- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
China Ogah Nombok Biaya Kereta Cepat? Begini Kata KCIC


TS
4574587568
China Ogah Nombok Biaya Kereta Cepat? Begini Kata KCIC

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) angkat bicara mengenai kabar terbaru masalah pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Mengenai permintaan China agar Indonesia menanggung seluruh biaya pembengkakan.
Sekretaris Perusahaan KCIC Rahadian Ratry menjelaskan sampai saat ini masih menunggu keputusan dari komite kereta cepat mengenai persoalan ini. Dimana posisinya saat ini masih dalam tahapan negosiasi sehingga enggan berkomentar lebih jauh.
"Sesuai dengan Pepres Nomor 93 Tahun 2021, besaran pembiayaan cost overrun merupakan keputusan komite kereta cepat yang diketuai oleh Kemenkomarves dan beranggotakan Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hingga Kementerian Perhubungan setelah mendapatkan review dari BPKP," kata Rahadian kepada CNBC Indonesia, Kamis (28/7/2022).
"Hingga saat ini kami PT KCIC masih menunggu keputusan tersebut. Mengenai sumber pembiayaan, hal tersebut masih dalam tahap negosiasi antara pemegang saham BUMN Indonesia dan Tiongkok sehingga kami belum bisa berkomentar lebih jauh," tambahnya.
Dia juga belum membenarkan bahwa pihak China saat ini meminta pemerintah Indonesia menanggung pembengkakan biaya menggunakan APBN.
Sebelumnya, dalam konferensi pers, Selasa (26/7/2022) Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo, mengungkapkan pihak China meminta pembengkakan biaya ini ditanggung oleh pemerintah Indonesia.
"Beberapa waktu lalu disampaikan adanya cost over run. Tentang cost overrun ini setahu saya masih dibahas. Karena ada permintaan cost overrun ini agar dicover oleh pemerintah Indonesia," jelas Wahyu.
Kendati demikian, kata Wahyu permintaan China agar pembengkakan biaya ditanggung pemerintah masih diperhitungkan oleh Kementerian Keuangan.
"Terkait hal ini, teman-teman dari Kemenkeu baru membahas yang merupakan bagian kewajiban kita untuk kontribusi dalam pembangunan, bukan cost of run," jelas Wahyu.
Pembengkakan biaya yang terjadi karena pengerjaan proyek yang terus molor.
Namun dengan progres konstruksi saat ini dimana sebagian besar jalur kereta sudah terbangun, pemerintah masih optimis proyek ini bisa dioperasikan pada 2023 mendatang.
"Tapi kami yakin, komitmen dari pemerintah Indonesia, bahwa kereta cepat ini harus segera dioperasikan. Mudah-mudahan di tahun 2023 (bisa dioperasikan)," kata Wahyu lagi.
sumber
Diubah oleh 4574587568 28-07-2022 17:48


ibhrs memberi reputasi
1
1.2K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan