- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Sebuah Kisah Bergenre " NTR " !!


TS
Rebek22
Sebuah Kisah Bergenre " NTR " !!

Prolog : Hati Adalah Ladang
Quote:
Rina
" Menurutmu, apa itu hati? " Seorang laki-laki yang saat ini tengah duduk santai di sampingku tiba-tiba saja melontarkan sebuah pertanyaan.
Aku yang kala itu tengah asik menyantap sepiring nasi goreng merasa kaget dan nyaris tersedak lantaran lisan yang semula diam itu tiba-tiba memecah keheningan dengan sebuah pertanyaan.
" Salah satu organ tubuh " Ujarku yang menanggapi pertanyaan tadi dengan ala kadarnya.
Bagaimanapun saat ini aku sedang asik makan dan tidak mau ambil pusing untuk mencari jawaban yang tepat dari pertanyaan tadi. Perut ini sudah keroncongan sendari tadi karena dosen mata pelajaran terakhir malah asik cerita tentang keluarganya sehingga jam pulangku jadi molor dua jam.
Tindakan normal manusia untuk mengatasi rasa laparnya itu adalah segera melahap apa yang di sajikan di depannya, bukan berfikir mengenai sebuah jawaban dari soal random yang tiba-tiba muncul.
Apa yang aku pikirkan sekarang adalah tentang bagaimana caranya diri ini bisa segera memindahkan tumpukan nasi goreng ini ke dalam perutku dan bukan yang lain. Lagi pula, kenapa dia malah menanyakan prihal hati di saat seperti ini? Ada banyak hal yang bisa di bahas oleh sepasang kekasih seperti kami saat berkencan, misalnya saja percakapan ringan mengenai kuliahku yang sebentar lagi rampung, atau mengenai hal random yang mengundang tawa, atau mungkin juga hal-hal lain yang tidak mengharuskan otak untuk bekerja.
" Rin, rin. Aku bertanya tentang hati yang lain, bukan hati yang dalam bahasa Inggris liver " Laki-laki itu sedikit tertawa ketika mendengar jawaban ala kadarnya yang terlontar dari lisanku.
" Denger ya Sora sayang, saat ini pacarmu sedang sangat kelaparan. Jadi, aku tidak mau menggerakan otak ini untuk berfikir. Karena sekarang pusat kontrol tubuhku ini sedang digunakan untuk fokus menyantap nasi goreng agar tidak tersedak "
" Haha maaf kalau begitu " Ujar Sora.
" Tanggung jawab, aku sudah jadi pemasaran jawaban dari pertanyaanmu tadi "
" Kenapa tidak coba kamu pikirkan setelah selesai makan? " Tanyanya.
" Kamu tau kan ada istilah habis kenyang jadi bego? " Jawabku.
" Jadi setelah ini kamu mau masuk mode bego? " Ujarnya.
" Tepat sekali, jadi silahkan tanggung jawab dan segera beberkan jawaban dari pertanyaanmu tadi "
" Hmmm hati itu adalah ruang abstrak yang ada di dalam tubuh kita " Akhirnya Sora membeberkan jawaban dari pertanyaannya.
Pandai beretorika, mungkin itulah caraku menggambarkan laki-laki yang sangat aku cintai ini, sebab Dia memang sangat senang berargumen terutama dalam debat. Agrumen-argumen yang di milikinya selalu terasa logis sehingga bisa langsung di Terima sekalipun dirinya saat itu ada di posisi salah.
Selain itu sora juga sangat pandai memainkan majas dan perumpamaan, lisannya begitu ahli dalam mengait-ngaitkan segala sesuatu sehingga dirinya bisa di bilang termasuk sosok yang sangat filosofis. Contohnya saja jawaban yang baru saja terlontar dari lisannya, dia mengaitkan hati dengan ruang, salah satu hal yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh siapapun.
" Ruang? " Ucapannya tadi sukses membuatku penasaran akan filosofi apa yang dirinya tanamkan kedalam kalimatnya tadi.
" Yup, ruang "
" Jadi maksudmu hati adalah sebuah tempat? "
" Ya begitulah "
" Ah, Aku sedikit paham apa yang kamu maksud. Kamu mau mengatakan jika hati adalah ruang penyimpanan perasaan? "
" Ya kurang lebih seperti itu. Namun sekalipun aku menyebut hati adalah sebuah ruang, tidak ada satu manusia pun yang tau dimana letak ruang tersebut "
" Masuk akal juga, oleh sebab itulah kau menyebutnya sebagai ruang abstrak karena memang hati tidak berbentuk dan berwujud " Ujarku sambil melahal suapan terakhir dari nasi goreng yang sendiri tadi diri ini nikmati.
" Tepat sekali, jika kita merasakan hal yang menyedihkan maka bagian tubuh yang akan terasa sakit adalah dada padahal bukan di situlah hati berada. Begitu juga sebaliknya, jika kita merasa senang, maka yang akan berdebar-debar adalah bagian dada juga "
" Sekali lagi kamu berhasil membuatku memikirkan sesuatu yang sebenarnya lumrah namun tidak pernah di bicarakan oleh siapapun. Ahhh, aku jadi berfikir sebenarnya bagaimanakah bentuk hati dan dimana letaknya " Ujarku sambil meneguk segelas air yang telah tersedia di meja.
" Haha mungkin Tuhan sengaja menyembunyikannya " Ujar Sora sambil mengelap bibirku yang berminyak dengan selembar tisu.
" Ya jika Tuhan menampakan wujud hati, mungkin setiap hari aku harus berhati-hati agar tidak ada orang jahat yang merebutnya dari tubuhku, ginjal saja banyak yg mengincar apa lagi hati? Bagaimanapun Manusia tetap menjadi manusia karena memiliki akal dan perasaan, jika ruang dimana perasaan itu di curi maka kita tidak akan memiliki perasaan lagi dan dengan kata lain kita tidak akan menjadi manusia lagi, bukan begitu? "
" Hahah kamu jadi pandai beretorika ya Rin " Puji Sora sembari mengelus-elus kepalaku.
" Haha berpacaran dengan si ahli retorika kampus jelas akan membuatku sedikit memiliki ilmu tersebut " Ujarku sambil mengecup pipi Sora.
" Jika memang Tuhan menampakan wujud hati, maka aku akan terus menjaga milikmu. Karena bagaimanapun di sanalah tempat cintamu kepadaku bersemayang "
" Aku juga akan melakukan hal yang sama, rasanya diri ini tidak akan sudi jika rasa cintamu kepadaku di renggun oleh orang lain. I love you Sora "
Mungkin Bagi sebagian orang, Sora adalah type laki-laki yang berbahaya, jika saja kemampuan argumennya itu selalu di aplikasikan dalam berbagai hal. Untungnya dia tidak pernah mengaplikasikan kehebatannya itu ke dalam hubungan kami. Dia mampu mendepat seorang profesor di kampus, namun jika berdebat denganku dia lebih memilih untuk mengalah, dan itulah yang membuat hubungan kami langgeng sampai sekarang. Jadi dalam hubungan kami wanita tetap selalu benar.
Dengan kemampuan bermain majasnya itu, aku hampir setiap hari di buat tersipu malu karena ucapan-ucapan manisnya. Sora juga termasuk orang yang pasti dapat dengan mudah membuat perempuan jatuh hati jika saja kemampuan bermajasnya itu di terapkan kepada semua perempuan. Untungnya dia hanya bermulut manis kepadaku dan terkesan cuek sekaligus dingin kepada perempuan lain. Jika saja dia bermulut manis kepada perempuan lain, aku yakin dia akan memiliki banyak selingkuhan karena wajah dan sifatnya bagus.
Maka wajarkan jika aku selalu berhati-hati kepada perempuan yang ada di sekitarnya? Untungnya dia paham akan hal itu, dan terus meyakinkan diri ini jika diringa bukan buaya darat dengan melakukan banyak hal yang bahkan aku sendiripun mengatakannya sebagai hal yang ekstrim.
Dia rela membiarkanku mengecek HPnya setiap saat, agar diri ini bisa memastikan jika hanya aku yang merupakan cintanya hingga Mau menuruti perintahku untuk menjauhi perempuan yang diri ini anggap ancaman. Semua hal yang telah Sora tunjukan jelas membuatku percaya jika mulut manisnya adalah sebuah item spesial yang dia berikan khusus kepadaku dan bukan kepada sembarang orang.
" Ah aku sudah kenyang " Ujarku sambil menepuk-nepuk perut ini.
" Baiklah ayo " Sora langsung bangkit setelah mengatakan hal tersebut. Dia segera berjalan ke arah kasir dan membayar semua tagihan. Dia selalu saja mentraktirku, padahal sudah berulang kali lisan ini berkata kepadanya jika " aku bisa membayarnya sendiri "
Namun dia selalu mengabaikannya dan terus berkata " Ini adalah tugas laki-laki "
Aku hanya bisa pasrah dan tidak mau mengajaknya berdebat akan hal itu ( mendebat ahli retorika adalah hal yang bodoh) sebagai gantinya akupun memutuskan untuk terus membuatkannya sarapan dan memaksanya untuk tidak menyantap sarapan lain selain buatan diriku.
"Ayo " ujarnya mengajakku pergi.
Sorapun mulai melangkah ke arah luar restauran, dia akan mengantarku pulang dan hal itu telah menjadi rutinitasnya sejak awal kami berpacaran ( dapat tukang ojek gratis). Akupun bangkit dari kursi dan segera menyusulnya.
Setibanya di parkiran dia ternyata sudah berada di atas motor dan menyodoriku helm. Aku segera meraih helm itu dan memakainya kemudian naik ke motor, tanpa berlama-lama sorapun langsung tancap gas. Sepanjang perjalanan kami hanya bercakap-cakao ringan hingga tanpa terasa Sepuluh menitpun berlalu. Akhirnya tibalah kami di kosanku, sora menghentikan motornya dan diri inipun segera turun.
" Mau mampir? " Tanyaku.
" Sudah terlalu malam, mungkin aku langsung saja "
" Kalau begitu hati-hati di jalan ya sayang " Ujarku sambil memeluknya.
" Siap komandan, kalau begitu aku pamit dlu " Ujar Sora sambil kembali menancap gas.
" Kabari aku jika sudah sampai "
" Oh iya Rin, Sebentar lagi tabunganku akan cukup untuk membeli sebuah rumah. Mungkin bukan rumah yang bagus dan besar, namun aku akan menjamin kebahagiaanmu di sana. Jadi bersabarlah, aku akan segera menikahimu tuan putriku "
" Haha, aku tidak butuh istana atau kemewahan Sora. Apa yang diri ini butuhkan hanyalah dirimu, maka dari itu aku akan selalu siap menerima lamaran darimu " Ujarku yang sudah tersipu malu karena ucapannya.
" I love you "
" Too... "
Sora dan motornyapun perlahan mulai menjauh dariku berbaur dalam hiruk pikuk jalanan yang kian ramai hingga pada akhirnya sosok yang begitu diri ini sayangi itu tak terlihat lagi. Akupun segera melangkahkan kaki ke arah kamar kos, hari ini merupakan hari yang panjang dan melelahkan. Tubuhku rasanya ingin segera rebahan di atas kasur, baiklah habis ini aku akan mandi dan segera tidur. Langkah demi langkah diri ini emban hingga tibalah aku di depan pintu, akhirnya tubuh ini bisa segera di rebah.
" Rin " Tiba-tiba seseorang memanggilku dari arah belakang.
Aku menoleh ke arah sumber suara dan mendapati seorang laki-laki bersetelan rapih tengah melangkah menghampiriku. Wajah laki-laki itu lumayan tampan namun memancaekan aura yang begitu licik ( ini hanya persepsi ku) jika kalian bertanya Apakah aku mengenal laki-laki itu? Maka jawabannya adalah kenal. Dia adalah Agi, mahasiswa sastra kampusku dan merupakan sahabat baik Sora.
" Yup ada yang bisa di bantu? " Tanyaku.
Setibanya Agi di dekatku, Tiba-tiba dia langsung mengarahkan mulutnya ke mulutku. Dia melakukannya secara tiba-tiba hingga diri ini tidak bisa melakukan apapun. Kami berciuman di depan pintu kamar kos, ciuman yang bisa di bilang beringas karena Agi sangat agresid. Menurutmu apakah aku akan melawan Agi karena dia melakukan hal yang sangat kurang ajar? Jika kalian berpikir diri ini akan melawan maka jawaban itu adalah sebuah kesalahan.
Percayalah, Aku sudah biasa berciuaman dengannya, karena Agi merupakan pacar keduaku. Selingkuh? Ya kalian benar, aku memang berselingkuh karena bagaimanapun diri ini berpacaran dengan dua orang sekaligus, hebatnya kedua orang itu merupakan sahabat dekat. Hati ini memang sangat mencintai Sora, namun di ruang abstrak yang di miliki semua manusia itu aku memiliki dua insan yang begitu diri ini cintai yaitu Agi dan Sora.
Agi memainkan lidahnya dan aku terpancing hingga diri ini melakukan hal yang sama, kami cukup lama berciuman hingga nafas ini habis di buatnya. Merasa puas dengan service lidahku, Agipun menjauhkan mulutnya dari mulutku, kemudian langsung mengelus-elus kepala ini dengan begitu lembut.
" Maaf aku agak agresif, karena bagaimanapun diri ini harus membersihkan mulutmu yang di buat kotor oleh mulut Sora " Ujarnya sambil sedikit tersenyum.
" Haha Sora lebih hebat dalam hal berciuman daripada dirimu " Ujarku sambil mengelus pipinya.
" Haha aku akan belajar lagi cara ciuman yang hebat agar kata-katamu tadi dapat segera kau tarik "
" Aku tunggu cara ciumanmu yang baru " Ujarku sambil membuka pintu kamar kos.
" Aku membawakanmu makanan " Agi menyodorkan sekantung plastik penuh cemilan ke arahku.
" Sisaan dari cemilanmu semalam saat berpesta di rumah Dewi? " Tanyaku sambil meraih bawaannya.
" Haha tentu tidak nona, aku tidak akan membelikan pacar keduaku sesuatu yang diri ini belikan juga kepada pacar pertamaku "
Mungkin kalian bertanya-tanya, maksud dari ucapannya yang menyebutku sebagai "pacar kedua" Sama seperti statusnya yang merupakan pacar keduaku. Aku sendiri juga merupakan pacar keduanya. Agi memang sudah memiliki pacar bernama Dewi namun karena dia memiliki fetish aneh berupa suka dengan segala sesuatu yang dimiliki orang lain, Agi pun menyatakan cinta kepada diri ini sekalipun tau jika aku adalah milik Sora dan diri ini tau dia milik Dewi.
Awalnya aku menolaknya, namun karena usahanya yang gigih hati inipun pada akhirnya luluh dan bersedia menjadi pacar keduanya. Dia memintaku untuk tidak putus dengan Sora karena jika aku melakukannya dia tidak akan tertarik lagi denganku. Di lain sisi, aku juga tidak sudi putus dengan Sora, karena aku masih sangat mencintainya.
Apakah aku cinta dengan Agi? Jika kalian bertanya seperti itu, Maka jawaban yang akan diri ini lontarkan adalah iya. Aku juga sangat mencintai Agi, dia baik, pengertian dan pandai bersilag lidah ( walaupun Sora jauh lebih hebat )
Aku adalah orang yang mengatakan jika hati itu serupa lahan dan boleh di tanami oleh siapapun. Asalkan mampu menumbuhkan benih cinta yang telah di tanam, maka aku tidak berat untuk mencintai lebih dari satu orang. Kedua orang itu menanam benih cintanya di hatiku, dan kedua benih itu berhasil tumbuh hingga menjadi pohon yang kokoh. Aku akan mencintai keduanya hingga salah satunya layu atau di tebang, dan saat kedua pohon cinta itu masih ada, yang harus aku lakukan hanyalah berpacaran dengan keduanya.
Sora belum mengetahui perselingkuhanku dengan Agi, dan oleh karena itu aku akan menjaga rahasia ini bagaimanapun caranya. Agi pun mau berkerjasama sehingga sampai detik ini, bangkai yang kami sembunyikan belumlah tercium oleh siapapun. Dewi pun tidak tau mengenai hubunganku dengan Agi, aku juga berjanji akan berkerjasama dengan Agi agar Dewi tidak pernah tau.
" Apa tadi Sora kembali berkata jika dia akan segera menikahimu? " Tanya Agi.
" Yup, dia mengatakannya "
" Lalu bagaimana kau menjawabnya? "
" Aku berkata siap untuk di nikahi olehnya "
" Lalu bagaimana dengan hubungan kita? "
" Selama pohon cintamu belum layu di hati ini, aku akan tetap berpacaran denganmu sekalipun Sora dan aku sudah menikah "
" Haha kalau begitu aku akan terus memupuknya, hingga tidak pernah layu. Bagaimanapun kau akan terasa jauh lebih nikmat ketika sudah menikah dengannya "
Inilah permulaan dari kisah kelam kami. Sebuah kisah gelap mengenai pengkhianatan dan perselingkuhan yang akan mengaduk emosi kalian. Selamat menikmati rangakai cerita yang membuatmu akan semakin membenciku, namun apapun tanggapan kalian diri ini akan tetap pada prinsip yang tadi lisan ini lontarkan.
Quote:
Diubah oleh Rebek22 10-07-2022 21:12


bukhorigan memberi reputasi
1
703
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan