Jakarta - Jutaan warga Shanghai, China, kembali diwajibkan melakukan tes COVID-19. Ini dilakukan usai muncul klaster COVID-19 baru di sebuah tempat karaoke.
Pemerintah kota terpadat di China ini terus berusaha melacak dan mengisolasi kasus infeksi yang terkait dengan sebuah gedung. Itu merupakan bangunan tempat karaoke dan tempat penyajian makanan yang menawarkan layanan karaoke tanpa izin.

Akibat kejadian tersebut, pemerintah kota mengatakan pihak berwenang telah mencabut izin kedua bisnis tersebut dan menjatuhkan hukuman denda. Tak hanya itu, dua pejabat lokal sedang diselidiki karena gagal melakukan pengawasan dengan tepat.

Masyarakat dari 16 distrik di Shanghai harus mematuhi aturan dua tes wajib, antara Selasa dan Kamis. Tak hanya itu, masyarakat juga diimbau melakukan tes sendiri jika ingin memasuki pusat perbelanjaan atau menggunakan transportasi umum.

Shanghai melaporkan 54 kasus transmisi lokal baru COVID-19. Sebanyak 50 kompleks dan tempat lainnya dikunci pada hari Kamis di pusat komersial, sehingga totalnya menjadi 81.

Pemberlakuan aturan wajib tes COVID-19 ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah terulangnya lockdown, yang menyebabkan kerugian dan tekanan mental bagi 25 juta penduduknya.

"Kebangkitan Omicron bukanlah masalah di sebagian besar negara lain, tetapi tetap menjadi masalah utama bagi ekonomi China," tulis analis Nomura dalam sebuah catatan, merujuk pada varian COVID-19 yang sangat menular.

"Karena China sejauh ini merupakan pusat manufaktur terbesar di dunia, setiap gelombang baru Omicron cenderung memiliki dampak yang tidak dapat diabaikan", tambah mereka yang dikutip dari Channel News Asia, Kamis (7/7/2022).



https://health.detik.com/berita-deti...b-tes-covid-19

Hidung gede, kaki pegel ngantri....
zero covid prank.....


Stasiun kereta di shanghai....pada kabur krn takut dilokdon.
Mereka tahu kekejaman komunis melokdon.



Zero covid prank