Seperti dalam kisah penyembelihan Nabi Ismail oleh ayahnya sendiri yaitu Nabi Ibrahim mengajarkan kita akan betapa taatnya Nabi Ibrahim kepad Allah SWT meskipun beliau diminta untuk mengurbankan anaknya sendiri. Dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ini kita bisa banyak belajar untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan tidak ragu dengan apa yang diperintahkan oleh-Nya. Seperti makna yang terkandung dalam kate Qurban yang berasal dari kata Quraba atau dekat, ibadah qurban pada hari Idul Adha memiliki makna kedekatan. Bukan hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT, qurban juga menjadi sarana untuk lebih dekat dengan keluarga dan sesame. Berqurban ketika Hari Raya Idul Adha juga merupakan salah satu perintah Allah SWT, dan jika kita mampu untuk melaksanakannya makan kita harus melaksanakannya. Maka dari itu ketika kita melakukan qurban itu artinya kita juga telah menaati perintah-Nya. Lewat kegiatan berqurban juga mengajarkan kepada kita untuk selalu bersikap rendah hati dan mengingat bahwa apa yang kita miliki sekarang itu hanya titipan Allah SWT dan akan kembali kepada-Nya.

Qurban sering disebut udhhiyah atau dhahiyyah yang artinya hewan sembelihan. Fisiknya memang hewan yang disembelih, tetapi hakikatnya adalah pengorbanan dan pengabdian diri sepenuh hati kepada Allah SWT. Belajar dari kisah Nabi Ibrahim yang diperintahkan untuk menyembelih anaknya sendiri Nasi Ismail. Dalam kisah tersebut bisa kita ketahui bahwa Nabi Ibrahim yakin dan tidak ragu untuk melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT, walaupun ia harus mengorbankan anaknya sendiri. Begitu juga dengan Nabi Ismail yang mau dengan ikhlas melaksanakan perintah Allah SWT untuk diqurban oleh ayahnya sendiri. Karena keikhlasan dan keyakinan mereka, Allah SWT menggantikan qurbannya dengan seekor domba.

Dengan berqurban setiap muslim menggugurkan sifat egoisme dan cinta mereka yang berlebihan terhadap segala hiasan dunia seperti hartag una meraih takwa sebagaimana Allah SWT telah berfirman dalam Qur’an surah Al-Hajj ayat 37 yang artinya: “Daging-daging dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.“ (QS Al-Hajj : 37).

Makna penting lain saat Idul Adha adalah indahnya saling berbagi. Saat hari raya Idul Adha tiba, orang yang berkecukupan dianjurkan untuk membeli dan menyembelih hewan qurban seperti kambing atau sapi. Biasanya hewan qurban yang telah disembelih dagingnya akan dibagikan kepada saudara, tetangga dan orang yang membutuhkan. Dengan begitu dihari yang istimewa kita bisa saling berbagi dengan banyak orang sehingga bukan hanya yang menyembelih saja yang mendapatkan manfaat tapi juga orang-orang yang ada disekitar.