Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nurtasyaAvatar border
TS
nurtasya
Marianne
Suasana lapangan yang ramai ditengah teriknya sinar matahari pagi,ada seorang anak perempuan yang duduk di bawah pohon yang rindang dan sedang menggambar. Tiba-tiba datang seorang guru "bolehkah bapak melihat gambarmu dinda" Tanya bapak guru. Dinda terkejut dan takut dia menunduk memegang erat buku gambarnya dan menggelengkan kepala yang berarti dia tidak mengizinkan gurunya untuk melihat.


Bapak guru berjongkok didepan dinda dan mengatakan. "Baiklah jika bapak tidak boleh melihatnya, tapi kalau sudah selesai kumpulkan di meja bapak ya".Ucap bapak guru sambil tersenyum.
Pada saat jam pulang dinda dijemput oleh ibunya dan pada saat di mobil dia diam dan masih memikirkan apa yang terjadi kemarin, dia masih berpikir bahwa ibunya mengadopsi dia karena tunjangan dari pemerintah yang ibunya dapatkan karena telah mengasuh dia.


Setelah tiba di rumah dinda langsung berlari menuju kamarnya tanpa berbicara sepatah atau dua kata pun kepada ibunya, ibunya sangat sedih karena merasa dinda telah menjauhinya. Ibunya mengetuk pintu kamarnya tetapi tidak ada jawaban sekalipun dari dalam kamarnya, akhirnya ibunya membuka pintu kamarnya dan melihat anaknya yang sedang menghadapi penyakit asmanya. ibunya berlari mengambil handphone dan menelpon dokter pribadinya.
Setelah dokter memeriksanya ibunya langsung bertanya apa yang harus dilakukan olehnya agar penyakit anaknya tidak semakin parah. Dokter menyarankan agar anaknya pergi ke sebuah desa yang udaranya masih bersih, dan ibunya teringat bahwa ada saudaranya di kampung. Setelah dokter pulang dan memberikan resep obatnya dia langsung menelpon saudaranya yang di kampung apakah dia bersedia jika dinda tinggal disana selama masa penyembuhannya dan akhirnya saudaranya bersedia.
Ibunya menghampiri dinda dan mengatakan "sayang kamu besok ke rumah kampung bibi ya, ini demi kesehatan kamu setelah kamu mulai membaik kita akan pulang untuk masalah di sekolah biar ibu yang meminta izin pada pihak sekolah" Ucap ibunya sambil mengusap rambutnya.



Di pagi hari di halaman depan rumah dinda sudah terdapat mobil. Ibunya membawa semua barang yang akan dibawanya ke kampung nanti. Ibunya menyalakan mobil, dinda memasuki mobil yang tempat duduknya didepan di samping ibunya yang akan mengemudikan mobilnya. Ibunya memasangkan sabuk pengamannya setelah itu mengusap rambutnya dan tersenyum. Setelah itu ibunya menyalakan mobilnya dan menjalankannya.
Ditengah perjalanan di kampung Ibunya tiba-tiba berceletuk dan bertanya "dinda ibu melihat kamu berbeda dari sebelumnya apakah ibu membuat kesalahan?", Tanya ibunya. Dinda menggelengkan kepala sebagai tanda tidak ada kesalahan yang dilakukan oleh ibunya, Akhirnya ibunya mengangguk mengerti bahwa anaknya masih belum bisa bercerita padanya "baiklah jika kamu ada masalah berceritalah kepada ibu" Ucap ibunya. Dan dibalas anggukan oleh dinda.



Tibalah dinda di rumah bibinya dan disambut baik oleh keluarga bibinya.Bibinya mengajak dinda dan menunjukkan kamar anak perempuannya dulu yang sekarang akan menjadi kamar dinda untuk sementara waktu. Dinda berpamitan dengan ibunya dan dia kembali ke kamarnya untuk merapihkan barang-barang yang ia bawa dan dibantu oleh bibinya. Karena kelelahan dalam merapihkan barang-barangnya akhirnya dinda terlelap tidur dan bibinya keluar memasak makanan yang akan dihidangkan pada dinda. Setelah dinda bangun dia turun kebawah dan memakan makanan yang dihidangkan oleh bibinya, setelah selesai semua dia berlari ke kamar dan mengambil semua alat lukisnya dan keluar dari rumah. Di sepanjang jalan dia selalu fokus pada rumah yang cukup megah ditengah danau, akhirnya dia berlari mendekati rumah tersebut dan berdiri dipinggir danau. Dia merasa bahwa dia pernah melihat rumah tersebut tetapi ingatannya susah untuk kembali. Dinda mencari tempat yang teduh dan nyaman akhirnya dinda duduk dibawah pohon rindang dan mulai melukis. Tiba-tiba datanglah seorang wanita paruh baya sambil membawa alat lukis dan menyapa dinda "selamat sore adik cantik" Ucap wanita itu. Dinda kaget dan menoleh pada wanita paruh baya itu dan tersenyum "Sore bu" Jawab Dinda. "Rupanya adek cantik juga suka ya sama pemandangan disini, kalo boleh tau adek darimana sebelumnya ibu belum pernah liat adek?" Celetuk Wanita paruh baya itu. "Saya dari kota bu disini saya tinggal di rumah bibi saya" Ucap Dinda dan dibalasi dengan anggukan kepalanya. Ketika dia sedang melukis tiba-tiba melihat ada seorang perempuan lewat jendela. Karena dinda penasaran semua alat lukis dimasukkan semua ke dalam tas dan dia berpamit pada wanita paruh baya itu "Permisi bu saya mau main kesitu" Ucap Dinda sambil menunjuk oada jembatan kayu depannya langsung menuju air danau. "Iya silahkan tapi hati-hati ya" Balas Wanita paruh baya.


Dia bergegas ke jembatan kayu itu melihat sekitarnya mencari cara agar dia bisa ke rumah tersebut dan di danau terdapat seorang kakek-kakek yang sedang memancing diatas perahu. Dinda berjalan di jembatan kayu mendekati kakek-kakek itu. "kek boleh antar saya ke rumah itu? " Tanya Dinda. Kakek tersebut menatap tajam dan hanya menggelengkan kepala yang artinya dia tidak mengizinkan Dinda kesana. "kenapa kek?" Tanya Dinda sekali lagi. Tetapi tidak di gubris oleh Kakek-kakek tersebut. Dinda membalikkan badannya dan berjalan kembali ke pinggir danau, ketika dinda berjalan kakek tersebut mengatakan "besok sore kamu kesini lagi saya antar kamu ke rumah itu, dengan syarat setelah melihatnya kamu tidak lagi mencari tahu tentang rumah itu". Dinda menoleh kebelakang dan tersenyum "baik kek".


komen kalo ceritanya next...☺
Diubah oleh nurtasya 05-08-2022 11:25
zafranramonAvatar border
bukhoriganAvatar border
bukhorigan dan zafranramon memberi reputasi
2
421
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan