Hai semuanya? Apa kabar?
Kali aku mau bahas tentang kisah cintaku. Aku tahu ini pribadi banget, tapi setelah nonton drakor our beloved summer, aku jadi kepikiran buat nulis ini. Bukan karena kisah cintaku sama seperti drakor yang aku tonton barusan, itu sangat berbanding terbalik.



Bahkan untuk sekarang penyesalan terbesarku kenapa aku bertemu sama dia.

Aku kenal dia udah hampir 8 tahun, tapi ketika aku kelas 12 aku berhubungan lagi sama dia, aku ngerasa dia masih suka sama aku, aku tahu itu, seberapa dia berusaha untuk cuekin aku dan bersikap dingin tapi ada beberapa momen dia goyah dengan pertahanan yang dia bangun, yah itu cuma sesaat. Di saat itu juga aku menyadari dia berubah banyak, dia telah berubah. Aku tahu salahku dulu bersikap dingin dan kemudian meninggalkan dia, terus kurang lebih 2 tahun kemudian aku kembali, aku tahu dia marah, aku tahu dia masih benci aku, dan aku tahu dia masih nyalahin aku. Anyway nggak lama setelah itu aku bilang 'aku suka sama kamu' di wa, dan tahu apa yang dia lakuin aku diblokir. Aku ngelakuin itu karena aku tahu dia lagi deket sama cewe lain, nggak lebih tepatnya aku marah dulu ketika dia lagi deket samaku dia nggak pernah bilang itu bahkan saat kabar kita jadian sudah tersebar seantero sekolah. Menyedihkan bukan? Tapi usahaku gagal dia tetep jadian sama yang lain dan berujung dengan sikap dia yang selalu memberi batasan. Sejujurnya ini sangat menyedihkan karena aku baru ngelepasin dia 1 tahun kemudian, egois banget bukan. Dan itupun aku baru sadar itu nggak sehat buatku, aku baru sadar dengan rasa sakit berujung kenyataan yang harus aku terima, kenyataan untuk hidupku sendiri dan dia sudah bersama dengan orang lain. Aku nggak bisa, aku nggak bisa berpikir kalo selama 3 tahun itu sikap dia hanya untuk membalasku tapi kenyataannya sebaliknya. Itu karena dia sudah benar-benar lupain aku dan aku nggak berarti apa-apa buat dia. Seharusnya aku sadar dari awal, mungkin nggak sesakit ini mungkin nggak sebesar ini dampaknya.

Sekian dan terimakasih yang sudah baca tulisan random ini.

Tapi perpindahan itu suatu hal yang pasti.

Dan itu dia, mungkin bisa dibilang first love. Sejujurnya agak rumit, putus nyabung selama kurang lebih 8 tahun. Tapi aku yakin ini sudah berakhir aku harap.

Ps
Sebenarnya aku masih takut kalo kita ketemu lagi, karena terakhir kali aku marah buat memutuskan menyakhirinya padahal nggak ada yang memulai. Aku takut janji itu bakalan terwujud suatu hari, catet ya tapi aku sudah bilang aku mau nepatin janji aku tapi di bales dengan bercanda sama dia, yaudalah dia sendiri yang nggak mau.