- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Luhut Komentari Kabar RI Dibanjiri TKA Asing: Itu Pembodohan!


TS
4574587568
Luhut Komentari Kabar RI Dibanjiri TKA Asing: Itu Pembodohan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan program hilirisasi komoditas tambang dalam negeri berdampak positif bagi sektor ketenagakerjaan. Luhut pun membantah kalau kalau tenaga kerja asing (TKA) mendominasi program tersebut.
Semua dipaparkan Luhut dalam dialog eksklusif di segmen Economic Update program Squaw Box CNBC Indonesia hari ini.
Dalam paparannya, dia mengatakan, sejak era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dimulai, hilirisasi dimulai. Misalnya nikel ore diproses hingga menjadi iron steel.
"itu saja sudah naik 10 kali nilai tambahnya,' ujar Luhut.
Sejalan dengan hal tersebut, pendidikan vokasi pun dibangun lantaran dibutuhkan banyak SDM untuk bekerja di kawasan industri seperti Morowali di Sulawesi Tengah.
"Politeknik sekarang di dekat-dekat industri kita bangun karena kita harus latih orang untuk menggantikan tenaga kerja asing itu. itu sedang berjalan," kata Luhut.
Mereka yang masuk ke politeknik merupakan alumni-alumni SMA di provinsi-provinsi tetangga Sulawesi Tengah seperti Sulawesi Utara hingga Sulawesi Selatan.
"Untuk itu, kita perbaiki SMA. Jadi sebenarnya tanpa kita sadari kita memiliki politeknik baik di Indonesia timur, di daerah-daerah terpencil. Itu membuat ekonomi daerah bagus," ujar Luhut.
Lebih lanjut, mantan Kepala Kantor Staf Presiden itu mencontohkan di Morowali, ruang kontrol industri sudah banyak mempekerjakan masyarakat tanah air.
"Itu dulu 10 banding 1. 1 Indonesia, 10 asing. Sekarang sudah terbalik. 1 asing, 10 Indonesia. Malah ada jam-jam tertentu di mana semua orang Indonesia," kata Luhut.
Semua fakta di atas menunjukkan kalau Indonesia tidak didominasi oleh TKA.
"Itu saya kira pembodohan kalau sekarang saya berani bilang. Kita sudah leapfrog. Tiongkok ini membantu kita melakukan leapfrog. Ke depan, ongkos tenaga kerja di Tiongkok semakin mahal dan dia lihat Indonesia mampu," ujar Luhut.
"Jadi sekali lagi, tidak ada pekerjaan satu malam selesai atau setahun atau dua tahun. Bisa lima tahun sampai 10 tahun. Dan itu saya kira buahnya sekarang sudah kita rasakan di mana di tengah-tengah keadaan ekonomi yang susah ini, kita masih salah satu negara yang bisa survive dengan baik," lanjutnya. sumber
0
789
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan