Kaskus

Story

Visiliya123Avatar border
TS
Visiliya123
Bungkam Bukan Solusi, Speak Up Menakuti Diri
Bungkam Bukan Solusi, Speak Up Menakuti Diri

Jika kalian kebetulan membaca tulisan ini, maka ingat kembali "Siapapun pemimpinnya, apapun nama negaranya, kasus pelecehan tak pernah berhenti terjadi." Ketika seorang perempuan yang menjadi korban, banyak empati yang berdatangan. Namun, tak ayal pula banyak cemoohan. Menyalahkan perempuan yang menjadi korban, dan seolah olah menjadikan mereka sebagai pelakunya. Perempuan selalu menjadi sebuah aib di mata masyarakat dengan pemikiran kolot.

Aku menulis ini dengan amarah yang menggelora di dada. Tak tahan akan kedzoliman ini hadir di depan mata. Berapa banyak lagi kasus seperti ini akan terjadi? Berapa banyak lagi perempuan yang harus mengalami? Sungguh miris, dan rasanya aku ingin menangis?

"Kalau memang benar mengalami pelecehan, kenapa tidak bilang dari awal?"

Hatinya di mana orang yang berkata seperti ini? Dibeli di pasar? Atau dipungut dari jalanan? Dari awal perempuan memang aib bagi masyarakat. Apa yang mereka lakukan selalu terlihat salah. Tidak cantik dianggap tidak bisa merawat diri. Cantik, dianggap sebagai penggoda. Diam salah, gerak salah. Coba tunjukkan di mana tempatnya seorang perempuan dihormati tanpa ada kata tapi. Sudah berapa puluh tahun ada kata emansipasi? Sudah berapa banyak orang yang berjuang untuk nasib para puan? Tapi pada kenyataan, perempuan tetap saja kalah.

Dua jempol untuk para perempuan yang berani speak up atas kejadian, maaf, pelecehan yang mereka alami. Sebuah apresiasi tinggi perlu digaungkan untuk mereka. Dukungan penuh sangat pantas untuk mereka terima. Tidak mudah menceritakan kejadian mengerikan tersebut pada orang lain. Mereka harus bertarung pada diri sendiri. Mental mereka dipertaruhkan di sini. Kehormatan diri sendiri dan keluarga turut menjadi taruhan. Banyak dari mereka yang memilih bungkam, karna takut merekalah yang nantinya akan disalahkan. Apalagi ketika kasus seperti ini melibatkan petinggi. Orang-orang berkuasa yang tidak memiliki hati nurani. Orang-orang yang menyepelekan dan menganggap semua ini angin lalu yang akan redam seiring waktu. Mereka angkat tangan dan bahkan dengan tegamya menghapus jejak-jejak kedzoliman itu. Menjadikan si korban hilang harapan.

Butuh waktu lama untuk korban sembuh dari semua itu. Butuh waktu tahunan untuk kembali tersenyum. Butuh mental baja untuk bertahan. Butuh keberanian untuk menceritakan kejadian buruk yang sempat ia sembunyikan dari dunia karna takut untuk speak up ke massa.

Meski kejadiannya memang sudah beberapa tahun yang lalu. Tapi korban masih ingat betul apa yang ia alami. Tentu saja, sesuatu mengerikan yang membuatnya trauma, meninggalkan bekas begitu dalam pasti akan sulit untuk di lupakan begitu saja.

Lalu ketika korban telah lama bungkam, kemudian mulai berani untuk speak up kepada publik, aduannya malah dipertanyakan. Ceritanya malah disepelekan. Dikira mengada-ngada. Dikira mencari sensasi. Apa kalian tidak pernah berpikir, menceritakan hal seperti ini sangat sulit, sama saja dengan membuka aib. Mental mereka dipertaruhkan. Dan dengan santainya beberapa orang tak beradap itu mempertanyakan kebenarannya. Dan lebih mirisnya lagi, si pelaku banyak dari kalangan orang-orang katanya berilmu tinggi. Katanya berpendidikan, tapi anehnya tidak tahu cara menghormati perempuan. Sekolah tinggi-tinggi buat apa?!

Mungkin saja ketika korban langsung mengadukan kejahatan yang ia terima maka keadilan akan mereka dapatkan. Mungkin saja pelaku akan mendapatkan ganjaran yang setimpal. Meski mental pelaku sudah tak bisa diselamatkan, setidaknya kehormatannya bisa dipulihkan. Namun, tak sepentasnya kita menyalahkan korban. Karna keberanian korban untuk tetap hidup sampai sekarang pun patut untuk diacungi jempol.

Besar harapan pada para pembaca untuk menyikapi semua ini dengan bijak. Kalian para pria harus ingat, kalian lahir dari rahim seorang wanita. Dan sangat memungkinkan kalian akan memiliki anak seorang perempuan. Pantaskan kalian melakukan hal seperti itu pada wanita lain?! Pantaskan kalian sebagai sesama perempuan membiarkan hal seperti ini terjadi?!

Thread ini tidak bermaksud untuk menyinggung atau menghina siapapun. Thread ini hanya ingin memberikan gambaran, bahwa kasus pelecehan tidak pernah berhenti meski negara sudah lama merdeka. Saat ini, yang kalian tahu hanyalah sebagian kecil dari kasus yang berhasil di publish pada khalayak umum. Dan ternyata masih banyak kasus yang sama di luaran sana, yang masih dibungkam, apalagi di desa-desa terpencil yang sulit terjamah oleh media masa dan para pembela hak perempuan.


Sumber gambar : pixabay
bukhoriganAvatar border
namakuveAvatar border
namakuve dan bukhorigan memberi reputasi
2
441
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan