Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

opabaniAvatar border
TS
opabani
Luka
Luka


Mana lagi tempat yang akan kau pilih untuk menorehkan luka? Sedangkan hati ini sudah begitu hancur.

Memilih jalan untuk pergi sudah begitu sering terjadi, meski langkah tak menemui jalannya. Haruskah mati dalam rasa, untuk terus menatap wajah yang telah membuat hati sesakit ini?

Hari bergegas berganti bulan, menuju tahun ke tahun. Akhirnya aku bisa melepaskan semuanya, usai fajar menyingsing. Dimana lalu lalang doa-doa yang begitu banyak di belantara doa orang-orang yang tersakiti dan akulah salah satu dari sekian doa yang terkabul.

Dia pergi tanpa alasan. Mungkin saja rasa yang menancap telah kehilangan cengkeramnya. Bersyukur lah aku sebagai pesakitan yang gagal menjadi abadi. Segala bentuk terima kasih dan sujud syukur berulang terhaturkan kepada-Nya.

Aku kembali menata serpihan hati, ingin kembali menjelma menjadi manusia yang seperti tidak ada luka. Melupakan semua masa lalu yang begitu perih lalu, berjalan menuju asa. Bukankah aku telah berhasil membesarkan sabar, memupuk ikhlas. Sebagai bekal langkah yang selanjutnya, untuk menemukan kesejatian cinta. Di antara ribuan tawaran cinta yang hilir mudik dalam belanga rasa.

Dalam diam pada heningnya malam, melangitkan doa, memohon petunjuk kepada-Nya. Agar kelak kisah yang kulalui, adalah kisah yang manis, tanpa adanya kemunafikan, tanpa adanya cinta yang tak seharusnya. Tapi, cinta yang memang telah Engkau ridohi.

Kesunyian semacam apalagi yang begitu aku rindu, jika sunyi ini sungguh telah menenangkan. Aku harap tak ada lagi gaduh, tak ada lagi kesedihan. Hingga pembuluh waktu seakan lambat berdenyut, lalu, melahirkan keresahan keresahan yang mengganggu.

Ini bukan tentang kemenangan, bukan tentang patah hati. Tapi ini adalah tentang kebebasan, dari rapuhnya hati yang di penjara keadaan, dari rasa yang dimatikan oleh pilihan yang salah.

Menikmati aurora yang muncul setelah senja, dengan secangkir kopi hangat. Menatap langit yang telah menampung berjuta keluh kesah peradaban, hingga aku melupakan kisah lalu yang tak pernah akan kujamah lagi.



07-07-2022 Dbanik
Diubah oleh opabani 07-07-2022 19:53
mochamad063Avatar border
bukhoriganAvatar border
bukhorigan dan mochamad063 memberi reputasi
2
350
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan