Awal bulan ini, tubuh telanjang Rina Arano, 23 tahun, ditemukan terikat di pohon. Tubuhnya tidak menunjukkan tanda-tanda luka yang jelas dan penyebab kematiannya masih belum jelas. Seorang pria berusia 33 tahun telah ditangkap karena mengurungnya di luar kehendaknya di rumah liburannya di Hitachiota, Ibaraki, yang terletak sekitar satu kilometer dari tempat mayat Arano ditemukan.



Arano rupanya bertemu dengan Hiroyuki Sanpei, seorang karyawan perusahaan berusia 33 tahun di Minamiashigara, Kanagawa, untuk pertama kalinya pada bulan Februari atau Maret. Tidak jelas persis mengapa dia dan Sanpei pergi ke vilanya di distrik pedesaan — atau apa yang terjadi di rumah itu (dan apakah itu yang menyebabkan kematiannya)

Arano terakhir terlihat pada 5 Juni dan dilaporkan hilang pada 8 Juni oleh keluarganya. Sanpei ditangkap pada 14 Juni setelah rekaman pengawasan dari Stasiun JR Mito menunjukkan dia dan Arano pergi bersama di mobilnya pada 5 Juni. Sanpei, yang sebelumnya ditangkap pada 2017 karena penyerangan seksual terhadap dua wanita, mengaku bertemu dan menahan Arano dengan borgol. tetapi mengatakan dia melakukannya dengan persetujuannya.



Dia mengklaim dia meninggalkan rumah dan dia tidak tahu apa yang terjadi padanya sesudahnya. Berita tersebut telah menjadi sensasi di Jepang karena alasan yang jelas.

Tapi ada tikungan lebih lanjut: Arano, yang tinggal di bangsal Bunkyo Tokyo, menggambarkan dirinya sebagai "model media sosial" yang akan hidup dari uang yang dia bayarkan oleh pria untuk mengirimi mereka foto dan video dirinya. Tampaknya Arano, yang dilaporkan mulai tinggal di Kabukicho ketika dia berusia 20 tahun, juga seorang bintang porno, muncul dalam beberapa rilis sebagai pemain "amatir" atau anonim.


Netizen mengidentifikasinya dari giginya dan tahi lalat khas di wajahnya. Setidaknya satu orang dari industri juga secara terbuka mengidentifikasi Arano sebagai pemain video dewasa.

sumber tokyokinky

Bagi cendol gan