Presiden Ukraina harus beterima kasih kepada rakyat Lithuania, pasalnya berkat penggalangan dana yang mereka lakukan; kini Ukraina berhasil mendapatkan drone Bayraktar TB2 meski hanya satu unit. Penggalanagan dana yang sangat sukses berhasil mengumpulkan sekitar US$6 juta, lebih dari cukup untuk membayar drone TB2.

Melihat solidaritas tersebut, perusahaan Baykar Maykina dari Turki memutuskan untuk menyumbangkan drone TB2 secara gratis ke Luthuania, sebagai gantinya uang senilai US$6 juta itu digunakan untuk bantuan kemanusiaan untuk warga Ukraina dan membeli barang-barang militer non-mematikan lainnya. Drone TB2 tersebut lalu diberi nama Vanagasoleh warga Lithuania, yang artinya adalah Hawk alais burung pemangsa. Nama Vanagas adalah nama panggilan Adolfas Ramanauskas, pemimpin unit pertempuran "Brothers Forest" dari Lithuania yang menentang pendudukan Soviet di negara itu selama satu dekade setelah Perang Dunia II.

Dekorasi badan pesawat TB2 digambari burung pemangsa dimana pada sayapnya ada warna bendera Ukraina dan Lituania, merentangkan cakarnya di atas kata Vanagas. TB2 Vanagas ditampilkan perdana pada hari Rabu (07/07/2022) di Šiauliai Air Base, dimana ribuan orang datang langsung untuk melihatnya. Melalui badan amal Blue/Yellow Pemerintah Lithuania juga berhasil mengumpulkan dana sebesar US$23 juta, penggalangan dana itu dimulai sejak 2014 saat terjadi ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Dana yang dikumpulkan disumbangkan untuk membelikan persenjataan non-lethal bagi Ukraina. Pemerintah Lithuania menyetujui pengiriman TB2 oada 6 Juli dan mulai mengiimkannya pada 7 Juli 2022.



Bayraktar TB2 buatan Turki terbukti battle proven dan cukup merepotkan Rusia, terutama di Pulau Ular. Di pulau tersebut kini Rusia sudah mundur, dan Ukraina kembali menguasai pulau kecil di Laut Hitam tersebut. Peran TB2 dalam pertempuran di Pulau Ular sangat signifikan, karena drone ini ikut membpombardir pulau bersama pesawat tempur milik Ukraina.

Bersamaan dengan senjata seperti rudal anti-tank Javelin (ATGM) buatan AS, Bayraktar TB2 telah mencapai status legendaris di Ukraina karena dianggap efektif melawan invasi pasukan Rusia. Menembakkan peluru kendali MAM-L, drone telah digunakan untuk memberikan efek yang signifikan terhadap kendaraan tempur Rusia, terutama di awal invasi, dan beberapa kapal angkatan laut. Sebuah lagu rakyat bahkan ditulis tentang Bayraktar ,mebuatnya memiliki status khasnya di antara senjata perang Ukraina.



Dari segi spesifikasi Bayraktar TB2 dapat membawa muatan maksimum lebih dari 150 kg, bentang sayap 15 meter dan bobot maksimum lepas landas 650 kg. Drone dapat terbang hingga ketinggian maksimum 6.858 meter dan terbang selama 24 jam. Drone Bayraktar TB2 masuk dinas milter Turki pada tahun 2014, saat ini TB2 telah digunakan oleh Qatar, Libya, Djibouti, Azerbaijan, Ukraina dan dipesan 24 unit oleh Polandia.

Salah satu amunisi andalan TB2 untuk mengeksekusi targetnya adalah amunisi bernama MAM-L yang dibuat oleh manufaktur senjata asal Turki, yakni Roketsan. Amunisi berpemandu laser ini punya diameter 160 mm, panjang 1 meter dan berat 22 kg serta jangkauan mencapai 15 km. Untuk hulu ledak (warhead) yang bisa dipakai mulai dari Armour piercing High Explosive Blast Fragmentation dan Thermobaric.

MAM-L sendiri dikembangkan khusus untuk drone guna mendukung misi serangan udara ke darat. Pihak Roketsan menyebut jika MAM-L menawarkan efisiensi serangan tinggi dengan hulu ledak alternatif terhadap target statis dan bergerak.



Rusia telah membuat beberapa kemajuan baru di Donetsk, meskipun mereka kini telah mundur dari Pulau Ular. Pasukan Rusia kemungkinan akan menyerang kawasan di sepanjang garis depan baru di wilayah timur Ukraina. Sementara di wilayah Barat tembakan Rusia terus menembakkan artilerinya. Sementara itu kiriman senjata dari AS dan NATO juga terus mengalir ke Ukraina, membuat perang antara kedua negara tidak akan selesai dalam waktu dekat.





Referensi Tulisan: TheDrive.com& roketsan.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas