- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
Sejarah 17 Juli. Pildun 94 dan 2011, Lahirnya 2 Bek MU, Kepindahan Pemain Keturunan..


TS
fizu22
Sejarah 17 Juli. Pildun 94 dan 2011, Lahirnya 2 Bek MU, Kepindahan Pemain Keturunan..
Ada apa di tanggal 17 Juli?

Dari 365 hari di tahun normal atau 366 hari di tahun kabisat bisa dipastikan setiap harinya ada sejarah yang tercetak. Peristiwa unik hingga kelahiran seseorang tokoh menjadi sebagian hal yang terjadi.
Pada tanggal 17 Juli yang adalah hari ke-198 atau ke-199 di tahun kabisat dalam kalender Gregorian tak terlepas dari pelbagai sejarah yang terjadi. Berikut afizu22 rangkum sejarah sepakbola pada tanggal 17 Juli.

1. Sassuolo didirikan
Klub asal Sassuolo, Emilia-Romagna yang bernama lengkap Unione Sportiva Sassuolo Calcio ini memulai sejarahnya pada 17 Juli 1920 melalui afiliasi dengan FIGC.
Klub berjuluk I Neroverdi yang bermarkas di Stadion Mapei – Città del Tricolore ini sejak promosi ke Serie-A pada musim 2013/2014 hingga musim 2021/2022 belum pernah merasakan terdegradasi.
Melansir dari Transfermarkt, hingga thread ini dibuat pada 15 Juli 2022, Market Value klub yang bercokol di posisi 11 pada Serie-A musim 2021/2022 ini adalah €236.50M.

2. Hattrick pertama di piala dunia
Bert Patenaude, pesepakbola kelahiran 4 November 1909 di Fall River, Massachusetts, Amerika adalah pesepakbola yang tercatat sebagai pencetak Hattrick pertama di piala dunia.
Waktu itu, ia berhasil mencetak 3 gol ke gawang Paraguay pada laga yang diselenggarakan di Estadio Gran Parque Central, Montevideo, Uruguay. 3 gol itu sendiri dicetak pada menit ke 10, 15, dan 50.
Walaupun demikian, ia baru dinobatkan sebagai pencetak Hattrick pertama di piala dunia pada 2006. Sebelum ia diketahui sebagai pencetak Hattrick pertama pada 16 tahun silam, nama Guillermo Stabile dari Argentina menjadi pesepakbola yang terkenal menjadi pencetak Hattrick pertama. Guillermo sendiri mencetak hattrick pada 19 Juli 1930 saat Argentina mengkandaskan Meksiko dengan skor 6-3.

3. Brazil juara piala dunia 1994
Untuk keempat kalinya, Seleçyghão berhasil mengangkat trofi piala dunia. Kali ini pada 1994 di Rose Bowl, Pasadena, California, Amerika Serikat setelah mengalahkan Italia lewat babak adu pinalti.
Dibawah pelatih Carlos Alberto Parreira, Romario dan kawan-kawan berhasil menundukkan Italia arahan Arrigo Sacchi setelah tendangan pinalti Roberto Baggio melambung jauh dari gawang Brazil yang dijaga Cláudio Taffarel.
Berikut rincian penendang tendangan pinalti
F. Baresi (gagal)
Marcio Santos (gagal)
Demetrio Albertini (berhasil)
Romario (berhasil)
Alberigo Evani (berhasil)
Branco (berhasil)
Daniele Massaro (gagal)
Dunga (berhasil)
Roberto Baggio (gagal)

4. Jepang juara piala dunia 2011
Norio Sasaki berhasil membawa tim sepakbola wanita Jepang juara piala dunia 2011 setelah menumbangkan Amerika Serikat lewat adu pinalti dengan skor 3-1 setelah pada waktu normal kedua tim mengakhiri laga dengan skor 2-2.
Lewat gelar juara yang diraih di Jerman itu, Jepang menasbihkan diri sebagai negara pertama dan hingga kini satu-satunya di benua Asia yang berhasil menjuarai piala dunia wanita.
Di akhir pagelaran sendiri, Homare Sawa berhasil menjadi top skor dengan 5 gol. Selain itu, ia, Aya Miyama, Shinobu Ono dan Ayumi Kaihori berhasil masuk ke All-Star Team.
Gelar juara ini sangat penting bagi timnas Jepang. Pasalnya, selain menjadi gelar juara pertama di kejuaraan sepak bola tingkat global, gelar juara ini juga untuk menjalankan misi mulia yaitu membantu masyarakat Jepang melupakan bencana tsunami yang terjadi beberapa bulan sebelum kick-off Piala Dunia Wanita 2011.
Bagaimana tidak tim mengaitkan diri dengan bencana tsunami, salah satu pemain Jepang kala itu yaitu Aya Miyama sempat dinyatakan hilang setelah tsunami. Bahkan, ia dikhawatirkan meninggal. Namun, ternyata ia bisa selamat dan syukurnya ia mampu pulih tepat waktu untuk membela Jepang.
“Potret-potret kehancuran Jepang itu benar-benar menyentuh jiwa kami semua. Kami berhasrat mengobati luka orang-orang dengan sepak bola,” kata Aya Miyama seperti dilansir situs FIFA.
Perjalanan timnas wanita Jepang di piala dunia 2011 :
Babak grup
27/6/2011 : Vs Selandia Baru (2-1)
01/7/2011 : Vs Meksiko (4-0)
05/7/2011 : Vs Inggris (0-2)
Babak gugur
09/7/2011 : Vs Jerman (1-0)
13/7/2011 : Vs Swedia (3-1)
17/7/2011 : Vs Amerika Serikat (2³-2¹)
Rincian tendangan pinalti
Boxx (gagal)
Miyama (berhasil)
Lloyd (gagal)
Nagasato (gagal)
Heath (gagal)
Sakaguchi (berhasil)
Wambach (berhasil)
Kumagai (berhasil)

1. Jaap Stam
Pemain bertahan kelahiran Kampen, Belanda, 17 Juli 1972 yang memiliki nama asli Jakob Stam ini mengawali karirnya bersama klub lokal Dos Kampen.
Pada 1992, Stam bermain di FC Zwolle. Bersama klub yang berdiri pada 1910 itu, Stam hanya bermain semusim untuk kemudian bermain bersama SC Cambuur.
Di SC Cambuur-Leeuwarden, Stam mengabdi selama dua musim dengan catatan 1 gol dari 37 pertandingan yang ia lakoni.
Setelah dari SC Cambuur, Stam melanjutkan karirnya ke tim asal Belanda lainnya, Willem II. Bersama Tricolores Superkruiken, Stam hanya bermain setengah musim dengan koleksi 19 pertandingan, 1 gol, dan 1 assist.
Pada musim dingin 1996, Stam didatangkan PSV Eindhoven dengan biaya 26,07 milyar rupiah. Bersama Red White Army, Stam bermain dua setengah musim dan berhasil menorehkan 11 gol dan 4 assist dari 98 laga.
Saat berseragam PSV Eindhoven ini lah, Stam berhasil menjalani debutnya bersama timnas Belanda saat melawan Jerman pada 24 April 1996. Selain itu, bersama Philips Sport Vereniging NV inilah, Stam meraih gelar pertamanya yaitu gelar Eredivisie 1996/1997.
Selain gelar Eredivisie 1996/1997, bersama PSV Eindhoven, Stam berhasil menjuarai piala cup Belanda 1 kali dan piala super Belanda 3 kali.
Musim panas 1998, Stam keluar dari Belanda. Manchester United asuhan Alex Ferguson menjadi pelabuhan berikutnya. The Reds Devils mendatangkannya dari PSV dengan harga 295,49 milyar rupiah.
Bersama klub yang bermarkas di Old Trafford ini, Stam bermain di 125 laga dengan torehan sebiji gol dan tiga assist saja. Walaupun demikian, bersama tim asal Inggris inilah Stam berhasil meraih berbagai gelar seperti 1 piala FA, 3 piala liga, 1 ucl, serta 1 intercontinental. Sayang, kebersamaannya bersama Manchester United hanya berjalan tiga musim setelah pada 2001 ia dilepas Manchester United lewat pengumuman mendadak dari Ferguson di pom bensin.
Dengan harga 447,58 milyar rupiah, Stam akhirnya hijrah ke Italia untuk bermain bersama Lazio. Disana ia berhasil mengumpulkan 4 gol dari 94 pertandingan serta meraih piala Italia.
Pada musim panas 2004, Stam pergi ke AC Milan setelah I Rosonerri menebusnya dari Lazio dengan harga 182,51 milyar rupiah. Di San Siro, Stam berhasil membukukan 2 gol dan 2 assist dari 64 laga. Selain itu, ia juga berhasil mengangkat piala super Italia.
Setelah melanglang buana di luar Belanda, pada 2006 Stam memutuskan kembali ke negara kelahirannya untuk bermain di Ajax Amsterdam. Bersama klub ibukota Belanda, Stam berhasil menjuarai 2 kali piala super cup Belanda dan 1 kali piala cup Belanda.
Oktober 2007, Stam memutuskan pensiun dari lapangan sepakbola. Walaupun demikian, 2 tahun berikutnya atau pada 2009, Stam kembali ke sepakbola dengan peran yang berbeda kali ini sebagai manajer bagi klub lamanya FC Zwolle. Perannya ini ia mainkan hingga musim panas 2012.
Selanjutnya, pada musim 2012/2013, Stam diangkat menjadi pelatih kepala PEC Zwolle II sekaligus menjadi asisten pelatih PEC Zwolle, Art Langeler.
Pada musim 2013/2014, Stam hijrah ke Ajax sebagai pelatih individu. Sebenarnya, peran ini ia juga pernah lakoni saat musim 2011/2012 atau tepatnya saat ia menjadi manajer FC Zwolle.
Dari musim panas 2014 hingga September 2021, Stam selalu menjadi pelatih kepala sebuah klub. Ajax U-21, Reading, PEC Zwolle, Feyenoord, hingga tim MLS, FC Cincinnati.

2. Victor Lindelöf
Pemilik nama lengkap Victor Jörgen Nilsson-Lindelöf yang lahir di Västerås, Swedia pada 17 Juli 1994 ini adalah pemain berseragam merah khas Manchester United.
Lindelöf mengawali karirnya sebagai pesepakbola profesional bersama klub daerah kelahirannya, Västerås SK pada 2011. Bersama klub itu, Lindelöf dipercaya tampil di 40 laga dengan menorehkan 1 assist.
Setahun kemudian, Lindelöf melanjutkan karirnya ke Portugal untuk bermain di Benfica B. Bersama klub kedua Benfica itu, Lindelöf bermain di 96 pertandingan dengan torehan 3 gol dan 4 assist.
Dari tahun 2013 hingga 2017 bermain bersama SL Benfica, Lindelöf berhasil menjuarai pelbagai gelar mulai dari 1 piala cup liga, 1 piala super cup, 2 piala cup, hingga 3 juara liga Portugal.
Pada 2017, Lindelöf menerima tantangan baru untuk bermain di Inggris bersama Manchester United. Hingga musim 2021/2022, Lindelöf bersama setan merah sudah mengemas 195 pertandingan dengan torehan 3 gol dan 6 assist.
Bersama timnas Swedia kelompok umur, Lindelöf adalah tulang punggung tim sejak kelompok umur 16, 17, 18, 19, hingga 21. Bahkan bersama timnas Swedia U-21, Lindelöf berhasil mengangkat piala Euro U-21 tahun 2015.
Bersama dengan timnas senior, Lindelöf yang memulai debutnya pada 24 Maret 2016 saat timnya dikalahkan Turki 2-1 di laga persahabatan itu kini memiliki caps 52 pertandingan dengan torehan 3 gol.

3. Marcos Senna
Gelandang bertahan kelahiran Sao Paulo, Brazil yang lebih memilih membela timnas Spanyol ini lahir pada 17 Juli 1976 dengan nama lengkap Marcos Antônio Senna da Silva.
Sebelum abad 21, Senna sudah bermain bersama tiga klub Brazil yaitu Rio Branco-SP, America-SP, dan Corinthians. Bersama dengan klub terakhir, Senna bermain di 7 laga.
Awal abad 21, Senna bermain di Juventude. Namun, ia tidak lama disana karena setahun kemudian ia membela São Caetano dan bermain disana di 13 pertandingan. Bersama tim inilah bakatnya ditemukan oleh scouting Villarreal.
Bermain di Villarreal sejak Musim panas 2002 hingga musim panas 2013, Marcos Senna berhasil mencatatkan 33 gol dan 16 assist dari 358 yang ia mainkan.
Saat berseragam Villarreal, Senna mendapatkan paspor Spanyol dan mendapatkan panggilan timnas untuk pertama kalinya. Sejak debutnya pada 1 Maret 2008, Marcos Senna telah mengoleksi 28 caps bersama La Furia Roja dengan membukukan 1 gol.
Setelah cukup lama bermain di Villarreal dan telah memberikan sebiji trofi yaitu Piala Intertoto 2004/05, Marcos Senna akhirnya hijrah ke MLS untuk bermain bersama New York Cosmos. Di Amerika Serikat, Marcos Senna bermain 2 musim dengan menorehkan 3 assist dan 13 gol dari 56 laga yang ia mainkan.
- 2021

Olivier Giroud
Chelsea -> AC Milan
Rp.17,38 Milyar
- 2019

Kieran Trippier
Tottenham Hotspur -> Atletico Madrid
Rp.382,40 Milyar

Sebastian Haler
Eintracht Frankfurt -> West Ham United
Rp.869,08 Milyar

Gianluca Mancini
Atalanta -> Roma
(Pinjaman) Rp.34,76 Milyar
- 2018

Daley Blind
MU -> Ajax
Rp.278,11 Milyar

Darren Sidoel
Jong Ajax -> Reading U23
Free transfer

Emil Audero
Juventus -> Sampdoria
(Pinjaman) Rp. 17,38 Milyar
Baca ini juga gan/sis :
Setahun Berlalu, Dimana Para Pemain Persija yang Menjuarai Piala Menpora 2021 Kini?
Fakta-Fakta Kessié Ke Barcelona! Pemain Ke-2 Pantai Gading Dan Ke-15 Benua Afrika
Bongkar Fakta Gol-Gol Fase Grup Piala Presiden 2022. Fortes Tertajam, El Loco Tertua
Kabar Gembira Para Mantan Klub Balotelli. Juara Liga, Piala Liga, Hingga Promosi
Kogileswaran, pencetak gol Malaysia ke gawang Nadeo Winata di AFF yang viral!
Bisa Buat Satu Tim! Berikut Pemain Brazil di Liga 1 2021/2022
Sepakbola Dalam Sejarah Edisi 13 Juli. Piala Dunia 1930 hingga lahirnya 'Si Kurus'

Dari 365 hari di tahun normal atau 366 hari di tahun kabisat bisa dipastikan setiap harinya ada sejarah yang tercetak. Peristiwa unik hingga kelahiran seseorang tokoh menjadi sebagian hal yang terjadi.
Pada tanggal 17 Juli yang adalah hari ke-198 atau ke-199 di tahun kabisat dalam kalender Gregorian tak terlepas dari pelbagai sejarah yang terjadi. Berikut afizu22 rangkum sejarah sepakbola pada tanggal 17 Juli.
Peristiwa

1. Sassuolo didirikan
Klub asal Sassuolo, Emilia-Romagna yang bernama lengkap Unione Sportiva Sassuolo Calcio ini memulai sejarahnya pada 17 Juli 1920 melalui afiliasi dengan FIGC.
Klub berjuluk I Neroverdi yang bermarkas di Stadion Mapei – Città del Tricolore ini sejak promosi ke Serie-A pada musim 2013/2014 hingga musim 2021/2022 belum pernah merasakan terdegradasi.
Melansir dari Transfermarkt, hingga thread ini dibuat pada 15 Juli 2022, Market Value klub yang bercokol di posisi 11 pada Serie-A musim 2021/2022 ini adalah €236.50M.

2. Hattrick pertama di piala dunia
Bert Patenaude, pesepakbola kelahiran 4 November 1909 di Fall River, Massachusetts, Amerika adalah pesepakbola yang tercatat sebagai pencetak Hattrick pertama di piala dunia.
Waktu itu, ia berhasil mencetak 3 gol ke gawang Paraguay pada laga yang diselenggarakan di Estadio Gran Parque Central, Montevideo, Uruguay. 3 gol itu sendiri dicetak pada menit ke 10, 15, dan 50.
Walaupun demikian, ia baru dinobatkan sebagai pencetak Hattrick pertama di piala dunia pada 2006. Sebelum ia diketahui sebagai pencetak Hattrick pertama pada 16 tahun silam, nama Guillermo Stabile dari Argentina menjadi pesepakbola yang terkenal menjadi pencetak Hattrick pertama. Guillermo sendiri mencetak hattrick pada 19 Juli 1930 saat Argentina mengkandaskan Meksiko dengan skor 6-3.

3. Brazil juara piala dunia 1994
Untuk keempat kalinya, Seleçyghão berhasil mengangkat trofi piala dunia. Kali ini pada 1994 di Rose Bowl, Pasadena, California, Amerika Serikat setelah mengalahkan Italia lewat babak adu pinalti.
Dibawah pelatih Carlos Alberto Parreira, Romario dan kawan-kawan berhasil menundukkan Italia arahan Arrigo Sacchi setelah tendangan pinalti Roberto Baggio melambung jauh dari gawang Brazil yang dijaga Cláudio Taffarel.
Berikut rincian penendang tendangan pinalti
F. Baresi (gagal)
Marcio Santos (gagal)
Demetrio Albertini (berhasil)
Romario (berhasil)
Alberigo Evani (berhasil)
Branco (berhasil)
Daniele Massaro (gagal)
Dunga (berhasil)
Roberto Baggio (gagal)

4. Jepang juara piala dunia 2011
Norio Sasaki berhasil membawa tim sepakbola wanita Jepang juara piala dunia 2011 setelah menumbangkan Amerika Serikat lewat adu pinalti dengan skor 3-1 setelah pada waktu normal kedua tim mengakhiri laga dengan skor 2-2.
Lewat gelar juara yang diraih di Jerman itu, Jepang menasbihkan diri sebagai negara pertama dan hingga kini satu-satunya di benua Asia yang berhasil menjuarai piala dunia wanita.
Di akhir pagelaran sendiri, Homare Sawa berhasil menjadi top skor dengan 5 gol. Selain itu, ia, Aya Miyama, Shinobu Ono dan Ayumi Kaihori berhasil masuk ke All-Star Team.
Gelar juara ini sangat penting bagi timnas Jepang. Pasalnya, selain menjadi gelar juara pertama di kejuaraan sepak bola tingkat global, gelar juara ini juga untuk menjalankan misi mulia yaitu membantu masyarakat Jepang melupakan bencana tsunami yang terjadi beberapa bulan sebelum kick-off Piala Dunia Wanita 2011.
Bagaimana tidak tim mengaitkan diri dengan bencana tsunami, salah satu pemain Jepang kala itu yaitu Aya Miyama sempat dinyatakan hilang setelah tsunami. Bahkan, ia dikhawatirkan meninggal. Namun, ternyata ia bisa selamat dan syukurnya ia mampu pulih tepat waktu untuk membela Jepang.
“Potret-potret kehancuran Jepang itu benar-benar menyentuh jiwa kami semua. Kami berhasrat mengobati luka orang-orang dengan sepak bola,” kata Aya Miyama seperti dilansir situs FIFA.
Perjalanan timnas wanita Jepang di piala dunia 2011 :
Babak grup
27/6/2011 : Vs Selandia Baru (2-1)
01/7/2011 : Vs Meksiko (4-0)
05/7/2011 : Vs Inggris (0-2)
Babak gugur
09/7/2011 : Vs Jerman (1-0)
13/7/2011 : Vs Swedia (3-1)
17/7/2011 : Vs Amerika Serikat (2³-2¹)
Rincian tendangan pinalti
Boxx (gagal)
Miyama (berhasil)
Lloyd (gagal)
Nagasato (gagal)
Heath (gagal)
Sakaguchi (berhasil)
Wambach (berhasil)
Kumagai (berhasil)
Kelahiran

1. Jaap Stam
Pemain bertahan kelahiran Kampen, Belanda, 17 Juli 1972 yang memiliki nama asli Jakob Stam ini mengawali karirnya bersama klub lokal Dos Kampen.
Pada 1992, Stam bermain di FC Zwolle. Bersama klub yang berdiri pada 1910 itu, Stam hanya bermain semusim untuk kemudian bermain bersama SC Cambuur.
Di SC Cambuur-Leeuwarden, Stam mengabdi selama dua musim dengan catatan 1 gol dari 37 pertandingan yang ia lakoni.
Setelah dari SC Cambuur, Stam melanjutkan karirnya ke tim asal Belanda lainnya, Willem II. Bersama Tricolores Superkruiken, Stam hanya bermain setengah musim dengan koleksi 19 pertandingan, 1 gol, dan 1 assist.
Pada musim dingin 1996, Stam didatangkan PSV Eindhoven dengan biaya 26,07 milyar rupiah. Bersama Red White Army, Stam bermain dua setengah musim dan berhasil menorehkan 11 gol dan 4 assist dari 98 laga.
Saat berseragam PSV Eindhoven ini lah, Stam berhasil menjalani debutnya bersama timnas Belanda saat melawan Jerman pada 24 April 1996. Selain itu, bersama Philips Sport Vereniging NV inilah, Stam meraih gelar pertamanya yaitu gelar Eredivisie 1996/1997.
Selain gelar Eredivisie 1996/1997, bersama PSV Eindhoven, Stam berhasil menjuarai piala cup Belanda 1 kali dan piala super Belanda 3 kali.
Musim panas 1998, Stam keluar dari Belanda. Manchester United asuhan Alex Ferguson menjadi pelabuhan berikutnya. The Reds Devils mendatangkannya dari PSV dengan harga 295,49 milyar rupiah.
Bersama klub yang bermarkas di Old Trafford ini, Stam bermain di 125 laga dengan torehan sebiji gol dan tiga assist saja. Walaupun demikian, bersama tim asal Inggris inilah Stam berhasil meraih berbagai gelar seperti 1 piala FA, 3 piala liga, 1 ucl, serta 1 intercontinental. Sayang, kebersamaannya bersama Manchester United hanya berjalan tiga musim setelah pada 2001 ia dilepas Manchester United lewat pengumuman mendadak dari Ferguson di pom bensin.
Dengan harga 447,58 milyar rupiah, Stam akhirnya hijrah ke Italia untuk bermain bersama Lazio. Disana ia berhasil mengumpulkan 4 gol dari 94 pertandingan serta meraih piala Italia.
Pada musim panas 2004, Stam pergi ke AC Milan setelah I Rosonerri menebusnya dari Lazio dengan harga 182,51 milyar rupiah. Di San Siro, Stam berhasil membukukan 2 gol dan 2 assist dari 64 laga. Selain itu, ia juga berhasil mengangkat piala super Italia.
Setelah melanglang buana di luar Belanda, pada 2006 Stam memutuskan kembali ke negara kelahirannya untuk bermain di Ajax Amsterdam. Bersama klub ibukota Belanda, Stam berhasil menjuarai 2 kali piala super cup Belanda dan 1 kali piala cup Belanda.
Oktober 2007, Stam memutuskan pensiun dari lapangan sepakbola. Walaupun demikian, 2 tahun berikutnya atau pada 2009, Stam kembali ke sepakbola dengan peran yang berbeda kali ini sebagai manajer bagi klub lamanya FC Zwolle. Perannya ini ia mainkan hingga musim panas 2012.
Selanjutnya, pada musim 2012/2013, Stam diangkat menjadi pelatih kepala PEC Zwolle II sekaligus menjadi asisten pelatih PEC Zwolle, Art Langeler.
Pada musim 2013/2014, Stam hijrah ke Ajax sebagai pelatih individu. Sebenarnya, peran ini ia juga pernah lakoni saat musim 2011/2012 atau tepatnya saat ia menjadi manajer FC Zwolle.
Dari musim panas 2014 hingga September 2021, Stam selalu menjadi pelatih kepala sebuah klub. Ajax U-21, Reading, PEC Zwolle, Feyenoord, hingga tim MLS, FC Cincinnati.

2. Victor Lindelöf
Pemilik nama lengkap Victor Jörgen Nilsson-Lindelöf yang lahir di Västerås, Swedia pada 17 Juli 1994 ini adalah pemain berseragam merah khas Manchester United.
Lindelöf mengawali karirnya sebagai pesepakbola profesional bersama klub daerah kelahirannya, Västerås SK pada 2011. Bersama klub itu, Lindelöf dipercaya tampil di 40 laga dengan menorehkan 1 assist.
Setahun kemudian, Lindelöf melanjutkan karirnya ke Portugal untuk bermain di Benfica B. Bersama klub kedua Benfica itu, Lindelöf bermain di 96 pertandingan dengan torehan 3 gol dan 4 assist.
Dari tahun 2013 hingga 2017 bermain bersama SL Benfica, Lindelöf berhasil menjuarai pelbagai gelar mulai dari 1 piala cup liga, 1 piala super cup, 2 piala cup, hingga 3 juara liga Portugal.
Pada 2017, Lindelöf menerima tantangan baru untuk bermain di Inggris bersama Manchester United. Hingga musim 2021/2022, Lindelöf bersama setan merah sudah mengemas 195 pertandingan dengan torehan 3 gol dan 6 assist.
Bersama timnas Swedia kelompok umur, Lindelöf adalah tulang punggung tim sejak kelompok umur 16, 17, 18, 19, hingga 21. Bahkan bersama timnas Swedia U-21, Lindelöf berhasil mengangkat piala Euro U-21 tahun 2015.
Bersama dengan timnas senior, Lindelöf yang memulai debutnya pada 24 Maret 2016 saat timnya dikalahkan Turki 2-1 di laga persahabatan itu kini memiliki caps 52 pertandingan dengan torehan 3 gol.

3. Marcos Senna
Gelandang bertahan kelahiran Sao Paulo, Brazil yang lebih memilih membela timnas Spanyol ini lahir pada 17 Juli 1976 dengan nama lengkap Marcos Antônio Senna da Silva.
Sebelum abad 21, Senna sudah bermain bersama tiga klub Brazil yaitu Rio Branco-SP, America-SP, dan Corinthians. Bersama dengan klub terakhir, Senna bermain di 7 laga.
Awal abad 21, Senna bermain di Juventude. Namun, ia tidak lama disana karena setahun kemudian ia membela São Caetano dan bermain disana di 13 pertandingan. Bersama tim inilah bakatnya ditemukan oleh scouting Villarreal.
Bermain di Villarreal sejak Musim panas 2002 hingga musim panas 2013, Marcos Senna berhasil mencatatkan 33 gol dan 16 assist dari 358 yang ia mainkan.
Saat berseragam Villarreal, Senna mendapatkan paspor Spanyol dan mendapatkan panggilan timnas untuk pertama kalinya. Sejak debutnya pada 1 Maret 2008, Marcos Senna telah mengoleksi 28 caps bersama La Furia Roja dengan membukukan 1 gol.
Setelah cukup lama bermain di Villarreal dan telah memberikan sebiji trofi yaitu Piala Intertoto 2004/05, Marcos Senna akhirnya hijrah ke MLS untuk bermain bersama New York Cosmos. Di Amerika Serikat, Marcos Senna bermain 2 musim dengan menorehkan 3 assist dan 13 gol dari 56 laga yang ia mainkan.
Transfer
- 2021

Olivier Giroud
Chelsea -> AC Milan
Rp.17,38 Milyar
- 2019

Kieran Trippier
Tottenham Hotspur -> Atletico Madrid
Rp.382,40 Milyar

Sebastian Haler
Eintracht Frankfurt -> West Ham United
Rp.869,08 Milyar

Gianluca Mancini
Atalanta -> Roma
(Pinjaman) Rp.34,76 Milyar
- 2018

Daley Blind
MU -> Ajax
Rp.278,11 Milyar

Darren Sidoel
Jong Ajax -> Reading U23
Free transfer

Emil Audero
Juventus -> Sampdoria
(Pinjaman) Rp. 17,38 Milyar
Baca ini juga gan/sis :
Setahun Berlalu, Dimana Para Pemain Persija yang Menjuarai Piala Menpora 2021 Kini?
Fakta-Fakta Kessié Ke Barcelona! Pemain Ke-2 Pantai Gading Dan Ke-15 Benua Afrika
Bongkar Fakta Gol-Gol Fase Grup Piala Presiden 2022. Fortes Tertajam, El Loco Tertua
Kabar Gembira Para Mantan Klub Balotelli. Juara Liga, Piala Liga, Hingga Promosi
Kogileswaran, pencetak gol Malaysia ke gawang Nadeo Winata di AFF yang viral!
Bisa Buat Satu Tim! Berikut Pemain Brazil di Liga 1 2021/2022
Sepakbola Dalam Sejarah Edisi 13 Juli. Piala Dunia 1930 hingga lahirnya 'Si Kurus'
0
605
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan