

TS
si.matamalaikat
Selayang Pandang Sungur - Rudal MANPADS Buatan Turki
Quote:
Industri pertahanan Turki memang terus meroket selama kurun waktu 5 tahun terakhir, mereka telah banyak memproduksi senjata untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Bayraktar TB2 menjadi salah satu dagangan Turki yang paling laris, akan tetapi tak puas dengan hanya membuat drone; Turki kini juga merambah segmen rudal anti pesawat yang dipanggul alias MANPADS (Man Portable Air Defence Systems).
Di segmen MANPADS, tentu kita lebih akrab dengan nama Stinger buatan AS, Strela buatan Soviet serta Starstreak buatan Inggris. Namun, kini Turki memperkenalkan produk baru bernama Sungur.Army Recognition menyebut jika Sungur diproduksi oleh Roketsan melalui program bernama Portable Air Defense Missile System Project yang dimulai pada tahun 2013. Program ini kemudian dipimpin oleh Turkish Defense Industry Presidency. Sungur sendiri diproyeksikan untuk menggantikan peran FIM-92B/C Stinger buatan AS yang saat ini digunakan tentara Turki.
Sungur sendiri dilengkapi dengan IFF (Identification Friend or Foe) serta bisa diintegrasikan dengan Aselsan’s Air Defense Early Warning and Command Control System (HERIKKS-6). Rudal pencari panas ini juga sudah mengadopsi sistem pemandu IIR (Imaging Infrared). Sama seperti rudal Mistral, Strela dan FIM-92 Stinger, cara penembakan Sungur adalah dengan cara lock-on before launch atau fire and forget.
Sungur sendiri ditenagai oleh two-stage solid propellant rocket, rudal ini dapat menyerang sasaran hingga jarak maksimum 8.000 meter dan memiliki jarak tembak minimum 500 meter. Sementara ketinggian luncur maksimal adalah 4.000 meter, sementara rudalnya menurut laporan Army Recognition dapat mencapai kecepatan Mach 2,2+ seperti Stinger, tetapi sampai saat ini belum ada konfirmasi resmi yang dirilis pihak Roketsan.
Sama halnya dengan sistem Starstreak buatan Inggris, Sungur termasuk sistem senjata multi platform. Selain bisa diluncurkan dari bahu tentara, Sungur juga bisa dipasang pada kendaraan Vuran 4x4 Tactical Wheeled Armored Vehicle (TTZA) buatan BMC Savunma. Pada Juli tahun 2020, Turki merilis video penembakan Sungur yang dipasang pada kendaraan taktis Vuran. Dalam uji coba itu Sungur berhasil menghantam sasaran.
Melalui website resminya, Roketsanmenyebut jika rudal Sungur bisa diintegrasikan pada platform sistem senjata lain berbasis laut, udara dan darat serta dipasang pada drone. Hulu ledak rudal Sungur memakai tipe explosive annular blast fragmentation seberat 3 kg, di mana hulu ledak ini sama seperti yang dipakai oleh rudal Stinger.
Dikutip dari Turkish Defence News, kehadiran Sungur akan mengakhiri ketergantungan dan kebutuhan senjata buatan asing, kelak Angkatan Bersenjata Turki akan dipenuhi dengan senjata buatan lokal. Sungur sendiri disebut sebagai bagian kedua dari Jaringan Pertahanan Udara Berlapis, yaitu Sistem Rudal Pertahanan Udara Ketinggian Rendah (ADMS).
Referensi Tulisan: Turkish Defence News, Roketsan& Army Recognition
Sumber Foto: sudah tertera di atas
Di segmen MANPADS, tentu kita lebih akrab dengan nama Stinger buatan AS, Strela buatan Soviet serta Starstreak buatan Inggris. Namun, kini Turki memperkenalkan produk baru bernama Sungur.Army Recognition menyebut jika Sungur diproduksi oleh Roketsan melalui program bernama Portable Air Defense Missile System Project yang dimulai pada tahun 2013. Program ini kemudian dipimpin oleh Turkish Defense Industry Presidency. Sungur sendiri diproyeksikan untuk menggantikan peran FIM-92B/C Stinger buatan AS yang saat ini digunakan tentara Turki.
Sungur sendiri dilengkapi dengan IFF (Identification Friend or Foe) serta bisa diintegrasikan dengan Aselsan’s Air Defense Early Warning and Command Control System (HERIKKS-6). Rudal pencari panas ini juga sudah mengadopsi sistem pemandu IIR (Imaging Infrared). Sama seperti rudal Mistral, Strela dan FIM-92 Stinger, cara penembakan Sungur adalah dengan cara lock-on before launch atau fire and forget.
Sungur sendiri ditenagai oleh two-stage solid propellant rocket, rudal ini dapat menyerang sasaran hingga jarak maksimum 8.000 meter dan memiliki jarak tembak minimum 500 meter. Sementara ketinggian luncur maksimal adalah 4.000 meter, sementara rudalnya menurut laporan Army Recognition dapat mencapai kecepatan Mach 2,2+ seperti Stinger, tetapi sampai saat ini belum ada konfirmasi resmi yang dirilis pihak Roketsan.
Quote:
Sama halnya dengan sistem Starstreak buatan Inggris, Sungur termasuk sistem senjata multi platform. Selain bisa diluncurkan dari bahu tentara, Sungur juga bisa dipasang pada kendaraan Vuran 4x4 Tactical Wheeled Armored Vehicle (TTZA) buatan BMC Savunma. Pada Juli tahun 2020, Turki merilis video penembakan Sungur yang dipasang pada kendaraan taktis Vuran. Dalam uji coba itu Sungur berhasil menghantam sasaran.
Quote:
Melalui website resminya, Roketsanmenyebut jika rudal Sungur bisa diintegrasikan pada platform sistem senjata lain berbasis laut, udara dan darat serta dipasang pada drone. Hulu ledak rudal Sungur memakai tipe explosive annular blast fragmentation seberat 3 kg, di mana hulu ledak ini sama seperti yang dipakai oleh rudal Stinger.
Dikutip dari Turkish Defence News, kehadiran Sungur akan mengakhiri ketergantungan dan kebutuhan senjata buatan asing, kelak Angkatan Bersenjata Turki akan dipenuhi dengan senjata buatan lokal. Sungur sendiri disebut sebagai bagian kedua dari Jaringan Pertahanan Udara Berlapis, yaitu Sistem Rudal Pertahanan Udara Ketinggian Rendah (ADMS).
Quote:
Referensi Tulisan: Turkish Defence News, Roketsan& Army Recognition
Sumber Foto: sudah tertera di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 02-08-2022 11:57






gabener.edan dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.5K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan