- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer
Semakin Laris, Bangladesh Kini Ikut Membeli Drone Bayraktar TB2 Buatan Turki


TS
si.matamalaikat
Semakin Laris, Bangladesh Kini Ikut Membeli Drone Bayraktar TB2 Buatan Turki
Quote:
Sulit membantah kehandalan drone Bayraktar TB2 selama palagan perang Rusia-Ukraina, drone yang digunakan Ukraina ini sukses menjadi algojo bagi kapal perang hingga sistem pertahanan udara Rusia. Meski cukup efektif digunakan, akan tetapi Rusia pun juga berhasil melumpuhkan beberapa unit TB2.
Meski TB2 tidak benar-benar sempurna menjalankan misi di Ukraina, akan tetapi hal tersebut tidak menghalangi niat Bangladesh untuk meminang TB2. Mengutip media Bangladesh Prothom Alo, duta besar Turki untuk Bangladesh, Mustafa Osman Tufan, mengatakan bahwa pemerintah Bangladesh telah menandatangani kontrak untuk membeli TB2.
Pejabat itu menyebutkan bahwa Baykar Technology, perusahaan yang membuat Bayraktar dan Angkatan Bersenjata Bangladesh menandatangani kontrak. “Saya tidak dalam posisi untuk memberikan rincian, tetapi saya dapat mengkonfirmasi bahwa ada kerja sama antara Bangladesh dan Turki mengenai drone,”ujar Tufan.
Sementara itu, Mosud Mannan, duta besar Bangladesh untuk Turki, menyatakan dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Turki Anadolu sebagai berikut: “Drone yang dibuat oleh Turki berstandar internasional. Jadi kami dapat mempertimbangkan untuk membeli peralatan modern di masa depan, dengan mempertimbangkan kebutuhan angkatan bersenjata kami.”
Sebagai bagian dari perjanjian kerja sama pertahanan bilateral, negara Asia Selatan itu juga membeli kendaraan lapis baja, sistem pertahanan roket dan kendaraan pelindung ranjau dari Turki. Pada tahun 2021, Ankara menandatangani kontrak dengan Dhaka untuk menjual peluru artileri berpemandu otomatis. Selain itu, Turki telah menunjukkan keinginan untuk menjual tank dan helikopter militer ke Bangladesh. Sementara itu menurut Selçuk Bayraktar, yang memiliki perusahaan Baykar Technology bersama saudaranya Haluk, “drone menunjukkan bagaimana teknologi telah mengubah peperangan kontemporer.”
Dari segi spesifikasi Bayraktar TB2 dapat membawa muatan maksimum 150 kg, punya lebar sayap 12 meter dan bobot maksimum lepas landas 650 kg. Drone dapat terbang hingga ketinggian maksimum 6.858 meter dan terbang selama 24 jam serta . Drone Bayraktar TB2 masuk dinas milter Turki pada tahun 2014, dan sampai saat ini TB2 telah digunakan oleh Qatar, Libya, Djibouti, Azerbaijan, Ukraina dan dipesan 24 unit oleh Polandia.
Salah satu amunisi andalan TB2 untuk mengeksekusi targetnya adalah amunisi bernama MAM-L, dibuat oleh manufaktur senjata asal Turki, Roketsan. Amunisi berpemandu laser ini punya diameter 160 mm, panjang 1 meter dan berat 22 kg serta jangkauan mencapai 15 km. Untuk hulu ledak (warhead) yang bisa dipakai mulai dari Armour piercing High Explosive Blast Fragmentation dan Thermobaric.
Bayraktar TB2 dikendalikan lewat Ground Control Station (GCS) dengan standar NATO ACE-III mobile shelter unit. Modul ini menghubungkan pilot, operator payload, dan konsol eksploitasi lewat citra video. Satu paket sistem Bayraktar TB2 terdiri dari enam drone, dua unit GCS, tiga unit ground data terminals (GDT), dua unit remote video terminals (RVT) dan ground support equipment.
Kecepatan maksimum TB2 mencapai 120 knot (220 km/jam) dengan kecepatan jelajah mencapai 70 knot (130 km/jam). Untuk jangkauan sekitar 300 km. Sebagai tambahan, sampai saat ini belum ada informasi mengenai berapa jumkah drone yang akan dibeli Bangladesh.
Di sisi lain, Turki dan Bangladesh merupakan anggota dalam organisasi D-8. Di mana Indonesia juga tergabung di dalamnya. Pada April 2021, Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt avuşoğlu menyerahkan jabatan presiden Dewan Menteri Luar Negeri D-8 Turki ke Bangladesh. Hal itu pun semakin mempererat hubungan kedua negara, hubungan yang terjalin baik itu kemudian juga membuat Bangladesh lebih memilih drone TB2 buatan Turki.
Referensi Tulisan: eurasiantimes.com& Prothom Alo
Sumber Foto: sudah tertera di atas
Meski TB2 tidak benar-benar sempurna menjalankan misi di Ukraina, akan tetapi hal tersebut tidak menghalangi niat Bangladesh untuk meminang TB2. Mengutip media Bangladesh Prothom Alo, duta besar Turki untuk Bangladesh, Mustafa Osman Tufan, mengatakan bahwa pemerintah Bangladesh telah menandatangani kontrak untuk membeli TB2.
Pejabat itu menyebutkan bahwa Baykar Technology, perusahaan yang membuat Bayraktar dan Angkatan Bersenjata Bangladesh menandatangani kontrak. “Saya tidak dalam posisi untuk memberikan rincian, tetapi saya dapat mengkonfirmasi bahwa ada kerja sama antara Bangladesh dan Turki mengenai drone,”ujar Tufan.
Sementara itu, Mosud Mannan, duta besar Bangladesh untuk Turki, menyatakan dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Turki Anadolu sebagai berikut: “Drone yang dibuat oleh Turki berstandar internasional. Jadi kami dapat mempertimbangkan untuk membeli peralatan modern di masa depan, dengan mempertimbangkan kebutuhan angkatan bersenjata kami.”
Quote:
Sebagai bagian dari perjanjian kerja sama pertahanan bilateral, negara Asia Selatan itu juga membeli kendaraan lapis baja, sistem pertahanan roket dan kendaraan pelindung ranjau dari Turki. Pada tahun 2021, Ankara menandatangani kontrak dengan Dhaka untuk menjual peluru artileri berpemandu otomatis. Selain itu, Turki telah menunjukkan keinginan untuk menjual tank dan helikopter militer ke Bangladesh. Sementara itu menurut Selçuk Bayraktar, yang memiliki perusahaan Baykar Technology bersama saudaranya Haluk, “drone menunjukkan bagaimana teknologi telah mengubah peperangan kontemporer.”
Dari segi spesifikasi Bayraktar TB2 dapat membawa muatan maksimum 150 kg, punya lebar sayap 12 meter dan bobot maksimum lepas landas 650 kg. Drone dapat terbang hingga ketinggian maksimum 6.858 meter dan terbang selama 24 jam serta . Drone Bayraktar TB2 masuk dinas milter Turki pada tahun 2014, dan sampai saat ini TB2 telah digunakan oleh Qatar, Libya, Djibouti, Azerbaijan, Ukraina dan dipesan 24 unit oleh Polandia.
Salah satu amunisi andalan TB2 untuk mengeksekusi targetnya adalah amunisi bernama MAM-L, dibuat oleh manufaktur senjata asal Turki, Roketsan. Amunisi berpemandu laser ini punya diameter 160 mm, panjang 1 meter dan berat 22 kg serta jangkauan mencapai 15 km. Untuk hulu ledak (warhead) yang bisa dipakai mulai dari Armour piercing High Explosive Blast Fragmentation dan Thermobaric.
Quote:
Bayraktar TB2 dikendalikan lewat Ground Control Station (GCS) dengan standar NATO ACE-III mobile shelter unit. Modul ini menghubungkan pilot, operator payload, dan konsol eksploitasi lewat citra video. Satu paket sistem Bayraktar TB2 terdiri dari enam drone, dua unit GCS, tiga unit ground data terminals (GDT), dua unit remote video terminals (RVT) dan ground support equipment.
Kecepatan maksimum TB2 mencapai 120 knot (220 km/jam) dengan kecepatan jelajah mencapai 70 knot (130 km/jam). Untuk jangkauan sekitar 300 km. Sebagai tambahan, sampai saat ini belum ada informasi mengenai berapa jumkah drone yang akan dibeli Bangladesh.
Di sisi lain, Turki dan Bangladesh merupakan anggota dalam organisasi D-8. Di mana Indonesia juga tergabung di dalamnya. Pada April 2021, Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt avuşoğlu menyerahkan jabatan presiden Dewan Menteri Luar Negeri D-8 Turki ke Bangladesh. Hal itu pun semakin mempererat hubungan kedua negara, hubungan yang terjalin baik itu kemudian juga membuat Bangladesh lebih memilih drone TB2 buatan Turki.
--------------
Referensi Tulisan: eurasiantimes.com& Prothom Alo
Sumber Foto: sudah tertera di atas






primalaprima dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.7K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan