawat berjenis biplane.
Ketika pesawat itu semakin dekat, Masefield dibuat takjub; pasalnya pesawat yang dilihatnya adalah BE2. Pesawat yang digunakan Royal Flying Corps sebelum Perang Dunia 1. Ketika terbang bersama, Masefield melihat seorang pilot dengan helm, kacamata dan syal menerbangakan pesawat tersebut.
Quote:
Sebagai seorang ahli di bidang penerbangan, Sir Peter tahu jika pesawat BE2 tak lagi digunakan dan juga jika ada yang masih bisa digunakan; itu adalah hal yang luar biasa. Tak lama kemudian, Sir Peter melihat sayap kanan pesawat BE2 patah, pesawat lalu jatuh.
Sir Peter lalu membuat pendaratan darurat di sekitar lapangan golf. Dia lalu bergegas turun dari pesawatnya dan berteriak meminta bantuan. "Tolong ! Ada pesawat jatuh !"Ujar Sir Peter. Namun, orang-orang di sekitar lapangan golf itu justru bingung; karena mereka tak melihat ada pesawat jatuh.
Sir Peter lalu bergegas ke lokasi kejadian jatuhnya pesawat, dan di sana ia tak menemukan puing pesawat. Yang ada hanya sebuah kedamian di akhir bulan Mei di pesisir Skotlandia. Saat kembali pulang dan menulis catatan kegiatan rutin penerbangannya, dia menyadari jika dia terbang pada 27 Mei 1963. Tepat 50 tahun setelah kecelakaan Desmond Arthur.
RAF Montrose Saat Ini
Setelah pangkalan udara Montrose ditutup secara permanen pada 5 Juni 1942. Pada 1983 dibangun Montrose Air Station Heritage Trust, lokasinya ada di sebelah utara pangkalan udara itu. Dan kini tempat itu dikenal sebagai sebuah museum. Nama tempat tersebut saat ini adalah Montrose Air Station Heritage.
Pada Kamis, 27 Mei 2013, tepat 100 tahun kecelakaan Letnan Arthur; pihak Montrose Air Station Heritage meletakkan karangan bunga di pemakaman Sleepyhillock. Tempat Arthur dimakamkan. Dr. Dan Paton, kurator Montrose Air Station Heritage pada tahun itu, menjelaskan kepada The Scotsman: “Kami meletakkan karangan bunga atas permintaan keluarga Letnan Arthur. Letnan Arthur adalah salah satu pilot paling awal yang memenuhi syarat di Inggris dan pilot pertama dari Skadron No.2, yang meninggal dalam kecelakaan terbang. Upacara sederhana pada tanggal 27 Mei ini adalah cara untuk memperingati tidak hanya kematiannya yang tragis tetapi juga kematian ratusan pilot lain yang terbang dari Montrose dari tahun 1913 sampai penutupan pangkalan udara tersebut.”
Dr. Dan menambahkan waktu itu: “Apakah ada hantu Montrose dan apakah itu Desmond Arthur ? Pasti ada penampakan baru-baru ini dari penampakan laki-laki dalam pakaian terbang yang menentang penjelasan rasional, tetapi kita harus ingat bahwa ratusan orang terbunuh di Montrose selama dua Perang Dunia."
“Keadaan itu menunjukkan keberadaan dari banyak hantu. Sejauh menyangkut Letnan Arthur, kita harus kembali ke cerita aslinya. Dia kembali sebentar untuk suatu tujuan dan begitu dia dibebaskan dari kesalahan atas kecelakaan itu, dia pergi. Kita harus membiarkan dia beristirahat dengan tenang."
Quote:
Sebelum peringatan 100 tahun kecelakaan Arthur, pada tahun 2010, radio tua yang ada di ruangan Airfield 1940 Room di museum Montrose tiba-tiba menyiarkan pidato Winston Churchill dan terkadang musik dari Glenn Miller Orchestra, band favorit pihak Sekutu selama Perang Dunia Kedua. Siaran dari radio datang secara acak dan bisa berlangsung selama 30 menit.
Para teknisi yang merasa heran lalu memeriksa radio tua itu, tapi mereka hanya menemukan sarang laba-laba. Lalu, bagaimana radio itu bisa bersuara tanpa daya dan tanpa antena ?
Kisah Cinta Desmond Arthur dan Miss Winsom Ropner
Kematian Letnan Arthur juga mengungkapkan sebuah kisah romansa antara dirinya dengan seorang gadis muda. Saat tubuhnya ditemukan setelah pesawatnya jatuh, ditemukan sebuah foto kecil berbingkai di mana kacanya sudah retak akibat benturan. Tampak salam foto itu seorang wanita muda. Foto itu, yang kemudian disumbangkan oleh keluarga wanita muda tersebut ke Montrose Air Station Heritage, adalah Miss Winsom Ropner.
Miss Winsom Ropner adalah putri seorang pemilik kapal yang sukses di Hartlepool, sementara buku harian Letnan Arthur mengungkapkan bahwa, dirinya sering mengunjungi rumah keluarga Miss Ropner dan mereka sering bersama.
Quote:
Pada saat kematiannya, Letnan Arthur berusia sekitar 29 tahun dan Miss Ropner berusia sekitar 14 tahun. Pada tahun 1913, standar moral yang ketat di Inggris era Victoria masih mengatur perilaku seksual, tetapi sikap terhadap hubungan semacam ini lebih santai daripada hari ini.
Saat bertemu, Winsom sering bersama Desmond tetapi tidak pernah sendirian. Artinya selalu ada kerabat Winsom yang menemani. Kartu pos yang ditulis oleh Winsom kepada seorang teman, yang disumbangkan oleh keluarganya ke museum, menunjukkan bahwa dia membalas kasih sayang Arthur.
Pada tahun 1918 dalam usia 22 tahun, Winsom Ropner menikah dengan seorang pilot yang bertugas di RFC (Royal Flying Corps) sama seperti Arthur. Tetapi dia tidak melupakan cinta pertamanya dan kemudian menamai putra pertamanya Desmond.


Referensi Tulisan: The Courier & The Scotsman
Sumber Foto: sudah tertera di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 14-08-2022 02:19






69banditos dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.7K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan