- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Viral Jalan Baru Diaspal Hancur Dikeruk Tangan, Apa Sebabnya?


TS
pilotwaras108
Viral Jalan Baru Diaspal Hancur Dikeruk Tangan, Apa Sebabnya?
Kompas.com, 12 Juli 2022, 12:31 WIB

KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan sebuah jalan aspal baru langsung remuk saat disentuh, viral di media sosial.
Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram ini pada Jumat (8/7/2022). Disebutkan, jalan tersebut di Kudus, Jawa Tengah.
Mulanya, video memperlihatkan kondisi jalan yang baru selesai diaspal. Kemudian, tangan perekam mengeruk jalan baru tersebut.
Aspal jalan yang semula rapi dan berwarna kelam ini kemudian langsung mengelupas dengan mudah.
"Bak kue kering, jalan yang baru diaspal hancur saat disentuh dengan tangan oleh warga. Lokasi: Kudus, Jawa Tengah," tulis pengunggah.
Hingga Selasa (12/7/2022), video jalan aspal ini telah disukai lebih dari 27.000 warganet dan mendapat komentar dari 1.900-an warganet Instagram.
Tanggapan Dinas PUPR Kudus
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus Arief Budi Siswanto mengakui, belum bisa memastikan lokasi jalan aspal dalam video viral tersebut.
"Kami sendiri belum tahu. Untuk postingan yang kami terima hanya menunjukkan tangan, tapi lokasinya kami tidak tahu, apakah di Kudus atau di luar Kudus," ujarnya, dikutip dari Tribun, (8/7/2022).
Untuk itu, pihaknya belum bisa mengambil tindakan lebih lanjut terkait jalan aspal yang ada di dalam video.
Arif juga mengatakan, jika sekadar unggahan berupa video atau foto, bisa saja terjadi di daerah lain atau bahkan di provinsi lain.
Penjelasan ahli
Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Dr Latif Budi Suparma menjelaskan terkait penyebab sebuah jalan rusak.
Pertama, faktor internal, yang disebabkan kondisi lapisan-lapisan pada jalan.
Hal ini berkaitan dengan kapasitas lapisan-lapisan dalam menahan dan meneruskan beban ke dasar tanah atau subgrade.
Kapasitas ini, menurut Latif dipengaruhi oleh material yang digunakan dan pelaksanaan pelapisannya.
"Walaupun material yang digunakan sesuai dengan persyaratan, tetapi jika saat proses pelaksanaan tidak mengikuti kaidah yang disyaratkan, maka akan menyebabkan kapasitas dukung tiap lapisan pada perkerasan lentur (flexible pavement) akan rendah, demikian juga sebaliknya," jelas Latif kepada Kompas.com, Selasa (12/7/2022).
Selain itu, ada pula faktor dukung subgrade sebagai faktor internal yang memengaruhi kinerja jalan.
"Kuat dukung subgrade ini sangat dipengaruhi oleh material subgrade itu sendiri, saat pelaksanaan dan kondisi lingkungan (kadar air yang masuk)," terang Latif.
Latif melanjutkan, kadar air di dalam subgrade harus dijaga. Pasalnya, kelebihan air akan membuat daya dukung subgrade rendah, sehingga tidak mampu menerima beban lalu lintas.
Adapun faktor kedua, yaitu faktor eksternal berupa beban lalu lintas dan pengaruh lingkungan.
Beban lalu lintas yang diperhitungkan, menurut Latif adalah beban kendaraan niaga seperti truk dan bus. Lantaran keduanya mempunyai faktor kerusakan yang besar.
Sementara itu, faktor lingkungan yang diperhitungkan adalah air dan suhu.
"Air akan merusak ikatan antara aspal dan batuan, sedangkan suhu akan menurunkan kemampuan menahan beban," ujar Latif.
Penyebab jalan aspal baru rusak
Terkait video jalan aspal yang beredar di media sosial, Latif mengatakan bahwa perlu investigasi untuk bisa menentukan penyebabnya.
Pasalnya, jika hanya melihat dari video yang beredar, kemungkinan akan keliru menafsirkan.
Meski demikian, Latif menjelaskan, beberapa kemungkinan penyebab dan akibat jalan aspal tersebut rusak.
Menurut Latif, apabila lapisan-lapisan jalan aspal di video tersebut tidak sesuai kaidah, bisa jadi akan menyebabkan jalan cepat rusak.
Namun, apabila ternyata kondisi tanah di bawah lapis aspal tersebut basah, maka yang terjadi adalah tidak ada kekuatan pada tanah dasar subgrade dan tidak ada lekatan sama sekali dengan lapisan aspal.
"Dan jika lapisan aspalnya basah, maka lapisan aspal tersebut sudah tidak mempunyai kekuatan untuk menerima beban dan mudah remuk," papar Latif.
Kompas

KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan sebuah jalan aspal baru langsung remuk saat disentuh, viral di media sosial.
Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram ini pada Jumat (8/7/2022). Disebutkan, jalan tersebut di Kudus, Jawa Tengah.
Mulanya, video memperlihatkan kondisi jalan yang baru selesai diaspal. Kemudian, tangan perekam mengeruk jalan baru tersebut.
Aspal jalan yang semula rapi dan berwarna kelam ini kemudian langsung mengelupas dengan mudah.
"Bak kue kering, jalan yang baru diaspal hancur saat disentuh dengan tangan oleh warga. Lokasi: Kudus, Jawa Tengah," tulis pengunggah.
Hingga Selasa (12/7/2022), video jalan aspal ini telah disukai lebih dari 27.000 warganet dan mendapat komentar dari 1.900-an warganet Instagram.
Tanggapan Dinas PUPR Kudus
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus Arief Budi Siswanto mengakui, belum bisa memastikan lokasi jalan aspal dalam video viral tersebut.
"Kami sendiri belum tahu. Untuk postingan yang kami terima hanya menunjukkan tangan, tapi lokasinya kami tidak tahu, apakah di Kudus atau di luar Kudus," ujarnya, dikutip dari Tribun, (8/7/2022).
Untuk itu, pihaknya belum bisa mengambil tindakan lebih lanjut terkait jalan aspal yang ada di dalam video.
Arif juga mengatakan, jika sekadar unggahan berupa video atau foto, bisa saja terjadi di daerah lain atau bahkan di provinsi lain.
Penjelasan ahli
Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Dr Latif Budi Suparma menjelaskan terkait penyebab sebuah jalan rusak.
Pertama, faktor internal, yang disebabkan kondisi lapisan-lapisan pada jalan.
Hal ini berkaitan dengan kapasitas lapisan-lapisan dalam menahan dan meneruskan beban ke dasar tanah atau subgrade.
Kapasitas ini, menurut Latif dipengaruhi oleh material yang digunakan dan pelaksanaan pelapisannya.
"Walaupun material yang digunakan sesuai dengan persyaratan, tetapi jika saat proses pelaksanaan tidak mengikuti kaidah yang disyaratkan, maka akan menyebabkan kapasitas dukung tiap lapisan pada perkerasan lentur (flexible pavement) akan rendah, demikian juga sebaliknya," jelas Latif kepada Kompas.com, Selasa (12/7/2022).
Selain itu, ada pula faktor dukung subgrade sebagai faktor internal yang memengaruhi kinerja jalan.
"Kuat dukung subgrade ini sangat dipengaruhi oleh material subgrade itu sendiri, saat pelaksanaan dan kondisi lingkungan (kadar air yang masuk)," terang Latif.
Latif melanjutkan, kadar air di dalam subgrade harus dijaga. Pasalnya, kelebihan air akan membuat daya dukung subgrade rendah, sehingga tidak mampu menerima beban lalu lintas.
Adapun faktor kedua, yaitu faktor eksternal berupa beban lalu lintas dan pengaruh lingkungan.
Beban lalu lintas yang diperhitungkan, menurut Latif adalah beban kendaraan niaga seperti truk dan bus. Lantaran keduanya mempunyai faktor kerusakan yang besar.
Sementara itu, faktor lingkungan yang diperhitungkan adalah air dan suhu.
"Air akan merusak ikatan antara aspal dan batuan, sedangkan suhu akan menurunkan kemampuan menahan beban," ujar Latif.
Penyebab jalan aspal baru rusak
Terkait video jalan aspal yang beredar di media sosial, Latif mengatakan bahwa perlu investigasi untuk bisa menentukan penyebabnya.
Pasalnya, jika hanya melihat dari video yang beredar, kemungkinan akan keliru menafsirkan.
Meski demikian, Latif menjelaskan, beberapa kemungkinan penyebab dan akibat jalan aspal tersebut rusak.
Menurut Latif, apabila lapisan-lapisan jalan aspal di video tersebut tidak sesuai kaidah, bisa jadi akan menyebabkan jalan cepat rusak.
Namun, apabila ternyata kondisi tanah di bawah lapis aspal tersebut basah, maka yang terjadi adalah tidak ada kekuatan pada tanah dasar subgrade dan tidak ada lekatan sama sekali dengan lapisan aspal.
"Dan jika lapisan aspalnya basah, maka lapisan aspal tersebut sudah tidak mempunyai kekuatan untuk menerima beban dan mudah remuk," papar Latif.
Kompas


gramediapubl701 memberi reputasi
7
1.6K
36


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan