Sudah lama rasanya saya tidak menonton anime. Bukan karena tidak adanya waktu, tetapi karena cukup sulit mencari anime yang bisa membuat saya betah menonton sampai habis. Sebaliknya, saya mulai sering menonton film Amerika. Sudah setahun ini saya suka menonton film-film berating tinggi di IMDb dan saat kembali menonton anime rasanya ada sesuatu yang benar-benar kurang.

Yeah, namanya juga proses penuaan. Jika dulu saya bisa menonton 36 episode per hari, sekarang 36 episode per tahun juga sudah hebat. Ada yang senasib?



But, whatever. Kemarin saya menonton sebuah anime yang cukup bagus dan bisa membuat saya menonton hingga akhir. Josee to Tora to Sakana-tachi, atau dalam bahasa inggris; Josee, the Tiger and the Wolf.

Animasinya lumayan, ceritanya sederhana, tetapi karakternya menarik.

Karakter utama pria bernama Suzukawa Tsuneo. Penampilannya yang mirip protagonist anime isekai membuatnya mudah dilupakan, selain itu pengisi suaranya (Nakagawa Taishi) adalah orang baru di dunia pengisi suara karena dia lebih sering bermain dalam live action. Kalau Anda pernah menonton live action Your Lie in April atau ReLife maka Anda pasti mengenalnya.



Tsuneo pun diberi karakter layaknya seorang good man. Mahasiswa, hidup mandiri, pecinta lautan, rajin belajar, pekerja keras, penyabar, dan tengah berjuang untuk mendapatkan beasiswa ke Spanyol. Mungkin satu-satunya kekurangannya adalah suka ngomongin orang di belakang, tetapi selain itu dia benar-benar husbandoable (apa sih ini?)

Dan kemudian ada karakter utama perempuan, Josee (Yamamura Kumiko). Penampilannya melambangkan seorang loli incaran para pedofil, untungnya dia sudah legal dengan umur 24 tahun. Mata besar, tsundere, aksen Kansai, rambut bergelombang, imut. Wow! Yang paling saya suka dari dia adalah suaranya, benar-benar unik dibanding pengisi suara lain.



Josee disuarakan oleh Kiyohara Kaya. Sama seperti Nakagawa Taishi, dia adalah orang baru di dunia pengisi suara karena lebih sering bermain dalam drama. Suaranya benar-benar menggambarkan karakter Josee, galak tapi malu-malu. Mungkin suaranya ini adalah daya tarik utama yang membuat saya suka dengan anime ini.

Ceritanya simple, genrenya slice of life. Berpusat pada Josee yang sejak lahir tidak bisa berjalan, anime ini menceritakan apa saja yang Josee impikan, apa saja yang ingin dia raih dengan kakinya yang tidak bisa berdiri itu. Josee sangat jarang keluar rumah seumur hidupnya, tetapi dia memiliki banyak hal yang ingin dia raih, banyak imajinasi yang dia torehkan dalam gambarnya.



Tak banyak yang bisa saya sebutkan demi mencegah spoiler, tapi saya bisa bilang bahwa inti dari cerita ini adalah perjuangan kita menghadapi rasa takut. Ceritanya tak bisa dibilang jenius, tetapi cocok ditonton untuk bersantai.

Well, anime ini memang tak akan bisa masuk top 10 dalam daftar saya, tetapi inilah satu-satunya anime movie yang saya tonton dalam satu tahun terakhir jadi saya memperlakukannya spesial. Mungkin Anda sekalian juga akan suka bila menontonnya.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.



sumur