Kaskus

News

matademokrasiAvatar border
TS
matademokrasi
KEKASIH REVOLUSIONER
MataDemokrasiPublic
KEKASIH REVOLUSIONER Foto Istimewa : Perempuan Revolusioner


Oleh : Sukarsi Muhdar


MataDemokrasiPublic. Co. Id. - Catatan -
Biar kuceritakan pada semua orang bahwa tak semudah itu kita menyatuh

Senin, 10 juni 2019, Yah terlihat sangat lampau sekalih ketika dibaca.Tanpa sadar, waktu yang lampau tersebut menyimpan beribu-ribu cerita dan 1 kisah yang tak semua orang ketahui pada suasana tersebut.

Waktu dimana pertama kali ku melihat dirimu didepan gedung tinggi tempat orang-orang sombong itu menempati dengan tempat duduk yang empuk se empuk kue bolu yang pernah ku berikan padamu waktu itu.

Sambil berdiri di atas soud dan dikelilingi ribuan masa aksi yang terbakar-bakar karena merasa telah di bohongi oleh para penikmat kursi empuk itu.

kau dengan suara lantangmu ketika menyampaikan beberapa aspirasi yang di ikuti dengan besarnya api yang asalnya dari bekas ban mobil yang sengaja di bakar.

Seketika kau berteriak 1 tujuan 1 komando di situlah ku mulai menatapmu dengan tatapan yang berbeda wahai kekasihku, tatapan yang penuh dengan harapan bahwa narasi 1 tujuan itu bisa di representasikan melalui sebuah relasi tunggal (saya dan kamu)

Kekasih, mendengar suaramu membuat aku tak lagi seperti kaiz yang jatuh cinta pada laila dan berkata " laksana singa yang mencari mangsa di padang belantara di antara binatang-binatang liar".

Tetapi laksana singa yang lapar dan haus yang tak ingin tinggal diam di satu tempat.

Suara lantangmu itu membuatku terpukau hingga teringat" jikalau cinta dan rasa telah menyatuh, jangankan harimau yang sedang lapar, aku bahkan lebih kelaparan dan haus akan panggilanmu".

Ingin ku naik di atas soud itu lalu bisa mendampingimu dan sama-sama menyampaikan apa yang seharusnya di sampaikan pada mereka yang gila akan kursi bolu itu,

setelah itu bersama-sama berjuang di tengah-tengah pertempuran masa aksi dan berlari bergandeng tangan hingga pada tempat duduk empuk kita yang menghiasi bunga nanti.

Taukah engkau,suar keringat yang keluar dari tubuhmu itu seperti sihir yang tak bisa aku hindari, cara berdirimu menjadi sumber harapan yang telah memikatku untuk selalu mengenangmu.

Kekasih, usai sudah orasimu, kau pun bergegas untuk turun dari trek raksasa itu, taukah kau tatapan mata dan pikiranku tetap saja menuju pada langkah kakimu, bahkan ku hitung berapa banyak langkah kakimu jika melangkah padaku.

Kekasih harapanku pun menipis ketika ku hitung langkah kakimu bahkan lebih dari ekspektasiku yang lebih jauh,langkahmu hanya melintasi diri yang sedang berdiri di depanmu.

Keputus asaku, aku merangkak melintasi ribuan masa aksi, tubuh berbalut keringat dan rasa lelah mulai muncul kepermukaan,karena selalu meratap dan merindukan panggilanmu.

Namun bukan disitu akhir dari kisah ini, senyuman pesonamu menembus ke jiwaku dan revolusionermu seperti anak panah yang mematahkan 2 sayapku untuk tak bisa lagi terbang meninggalkan keindahan itu.

0
379
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan