- Beranda
 - Komunitas
 - News
 - Tribunnews.com
 VIDEO Rusia Membuka Jalan untuk Menyerang Bakhmut di Wilayah Donetsk
TS
tribunnews.com
VIDEO Rusia Membuka Jalan untuk Menyerang Bakhmut di Wilayah Donetsk
TRIBUNWOW.COM - Memsuki hari ke-152, Senin (25/7/2022), konflik masih terus memanas antara Rusia dan Ukraina setelah invasi memasuki hari ke-152, Senin (25/7/2022).
Meski sudah ada perkembangan di bidang ekspor pangan, kesepakatan dalam upaya diplomasi maupun gencatan senjata masih belum terlihat.
Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, berikut rangkuman perkembangan invasi Rusia ke Ukraina hari ke-152.
Baca juga: VIDEO Pelabuhan Odessa Ukraina Diserang Rudal Rusia, Ekspor Gandum dan Biji-bijian Dunia Terancam
Kondisi Perang
Militer Ukraina melaporkan bahwa pasukan Rusia sedang membuka jalan untuk menyerang kota Bakhmut di wilayah Donetsk .
Aksi ini akan dilanjutkan dengan menguasai daerah di sekitar pembangkit listrik Vuhlehirska, 50km (31 mil) timur laut kota Donetsk.
Adapun kepala komite investigasi Rusia Alexander Bastrykin, mengklaim pihaknya telah mendakwa 92 anggota angkatan bersenjata Ukraina dengan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Rusia juga mengusulkan pengadilan internasional yang didukung oleh negara-negara termasuk Bolivia, Iran dan Suriah.
Di sisi lain, kementerian pertahanan Inggris mengatakan Rusia kemungkinan terus berjuang untuk mengekstraksi dan memperbaiki ribuan kendaraan tempur yang rusak dalam aksi di Ukraina.
Terkait hal ini, militer Ukraina mengatakan 66 personel tentara Rusia tewas dalam pertempuran selama 24 jam terakhir.
Baca juga: VIDEO Ukraina Obrak-abrik Rusia dengan Bantuan Senjata HIMARS dari Amerika Serikat
Upaya Diplomasi
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan serangan rudal Rusia di Odesa adalah barbarisme terang-terangan yang menunjukkan Moskow tidak dapat dipercaya untuk mengimplementasikan kesepakatan biji-bijian.
PBB, Uni Eropa, Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Italia mengutuk serangan itu.
Paus Fransiskus bahkan mengatakan dia sangat ingin mengunjungi Ukraina, dalam upayanya untuk mencoba dan mengakhiri perang.
Sementara, Mantan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger telah menyarankan Ukraina dan Barat untuk tidak menyerahkan wilayah Ukraina yang diduduki sejak awal perang ke Rusia dalam setiap negosiasi perdamaian di masa depan untuk mengakhiri konflik.
Ekonomi Global
Klaus Mueller, kepala regulator Jerman mengatakan pihaknya kembali ke jalur tingkat injeksi gas yang layak.
Dan sekarang, tugasnya adalah mencapai target tingkat penyimpanan gas 75 persen pada 1 September.
Terkait ekspor bahan pangan, penasihat ekonomi presiden Ukraina mengatakan negaranya dapat mengirim 60 juta ton biji-bijian dalam delapan hingga sembilan bulan jika pelabuhannya tidak diblokade.
Bank Sentral Rusia memproyeksikan resesi 4 hingga 6 persen pada 2022, dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan 3 persen sebelum perang.
Bank mengharapkan ekonomi untuk kembali ke pertumbuhan pada tahun 2024.
Dilansir TribunWow.com dari BBC, Minggu (5/6/2022), berikut adalah dua skenario potensial perkembangan perang Rusia -Ukraina.
Baca juga: VIDEO Penasihat Keamanan Nasional AS Khawatir akan Keselamatan Zelensky, Singgung Kekejaman Rusia
1. Kemenangan untuk Ukraina
Ada kemungkinan bahwa Ukraina yang memberi perlawanan sengit akan muncul sebagai pemenang.
"Ukraina pasti akan memenangkan perang ini," kata Presiden negara itu Volodymyr Zelensky kepada TV Belanda minggu ini.
Bisa saja Rusia gagal merebut semua wilayah Donbas dan menderita lebih banyak kerugian.
Apalagi mengingat sanksi Barat telah menghantam mesin perang Rusia .
Ukraina mungkin akan melakukan serangan balasan, menggunakan roket jarak jauh barunya, merebut kembali wilayah di mana jalur pasokan Rusia terbentang.
Ukraina bermanuver mengubah pasukannya dari pertahanan menjadi kekuatan penyerang.
Skenario ini cukup masuk akal bagi pembuat kebijakan untuk khawatir tentang konsekuensinya.
Namun, jika Putin menghadapi kekalahan, ia mungkin akan meningkatkan potensi menggunakan senjata kimia atau nuklir.
"Tampaknya tidak mungkin bagi saya bahwa Putin akan menerima kekalahan militer konvensional ketika dia memiliki opsi nuklir," ujar Sejarawan Niall Ferguson mengatakan dalam sebuah seminar di Kings College, London.
2. Kemenangan untuk Rusia
Pejabat Barat menekankan bahwa meskipun mengalami kemunduran awal, Rusia masih berencana untuk merebut ibukota Kyiv dan menaklukkan sebagian besar Ukraina.
"Tujuan maksimalis itu tetap ada," kata seorang pejabat.
Rusia dapat memanfaatkan keuntungannya di Donbas dengan membebaskan pasukan untuk digunakan di tempat lain, bahkan mungkin menargetkan Kyiv sekali lagi.
Di sisi lain, Presiden Zelensky telah mengakui hingga 100 tentara Ukraina sekarat dan 500 lainnya terluka setiap hari.
Orang-orang Ukraina diprediksi akan dapat terpecah belah, di mana beberapa ingin terus berjuang, sementara yang lain menuntut perdamaian.
Beberapa negara Barat mungkin akan lelah mendukung Ukraina dan menghentikan pasokan bantuannya.
Sehingga, Ukraina yang tak lagi memiliki kekuatan, mau tak mau harus menyerah kalah. (*)
Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
Artikel ini telah tayang di Tribun Video dengan judul Militer Ukraina Melaporkan, Rusia Membuka Jalan untuk Menyerang Bakhmut di Wilayah Donetsk
Editor: Atri Wahyu Mukti
 
Meski sudah ada perkembangan di bidang ekspor pangan, kesepakatan dalam upaya diplomasi maupun gencatan senjata masih belum terlihat.
Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, berikut rangkuman perkembangan invasi Rusia ke Ukraina hari ke-152.
Baca juga: VIDEO Pelabuhan Odessa Ukraina Diserang Rudal Rusia, Ekspor Gandum dan Biji-bijian Dunia Terancam
Kondisi Perang
Militer Ukraina melaporkan bahwa pasukan Rusia sedang membuka jalan untuk menyerang kota Bakhmut di wilayah Donetsk .
Aksi ini akan dilanjutkan dengan menguasai daerah di sekitar pembangkit listrik Vuhlehirska, 50km (31 mil) timur laut kota Donetsk.
Adapun kepala komite investigasi Rusia Alexander Bastrykin, mengklaim pihaknya telah mendakwa 92 anggota angkatan bersenjata Ukraina dengan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Rusia juga mengusulkan pengadilan internasional yang didukung oleh negara-negara termasuk Bolivia, Iran dan Suriah.
Di sisi lain, kementerian pertahanan Inggris mengatakan Rusia kemungkinan terus berjuang untuk mengekstraksi dan memperbaiki ribuan kendaraan tempur yang rusak dalam aksi di Ukraina.
Terkait hal ini, militer Ukraina mengatakan 66 personel tentara Rusia tewas dalam pertempuran selama 24 jam terakhir.
Baca juga: VIDEO Ukraina Obrak-abrik Rusia dengan Bantuan Senjata HIMARS dari Amerika Serikat
Upaya Diplomasi
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan serangan rudal Rusia di Odesa adalah barbarisme terang-terangan yang menunjukkan Moskow tidak dapat dipercaya untuk mengimplementasikan kesepakatan biji-bijian.
PBB, Uni Eropa, Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Italia mengutuk serangan itu.
Paus Fransiskus bahkan mengatakan dia sangat ingin mengunjungi Ukraina, dalam upayanya untuk mencoba dan mengakhiri perang.
Sementara, Mantan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger telah menyarankan Ukraina dan Barat untuk tidak menyerahkan wilayah Ukraina yang diduduki sejak awal perang ke Rusia dalam setiap negosiasi perdamaian di masa depan untuk mengakhiri konflik.
Ekonomi Global
Klaus Mueller, kepala regulator Jerman mengatakan pihaknya kembali ke jalur tingkat injeksi gas yang layak.
Dan sekarang, tugasnya adalah mencapai target tingkat penyimpanan gas 75 persen pada 1 September.
Terkait ekspor bahan pangan, penasihat ekonomi presiden Ukraina mengatakan negaranya dapat mengirim 60 juta ton biji-bijian dalam delapan hingga sembilan bulan jika pelabuhannya tidak diblokade.
Bank Sentral Rusia memproyeksikan resesi 4 hingga 6 persen pada 2022, dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan 3 persen sebelum perang.
Bank mengharapkan ekonomi untuk kembali ke pertumbuhan pada tahun 2024.
Dilansir TribunWow.com dari BBC, Minggu (5/6/2022), berikut adalah dua skenario potensial perkembangan perang Rusia -Ukraina.
Baca juga: VIDEO Penasihat Keamanan Nasional AS Khawatir akan Keselamatan Zelensky, Singgung Kekejaman Rusia
1. Kemenangan untuk Ukraina
Ada kemungkinan bahwa Ukraina yang memberi perlawanan sengit akan muncul sebagai pemenang.
"Ukraina pasti akan memenangkan perang ini," kata Presiden negara itu Volodymyr Zelensky kepada TV Belanda minggu ini.
Bisa saja Rusia gagal merebut semua wilayah Donbas dan menderita lebih banyak kerugian.
Apalagi mengingat sanksi Barat telah menghantam mesin perang Rusia .
Ukraina mungkin akan melakukan serangan balasan, menggunakan roket jarak jauh barunya, merebut kembali wilayah di mana jalur pasokan Rusia terbentang.
Ukraina bermanuver mengubah pasukannya dari pertahanan menjadi kekuatan penyerang.
Skenario ini cukup masuk akal bagi pembuat kebijakan untuk khawatir tentang konsekuensinya.
Namun, jika Putin menghadapi kekalahan, ia mungkin akan meningkatkan potensi menggunakan senjata kimia atau nuklir.
"Tampaknya tidak mungkin bagi saya bahwa Putin akan menerima kekalahan militer konvensional ketika dia memiliki opsi nuklir," ujar Sejarawan Niall Ferguson mengatakan dalam sebuah seminar di Kings College, London.
2. Kemenangan untuk Rusia
Pejabat Barat menekankan bahwa meskipun mengalami kemunduran awal, Rusia masih berencana untuk merebut ibukota Kyiv dan menaklukkan sebagian besar Ukraina.
"Tujuan maksimalis itu tetap ada," kata seorang pejabat.
Rusia dapat memanfaatkan keuntungannya di Donbas dengan membebaskan pasukan untuk digunakan di tempat lain, bahkan mungkin menargetkan Kyiv sekali lagi.
Di sisi lain, Presiden Zelensky telah mengakui hingga 100 tentara Ukraina sekarat dan 500 lainnya terluka setiap hari.
Orang-orang Ukraina diprediksi akan dapat terpecah belah, di mana beberapa ingin terus berjuang, sementara yang lain menuntut perdamaian.
Beberapa negara Barat mungkin akan lelah mendukung Ukraina dan menghentikan pasokan bantuannya.
Sehingga, Ukraina yang tak lagi memiliki kekuatan, mau tak mau harus menyerah kalah. (*)
Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
Artikel ini telah tayang di Tribun Video dengan judul Militer Ukraina Melaporkan, Rusia Membuka Jalan untuk Menyerang Bakhmut di Wilayah Donetsk
Editor: Atri Wahyu Mukti
0
404
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan