- Beranda
- Komunitas
- Tech
- Electronics
Menengok Teknologi Pertanian Vertikal Farming dengan IoT


TS
indobotacademy
Menengok Teknologi Pertanian Vertikal Farming dengan IoT
Pertanian masa depan merupakan suatu konsep dan visi pertanian untuk meningkatkan kualitas industri pertanian, agrobisnis, dan pengentasan kemiskinan dengan menggunakan Internet of Things (IoT) untuk mematuhi sistem berkelanjutan.
Hal ini disebabkan masalah seperti kurang efisiensinya dan penurunan lingkungan dalam proses produksi di industri pertanian. Pola pengolahan tradisional mempengaruhi pembiayaan dan efektifitas pengerjaan hingga menimbulkan besar kecilnya kuantitas pasca panen.
Disamping itu juga diyakini bahwa penggunaan lahan dan sumber daya manusia yang banyak akan memicu adanya pemikiran bahwa pertanian di masa depan akan terkikis sepenuhnya melalui pembangunan gedung-gedung yang besar dan kemajuan profesi non-pertanian terpenting lainnya yang akan menjadi tombak perekonomian utama menurut stereotip masyarakat Indonesia
Oleh karena itu, diperlukan inovasi inovasi yang terbaru di bidang pertanian. Salah satu inovasi yang perlu dicoba adalah urban farming yang dilakukan oleh beberapa negara maju dengan luas lahan yang terbatas, seperti Jepang. Kegiatan urban farming salah satunya merupakan konsep vertikal farming telah menjadi daya tarik bagi kawasan perkotaan yang minim akan lahan terbuka.
Penanaman Vertikal Farming
Penanaman vertikal farming biasanya menggunakan media tanam selain tanah dan menggunakan tumbuhan yang sesuai dengan media tanam tersebut. Jepang telah memakai teknik vertikal farming dari pencapaian hasil panen dari pertanian sistem ini sejumlah dari total hasil panen pertanian di Jepang.
Penggunaan IoT juga dapat diterapkan melalui proses pergantian air pada media tanam sehingga proses perawatan tanaman menjadi lebih efisien. Melalui sistem seperti ini, generasi muda dapat merubah mindset bahwa profesi petani tidak selamanya menjadi profesi yang terpinggirkan ataupun menyusahkan.
Untuk pengembangan teknik vertikal farming ini dapat dikaitkan dengan pengadaan pengaturan pada dokumen tata ruang di tiap daerah untuk menerapkan sistem roof garden, green wall, atau vertikal garden di beberapa zona.
Selain itu perlu adanya pengaturan air yang berbasis masyarakat (based water management) dengan sistem IoT sehingga mampu mempertahankan jumlah air dalam satu kawasan untuk kebutuhan vertikal farming ini maupun kebutuhan primer masyarakat melalui reuse dan recycle air pada siklus penggunaannya.
Jika ingin mengetahui lebih lanjut silahkan kunjungi Menengok Teknologi Pertanian Vertikal Farming dengan IoT
Hal ini disebabkan masalah seperti kurang efisiensinya dan penurunan lingkungan dalam proses produksi di industri pertanian. Pola pengolahan tradisional mempengaruhi pembiayaan dan efektifitas pengerjaan hingga menimbulkan besar kecilnya kuantitas pasca panen.
Disamping itu juga diyakini bahwa penggunaan lahan dan sumber daya manusia yang banyak akan memicu adanya pemikiran bahwa pertanian di masa depan akan terkikis sepenuhnya melalui pembangunan gedung-gedung yang besar dan kemajuan profesi non-pertanian terpenting lainnya yang akan menjadi tombak perekonomian utama menurut stereotip masyarakat Indonesia
Oleh karena itu, diperlukan inovasi inovasi yang terbaru di bidang pertanian. Salah satu inovasi yang perlu dicoba adalah urban farming yang dilakukan oleh beberapa negara maju dengan luas lahan yang terbatas, seperti Jepang. Kegiatan urban farming salah satunya merupakan konsep vertikal farming telah menjadi daya tarik bagi kawasan perkotaan yang minim akan lahan terbuka.
Penanaman Vertikal Farming
Penanaman vertikal farming biasanya menggunakan media tanam selain tanah dan menggunakan tumbuhan yang sesuai dengan media tanam tersebut. Jepang telah memakai teknik vertikal farming dari pencapaian hasil panen dari pertanian sistem ini sejumlah dari total hasil panen pertanian di Jepang.
Penggunaan IoT juga dapat diterapkan melalui proses pergantian air pada media tanam sehingga proses perawatan tanaman menjadi lebih efisien. Melalui sistem seperti ini, generasi muda dapat merubah mindset bahwa profesi petani tidak selamanya menjadi profesi yang terpinggirkan ataupun menyusahkan.
Untuk pengembangan teknik vertikal farming ini dapat dikaitkan dengan pengadaan pengaturan pada dokumen tata ruang di tiap daerah untuk menerapkan sistem roof garden, green wall, atau vertikal garden di beberapa zona.
Selain itu perlu adanya pengaturan air yang berbasis masyarakat (based water management) dengan sistem IoT sehingga mampu mempertahankan jumlah air dalam satu kawasan untuk kebutuhan vertikal farming ini maupun kebutuhan primer masyarakat melalui reuse dan recycle air pada siklus penggunaannya.
Jika ingin mengetahui lebih lanjut silahkan kunjungi Menengok Teknologi Pertanian Vertikal Farming dengan IoT
0
820
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan