georgebushjrAvatar border
TS
georgebushjr
Bea Cukai Tahan Kontainer Senjata Militer AS, Andika Perkasa: Kesalahan Komunikasi


TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengakui ada kesalahan komunikasi terkait penahanan senjata oleh Bea Cukai di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung pada Jumat kemarin. Senjata tersebut, menurut Andika, milik militer Amerika Serikat yang akan akan digunakan untuk latihan bersama Garuda Shield dengan TNI.

"Yang kemarin di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung adalah miss, tapi bukan sesuatu yang jadi ilegal, itu yang kami klarifikasi," kata Andika di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu, 24 Juli 2022.

Sebelumnya Bea Cukai Pelabuhan Panjang, Lampung, dikabarkan menyegel 1 kontainer berisi senjata yang tak dilengkapi dokumen impor. Kontainer itu disebut dimasukkan oleh PT JT Square.

Andika menyatakan bahwa pihaknya sudah mengeluarkan Security Clearance terkait kontainer tersebut. Hal itu, menurut dia, merupakan kewenangannya terhadap personil, material, hingga penerbangan dari militer asing. Ini serupa kewenangan lain yg dimiliki Kementerian Luar Negeri dengan Diplomatic Clearance dan Kementerian Perhubungan dengan Flight Clearance.

Dia menjelaskan akan mengeluarkan Security Clearance ketika perwakilan militer negara asing di Indonesia mengirim surat nota diplomatik ke Panglima TNI untuk melaporkan sekaligus mengisi formulir bersama Clearance Approval for Indonesia Territory (CAIT). Mekanisme ini sudah lama berlangsung.

Untuk kejadian di Lampung, kata Andika, terjadi kesalahan komunikasi antara perwakilan negara asing yang membuat surat dengan satuan yang bertugas untuk memproses permohonan itu. Padahal, kata dia, latihan gabungan ini sudah direncakan sejak tahun lalu.

Andika pun menyatakan telah mengkonfirmasi ke perwakilan militer Amerika Serikat bahwa perangkat tersebut benar material yang ingin mereka bawa dalam latihan Garuda Shield sehingga dia telah mengeluarkan surat persetujuan.

Bahkan untuk pengiriman material yang tak terjadwal pun, kata Andika, tetap bisa diizinkan masuk ke Indonesia asal sudah diverifikasi.

"Jadi proses kemarin itu miss di bawah, segera kami konfirmasi ke perwakilan militer Amerika Serikat di kantor atase pertahanan, khususnya Office of Defense Cooperation, ya sudah clear," kata dia.

Andika pun memastikan semua senjata yang ditahan tersebut dipakai untuk latihan gabungan. Total ada 11 helikopter yang terdiri dari 4 jenis Apache dan 7 Blackhawk, 4 satuan penembakan untuk artileri medan rocket system, dan 3 satuan tembakan untuk artileri medan canon system kaliber 105.

Lalu ada juga 41 kendaraan darat, alat berat hingga truk. Di luar itu, masih ada material yang belum masuk daftar permintaan Security Clearance yaitu 618 senjata perseorangan. "Sedangkan personil Amerika Serikat yang akan terlibat 1.125," kata Andika.

Penahanan kontainer senjata di Lampung itu bertepatan dengan kedatangan Kepala Staf Gabungan Militer Amerika Serikat Mark A. Milley ke Indonesia. Ini adalah kedatangan Milley sebagai pemimpin tertinggi militer Amerika Serikat setelah 14 tahun tidak melaksanakan kunjungan kerja ke Indonesia.

"Kedatangan US Chaiman of The Joint Chief of Staff General Mark A. Milley bertujuan untuk menjalin kerja sama militer antara Amerika Serikat dan Indonesia," demikian keterangan tertulis TNI, Minggu, 24 Juli 2022.

Milley tiba di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur pukul 14.09 WIB. Milley yang datang ditemani oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y. Kim langsung disebut Andika di depan Gedung Soedirman, Mabes TNI. Sebelum menyambut Milley, Andika pun memberikan keterangan soal kejadian di Lampung tersebut.

Wakil General Manager Bidang Humas Pelindo 2 Panjang, Frans Rahardian, di lokasi berbeda menegaskan bahwa senjata yang berada di dalam kontainer itu memang tidak tercantum dalam manifest kapal yang mengangkutnya.

"Jadi kontainer berisikan senjata tersebut bukan barang selundupan, melainkan barang yang tidak masuk dalam manifest kapal seperti penumpang, barang bawaan, peralatan dan lain-lainnya," kata dia

Menurut dia, apabila senjata-senjata tersebut tidak ada manifestnya maka terdapat sejumlah kemungkinan seperti melakukan administrasi ulang atau dipulangkan ke negara asalnya.

"Jadi saya tekankan senjata-senjata ini bukan barang selundupan hanya tidak ada manifestnya saja. Saat ini barang-barang sedang di urus oleh pihak TNI AD. Terkait hasilnya bagaimana kami juga masih menunggu dari Korem," kata dia.

TNI akan menggelar latihan gabungan bersama Garuda Shield 2022 di Kepulauan Natuna pada 1 hingga 14 Agustus 2022. Latihan gabungan ini disebut akan diikuti oleh militer dari 14 negara sahabat. Selain Amerika Serikat, latihan ini juga akan diikuti personil militer dari Inggris, Kanada, Australia, Jepang hingga Singapura dan Malaysia.

https://nasional.tempo.co/amp/161536...han-komunikasi

Indonesia langsung ciut emoticon-Mewek
Diubah oleh georgebushjr 25-07-2022 02:53
dongokwidongokAvatar border
dongokwidongok memberi reputasi
1
1.3K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan