- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Putin Kunjungi Iran, AS: Betapa Terisolasinya Rusia


TS
4574587568
Putin Kunjungi Iran, AS: Betapa Terisolasinya Rusia

TEHERAN - Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu Pemimpin Tertinggi spiritual Iran , Ayatollah Ali Khamenei di Teheran pada Selasa (19/7/2022), untuk memperdalam hubungan antara kedua negara yang sama-sama berada di bawah sanksi Barat.
Selama kunjungan ke Iran, Putin juga bertemu dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk membahas kesepakatan yang akan melanjutkan ekspor gandum Laut Hitam Ukraina, yang sekarang diblokade oleh Rusia.
Itu adalah pertemuan langsung pertama Putin dengan seorang pemimpin NATO sejak pasukan Rusia menyerbu Ukraina. Ini juga merupakan pesan tajam ke Barat tentang rencana Rusia untuk menjalin hubungan strategis yang lebih dekat dengan Iran, China dan India untuk membantu mengimbangi sanksi Barat yang dikenakan atas invasi tersebut.
Meski demikian, Amerika Serikat (AS) menyebut perjalanan Putin ini menunjukkan betapa terisolasinya Rusia. “Perjalanan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Iran minggu ini menunjukkan bagaimana Rusia menjadi terisolasi setelah invasinya ke Ukraina,” kata John Kirby, kepala juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, seperti dikutip dari Reuters.
Kirby juga mengatakan, saat ini AS sedang bersiap untuk mengungkap paket senjata lain untuk Ukraina. Mengutip intelijen AS, ia menuduh Rusia meletakkan dasar untuk mencaplok wilayah Ukraina.
Sementara Putin pada Rabu (20/7/202) mengatakan, Moskow tidak melihat keinginan apa pun dari Ukraina untuk memenuhi persyaratan dari apa yang ia gambarkan sebagai kesepakatan damai awal yang disepakati pada Maret.
Berbicara kepada wartawan dalam komentar yang disiarkan televisi setelah kunjungan ke Iran, Putin mengatakan, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menawarkan untuk menengahi antara Rusia dan Ukraina, yang diserbu pasukan Moskow pada akhir Februari.
Ketika ditanya tentang kemungkinan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Putin mengatakan, Kiev tidak terikat pada persyaratan kesepakatan damai awal yang dia katakan telah "secara praktis tercapai" pada Maret.
"Hasil akhir tentu saja tergantung pada kemauan para pihak untuk melaksanakan kesepakatan yang telah dicapai. Hari ini kita melihat kekuatan di Kiev tidak memiliki keinginan seperti itu," kata Putin.
Negosiasi berlangsung pada bulan Maret, dengan kedua belah pihak membuat proposal tetapi tanpa terobosan. Saat itu, Zelenskiy mengatakan hanya hasil konkrit dari pembicaraan yang dapat dipercaya. sumber
0
383
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan