Safari Nancy Pelosi ke Asia membuat China geram, pasalnya Pelosi hendak mengunjungi pulau terlarang yng bersebelahan dengan China. Resminya Pelosi hanya akan mengunjungi Singpura, Korea Selatan dan Jepang. Tetapi Selasa tengah malam kemarin (02/08/2022), pesawat Boeing C40-C SPAR 19 yang ia tumpangi telah mendarat dengan selamat di Bandara Sungshan, Taipei.

Pelosi sendiri datang dalam rangka untuk mendukung upaya kemerdekaan Taiwan, hal itu lantas memancing reaksi keras dari China Daratan. Dalam panggilan telepon dengan Presiden AS Joe Biden pada 28 Juli 2022, Presiden China Xi Jinping memperingatkan AS tentang Taiwan. Xi Jinping mengingatkan agar AS tidak bermain api dengan China, dan menghormati prinsip Satu China.

“Opini publik tidak bisa diganggu gugat. Mereka yang bermain api akan binasa karenanya. Diharapkan AS akan melihat dengan jelas tentang ini, ”kata Xi Jinping.

Pesawat SPAR 19 berangkat dari Kuala Lumpur, lalu melintasi ruang udara Indonesia di kawasan Kalimantan, kemudian berbelok ke utara menuju Filipina. Dari Filipina, SPAR 19 mulai mendapat pengawalan dari jet tempur US Navy. Sementara itu pergerakan SPAR 19 telah dipantau oleh 300.000 pengguna situs FlightRadar24.



Kedatangan Pelosi langsung dijawab China dengan pemberlakuan Operasi Militer di kawasan Selat Taiwan, beberapa jet tempur J-16 serta pesawat pembom H-6 PLAAF dikabarkan telah terbang mendekat Pulau Formosa. Sementara itu dari matra laut, dua kapal induk China sudah mulai angkat jangkar dan berlayar menuju Selat Taiwan.

Kapal induk PLAN (Angkatan Laut China) Shandong berangkat dari Sanya, Provinsi Hainan China Selatan, pada 1 Agustus, ditemani oleh kapal serbu amfibi Type 075. Sementara kapal induk Liaoning meninggalkan pelabuhan asalnya di Qingdao, Provinsi Shandong, China Timur, pada 31 Juli. Sebaliknya, US Carrier Strike Group yang dipimpin oleh USS Ronald Reagan, dilaporkan berlayar di Tenggara Taiwan.




Terlepas dari tensi yang terus meningkat di kawasan Selat Taiwan, TS jadi tertarik membahas pesawat yang ditumpangi Pelosi. SPAR 19merupakan callsign untuk pesawat dalam misi kali ini, sementara jenis pesawat yang dipakai adalah Boeing C-40C Clipper dengan nomor 09-0540 yang dioperasikan Angkatan Udara AS (USAF). Pesawat memakai livery biru putih khas “Air Force One” yang biasa digunakan Pesawat Kepresidenan AS.

Boeing C-40C Clipper merupakan versi militer dari Boeing 737-700 Business Jet. Pesawat ini digunakan untuk keperluan angkut penumpang dan kargo. US Navy diketahui telah menggunakan varian C-40A Clipper, sementara USAF menggunakan varian C-40B/C. Sejauh ini US Navy mengoperasikan 15 unit C-40A dan USAF mengoperasikan 7 unit yang terdiri dari varian C-40B/C.

Mengutip artikel dari website resmi USAF, varian pesawat C-40B dirancang untuk menjadi "kantor di langit" bagi para pemimpin militer dan pemerintah senior. Komunikasi adalah yang terpenting dalam misi pesawat C-40B, yang menyediakan kemampuan transmisi dan penerimaan data/video broadband serta komunikasi suara dan data yang jelas dan aman.

Hal ini memberi komandan kombatan kemampuan untuk melakukan misi di mana saja di seluruh dunia menggunakan internet on-board dan koneksi jaringan area lokal hingga satelit. C-40B juga memiliki sistem data penumpang berbasis komputer. Sementara varian C-40C tidak dilengkapi dengan kemampuan komunikasi canggih dari C-40B. Keunikan C-40C adalah kemampuan untuk mengubah konfigurasinya untuk menampung 42-111 penumpang.

Kedua varian pesawat dilengkapi bahan tangki bakar tambahan dan interior khusus dengan fitur mandiri. Area kabin dilengkapi dengan area istirahat kru, kompartemen penumpang dengan akomodasi tempat tidur, dua dapur, dan tempat duduk kelas bisnis dengan meja kerja.



Angkatan Udara AS memilih C-40B versi militer dari jet bisnis Boeing 737-700, untuk menggantikan armada tua pesawat C-137 untuk komandan kombatan AS. Angkatan Udara memberikan kontrak pengadaan dua unit pesawat pada bulan Agustus 2000. Skadron Pengangkutan Udara ke-201, Garda Nasional Washington DC kemudian mengakuisisi dua pesawat C-40C pada Oktober 2002.

Pembelian C-40C dimaksudkan untuk menggantikan pesawat C-22 yang sudah tua. Sayap Pengangkutan Udara ke-89 menerima pesawat C-40B pertamanya pada bulan Desember 2002. Kedua unit tersebut berbasis di Pangkalan Gabungan Andrews, Maryland.

Sayap Pengangkutan Udara ke-15, Pangkalan Gabungan Pearl Harbor-Hickam, Hawaii, memperoleh satu unit C-40B untuk keperluan Komando Pasifik AS pada Februari 2003. Sayap Pengangkutan Udara ke-932, Pangkalan Angkatan Udara Scott, Illinois, menerima tiga pesawat C-40C pada tahun 2007. Berikut ini adalah spesifikasi pesawatnya:




Referensi Tulisan: eurasiantimes.com& USAF
Sumber Foto: sudah tertera di atas