Jika sobat pengguna vape dan suka berpergian, penting untuk memastikan negara yang sobat kunjungi ramah vape. Sobat pasti ingin menikmati vape saat mengunjungi tempat-tempat wisata, mencicipi masakan lokal, atau berjemur di pantai tanpa takut resiko denda atau hukuman penjara. Meskipun saat ini tidak banyak negara yang benar-benar ramah vape, karena semakin banyak bukti bahwa vaping memiliki banyak manfaat, bahkan beberapa pemerintahan secara aktif mempromosikan vaping sebagai alternatif untuk merokok. Berikut adalah 3 lokasi paling pro-vaping di dunia :
Spoiler for Selandia Baru – Pemerintah yang ramah vape:
Populer di kalangan turis yang menyukai pemandangan menakjubkan dengan Lord of the Rings nya, jika sobat ingin negara yang ramah vape untuk di kunjungi, maka Selandia Baru harus ada dalam daftar sobat!
Produk vaping tidak hanya tersedia secara luas (untuk usia di atas 18 tahun) dan diizinkan di sebagian besar ruang terbuka dan beberapa tempat dalam ruangan, pemerintah Selandia Baru secara aktif mempromosikan vaping untuk membantu penghentian merokok. Selain membantu mendidik penduduk dan menghilangkan mitos tentang vaping dan mendorong pengusaha untuk mempertimbangkan membuat tempat kerja yang ramah vape, Kementerian Kesehatan Selandia Baru telah mendanai banyak penelitian dalam upaya mereka untuk membuktikan vaping adalah bantuan yang efektif dalam upaya berhenti merokok. Ini semua adalah bagian dari rencana mereka untuk membuat negara yang bebas asap rokok pada tahun 2025 dan tampaknya berhasil, dengan penjualn rokok turun dan vaping meningkat dalam beberapa tahun terakhir Sikap Selandia Baru tentang vaping berbeda dari negara tetangganya Australia, yang bukan hanya salah satu negara paling mahal untuk vape tetapi juga melarang peredaran e-liquid nikotin.
Spoiler for Florida, AS : Negara bagian yang ramah terhadap Vape:
Berpergian ke Amerika Serikat sebagai vaper bisa membingungkan. Di satu negara bagian, Sobat bisa menikmati e-liquid rasa buah yang lezat, namun melewati batas negara bagian yang dapat sobat akses hanyalah e-liquid rasa tembakau. Sementara banyak negara bagian AS telah memperkenalkan larangan rasa e-liquid, dengan hanya e-liquid rasa tembakau yang tersedia, ‘Yhe Sunshine State’ Florida telah melawan tren berkat Gubernur mereka yang ramah vape Setelah mempertimbangkan bukti ilmiah, Gubernur Ron DeSantis memveto RUU yang melarang penjualan e-liquid beraroma, dengan mengatakan “ Ratusan ribu orang Florida mengandalkan rasa vaping selain tembakau sebagai alternatif yang lebih rendah resikonya daripada rokok, yang lebih berbahaya” Siapa pun yang berusia di atas 21 tahun dapat membeli produk vape di Florida dan menggunakan rokok elektrik diperbolehkan di sebagian besar area luar ruangan – artinya sobat dapat menikmati vape di banyak pantaiterkenal mereka.
Spoiler for Inggris : Negara paling pro vaping:
Berjalan melalui pusat kota mana pun di Inggris dan sobat akan melihat setidaknya satu toko dengan seseorang menghisap rokok elektrik. Inggris telah mendapatkan reputasi positif di komunitas vape berkat keramahan vapenya. Vaping diterima secara luas di Inggris dengan 3 juta pengguna e-cigarette yang di laporkan dan diizinkan di sebagian besar ruang publik dan luar ruangan. Inggris Raya masih tunduk pada peraturan TPD UE (meskipun ini masih ditinjau) dan ada Batasan pada iklan. Tetapi produk vape tersedia secara luas di mana-mana mulai dari vape store hingga supermarket bahkan di toko kecil dan siapa pun yang berusia di atas 18 tahun dapat membelinya. Banyak merek e-liquid terbesar di dunia berasal dari Inggris dan saat ini tidak ada Batasan untuk rasa e-liquid dengan banyak pilihan yang tersedia. Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Inggris telah memperjuangkannya sebagai alternatif merokok yang lebih sehat. Mereka bahkan mendanai penelitian tentang efek kesehatan dari vaping dibandingkan dengan merokok. Studi-studi ini menghasilkan Public Health England mengumumkan bahwa vaping setidaknya 95% lebih aman daripada merokok. Layanan Kesehatan Nasional Inggris juga baru-baru ini mengumumkan rencana uji coba pemberian rokok elektrik gratis kepada pasien sebagai layanan berhenti merokok mereka.
Kesimpulan Ilmu pengetahuan mungkin menunjukkan bahwa vaping membantu mengurangi merokok, tetapi kesalahpahaman bahwa vaping adalah produk ‘Big Tobacco’ baru memperlambat perjalanan menuju dunia bebas asap rokok. Negara-negara seperti Kanada, yang secara aktif mempromosikan vaping untuk berhenti merokok dan Belanda, yang terkenal dengan sikap santai dan liberal mereka. Tetapi rumor larangan rasa akan datang di kedua negara. Di sisi lain, perubahan persepsi tentang vaping dan munculnya bukti baru berarti banyak negara dapat menjadi semakin ramah vape di masa depan. Untuk melakukannya akan membutuhkan upaya berkelanjutan oleh para ilmuwan dan pendukung vape yang telah menginvestasikan begitu banyak waktu dan energi untuk membuktikan dan mempromosikan manfaat vaping. #CHANGENOW
0
516
Kutip
0
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru